"Entah apa yang merasuki—"
Cowok itu terdiam kala mulutnya disumpal dengan kertas yang dibentuk menjadi bola, ia menggembungkan pipinya.
"Ape lo? Mau ape hah? Nyanyi merasuki terossss, capek dengerinnya, nih telinga udah panasss."
Cowok yang bernyanyi lagu yang sedang ngetren di aplikasi goyang-goyang itu bernama Liondago Arse, sedangkan yang menyumpal mulut Lion tadi bernama Fatur Dimas Nugroho, dan satu lagi cowok yang berada di ruangan yang sama, tenang sambil menulis di kertas HVS, telinganya tersumpal dengan headset dan tangannya yang sebelah kiri digunakan untuk menepuk pahanya, kepalanya diangguk-anggukkan menyamakan dengan suara yang terdengar dari headset.
Namanya Giovanos Robert, mereka bertiga adalah murid yang memiliki bakat di bagian musik, terkenal? Tidak terlalu juga, yang kenal kenal juga yang tidak tidak juga. "Berisik!" Ujar Gio ketus, menatap wajah kedua temannya dengan tatapan tajam.
Gio membuka headsetnya, cowok itu berjalan mendekati kedua temannya, memberikan kertas yang tadi ia tulis. "Pelajarin ini cord, gue harap besok kita udah bisa mainin. "Keduanya mengangguk.
"Yon! Gue duluan."
"Apasih, gue yang dikasih sama Gio."
Gio mengusap wajahnya gusar, tiada hari tanpa cekcok bisa dikaitkan untuk Lion dan Fatur. Gio menggeleng, cowok itu pasrah dan pusing menghadapi keduanya, ia berjalan keluar dari studio yang bernama LIONARSE STUDIOS, yang menjelaskan jika studio ini milik keluarga Lion. Mengambil sebatang rokok di dalam kantongnya, cowok itu menghisap rokok itu dengan menggupalkan asapnya, hingga ia mendengar suara perempuan, iya, tapi dimana?
Cowok itu berdiri, mematikan puntung rokoknya lalu berjalan ke arah samping studio.
Gadis itu.
Gio awalnya tidak berniat menolong gadis itu, tapi mendengar rintihan gadis itu ia jadi mendekat dan menggendong gadis itu ala bridal style.
"Yo? Lo bawa siapa? Astagfirullah setan." Fatur yang mengucapkan,cowok itu menjauh karena kenal betul siapa gadis ini. Gadis yang sangat berpengaruh di Gradisa
Manila Putri Joshua, gadis yang ditakuti di SMA Gradisa, gadis bermulut pedas dan tidak pernah bersikap manis, memiliki teman kebanyakan laki-laki untuk bermain game. Selalu mengenakan jaket ke sekolah dan hanya di buka saat di dalam kelas saja, berambut sepanjang bahu dengan warna hitam pekat.
"Yo? Lo apain anak orang?" Tanya Lion lagi, namun Gio tidak mengatakan apa-apa, ia meletakkan tubuh Mani di atas sofa.
"P3K." Ujar Gio yang membuat Fatur berdiri dan menjangkau keberadaan P3K.
"Makasih, gue boleh istirahat sebentar?" Ucap gadis itu dengan mata yang masih tertutup dan suara yang serak, tanpa persetujuan cowok dihadapannya, gadis itu langsung terlelap. Sangat berbeda dengan saat di sekolah, gadis ini seperti kucing yang membutuhkan bantuan.
Ketiganya terkejut, seorang Mani mengucapkan terima kasih? Apakah itu benar?
"Buat apa P3K kalau cuma buat lo pegang?"
Gio tersadar, cowok itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia duduk di lantai menyejajarkan tubuhnya dengan tubuh Mani, melihat sangat banyak sayatan yang terdapat di permukaan tangan Mani yang pasti itu bukan dirinya yang melakukan.
Wajah gadis itu memiliki sangat banyak luka lebam, pelipisnya berdarah bahkan sudut bibirnya membiru, ia masih kuat dengan hanya tidur bukan pingsan? Manusia macam apa dia?
Setelah memberi tetesan obat disekujur tubuh Mani, Ketiga cowok itu keluar dan salah satunya membeli makanan untuk Mani makan jika bangun. Sudah pukul 18.00, Mani belum juga bangun, Gio juga melihat beberapa darah segar di leher gadis tersebut. Terdengar gresak-grusuk yang membuat Gio berdiri dan masuk ke dalam studio, sedangkan Lion dan Fatur masih saja bertengkar memperebutkan sebuah permainan rubik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toping Your Heart (end)
Fiksi RemajaManila Putri Joshua, gadis yang ditakuti di SMA Gradisa, gadis bermulut pedas dan tidak pernah bersikap manis, memiliki teman kebanyakan laki-laki untuk bermain game Giovanos Robert, cowok yang menjadi vocalis di musik terkenal Gradisa, yang bisa di...