Jangan meninggalkan, jangan mau ditinggalkan. Ingat dahulu kalian pernah saling berjuang
***
"Mesen apa? Sini gue pesenin." Ujar Lara yang telah berdiri di samping meja dengan senyuman yang mengembang, ia bahagia Mani mau bergabung dengannya lagi.
"Nasi goreng sama jus alpokat." Pesan Mani.
"Nasi goreng sama jus orange." Pesan Clau.
Lara mengangkat tangannya dengan jari telinjuk dan jempol yang disimpano membentuk lambang 'ok'
Lama diam menunggu pesanan Lara, Clau mengeluarkan barang yang sejak tadi ingin ia berikan kepada Mani, gadis itu mengambil tangan Mani lalu meletakkan barang yang ingin diberikannya ke tangan gadis itu.
"Apaan nih?"
Clau tersenyum. "Ini cincin hadiah dari gue buat lo."
"Maksudnya?" Tanya Mani masih belum mengerti apa tujuan Clau memberikannya cincin yang mungkin saja mahal itu.
"Gue beliin itu dari uang pemberian bokap lo karena gue udah jadi tangan kanannya buat jagain lo, gue pikir itu bukan hak gue, gue nggak pernah tuh jagain lo, yang ada gue cuma ngasih tahu ke bokap lo perkembangan lo di sekolah."
Mani menggeleng, gadis itu memberikan cincin itu kembali kepada Clau, "ini hak lo, lo udah kerja ke bokap dan lo harus terima."
Clau terkekeh membuat Mani menjadi tambah tidak mengerti.
"Man, gue ini orang kaya, tanpa bokap lo ngasih duit, jajan gue udah banyak." Balas Clau sombong.
"Terus lo kerja ke bokap gue kenapa?"
Clau menggaruk dagunya, ia pun bingung kenapa ia harus menolong orang tua Mani.
"Gue rasa kalau gue berguna buat orang lain gue bakalan bahagia, dan waktu itu bokap lo minta gue buat jagain lo. Gue mau aja karena gue juga orang yang termasuk penasaran sama kehidupan lo."
Clau mengambil telapak tangan Mani, meletakkan cincin seharga 25jt itu di tangan Mani. "Terima, gue udah bahagia kok."
Baru saja Mani akan menolak, namun tiga curut yang tidak lain tidak bukan adalah Gio dkk datang ke meja mereka.
"Udah pesen?" Tanya Gio yang dijawab anggukan oleh Clau dan Mani.
Gio hanya berohria tanpa minat untuk memesan makanan, sama dengan Fatur dan Lion yang malah asyik berbincang tentang futsal sekolah.
"Pulang sekolah bareng?"
Mani mendongak, mencari tahu kepada siapa Gio berbicara, Gio melihat ke arahnya menunggu jawaban gadis itu namun Mani masih belum bisa memproses apa yang dikatakan Gio.
"Gue?"
"Yaiyalah lol, lo kira siapa lagi?"
Mani melirik Clau, Clau malah asyik dengan ponselnya, sudah pasti Gio berbicara dengannya.
Dengan ragu, Mani menganggukkan kepalanya. "Boleh." Jawabnya kemudian.
Tak lama, Lara datang dengan tiga piring pesanan mereka, Mani menarik nasi gorengnya lalu Lara memberikan nasi goreng milik gadis itu. Ketika tercium bau lezatnya nasi goreng, Lion langsung memberikan ponselnya kepada Fatur membiatkan cowok itu melanjutkan game yang baru saja ia buka.
"Enak nih." Ujar Lion menaik turunkan alisnya kepada Clau. Clau terkekeh, gadis itu mengambil satu sendok nasi goreng lalu menyuapi Lion dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toping Your Heart (end)
Teen FictionManila Putri Joshua, gadis yang ditakuti di SMA Gradisa, gadis bermulut pedas dan tidak pernah bersikap manis, memiliki teman kebanyakan laki-laki untuk bermain game Giovanos Robert, cowok yang menjadi vocalis di musik terkenal Gradisa, yang bisa di...