34. Aziz

314 18 3
                                    

Manusia selalu salah di mata manusia lain, tahu kenapa? Karena setiap manusia berpikir ialah yang terhebat.

***

Sudah tiga hari Fadila belum juga sadar dan selama tiga hari itu pula Gio tidak mau pulang dan kekeuh menunggu gadis itu sadar.

Gio merasakan sakit ketika tahu jika gadis yang sangat ia sayangi kanker otak stadium tiga, dan ketika gadis itu ingin bertemu dengannya ia malah menjauhi gadis itu.

Dulu, ia ingat betul bagaimana Fadi dekat dengannya, namun ia menjauhi Fadila demi Rio, kembarannya. Gio salah sepenuhnya, Fadila adalah gadis baik hati meski sering teriak-teriak tidak jelas dan keganjenan. Fadila pernah menangis di pelukan Gio semalaman karena ada masalah keluarga, Gio yang membantu gadis itu agar bisa bangkit dan kembali ke keluarganya.

"Yo."

Gio mendongak, Aziz datang dengan wajah yang kusut dan terlihat buru-buru.

"Mau kemana lo?"

Aziz menggeliat resah, masalah tiga hari yang lalu ia maklumi, Gio wajar menonjoknya karena Gio tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya.

"Mani masuk—"

Belum selesai Aziz berbicara, Gio melihat Joshua dan Dinda yang menangis sambil mendorong brankar rumah sakit. Gio berdiri melihat siapa orang yang berada di atasnya.

Mani

Gadis itu bersimpah darah, Gio melihat wajah Aziz lalu kembali melirik brankar yang mulai menjauhinya. Gio mendekati Aziz, meminta penjelasan.

***

Mani merasa harinya kosong entah kenapa, padahal ada Lara, Clau, Fatur dan Lion yang menemaninya tiga hari belakangan ini, tapi ia merasa tidak ada warna di harinya.

"Udahlah Man, makan tuh pical, masak lo anggurin."

Ucapan Clau tidak ditanggapi gadis itu sedikitpun, Mani malah memotong-motong kecil lontong di picalnya.

"Fadi masih belom siuman dan keluarganya belum bisa ke Jakarta." Ujar Clau sambi menyuapi pentolan bakso ke dalam mulutnya.

"Disini dia emangnya sama siapa?" Tanya Lion yang mengunyah permen karet, sedangkan Fatur di sebelahnya malah asyik bermain game.

Meskipun Mani telah dibelikan ponsel oleh Gio, gadis itu tidak mau lagi mengunduh game online yang membuatnya candu itu. Karena, sepuluh hari tanpa gadget ia merasa tenang dan tidak ada yang mengganggu, jadilah ponsel Manj hanya berisikan aplikasi sosial medianya saja.

"Sama keluarga gue." Jawab Clau berjeda, "Fadi itu aslinya baik, tapi ya terobsesi sama Gio, jadinya dia ngehalalin semua cara. Tapi kemarin Fadi cerita sama gue meski gue masih kesel sama dia, dia bilang dia jatuh cinta sama Aziz."

Mani tidak mau mendengarkan lagi, ia cukup muak mereka ulang ucapan yang sering terdengar ditelinganya itu. Ucapan Clau emang benar, tapi Clau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Tak lama, ponsel Mani bergetar menandakan notifikasi masuk, gadis itu langsung membuka ponselnya lalu melihat pesan dari siapa.

+628-3180-xxxx
Gue Aziz, nanti mau ke rs, lo ikut?

Mani sebenarnya telah menjauhi Gio, tapi ia ingat pertemuannya waktu itu dengan Fadila di kafe, tangisan Fadila dan semua yang Fadila curahkan.

Toping Your Heart (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang