" Hai kamu, yang lagi jagain jodoh orang.
Udah makan? "-Si penguntit
***
" Makasih, Mang! "
Dua porsi mie ayam dan dua gelas es jeruk Huda bawa menggunakan nampan ke meja kantin bernomor lima. Tepatnya di meja dekat pintu kantin yang sudah ditempati oleh Anggara yang kini sedang fokus menatap layar gawainya. Laki-laki yang berstatus sebagai duta sekolah itu tengah berselancar di aplikasi instagramnya yang sudah memiliki lebih kurang dua ribu followers. Lumayan banyak untuk seorang anak famous yang tidak terlalu mempedulikan jumlah pengikutnya.
" Hape terosss!! " sindir Huda ketika sampai di meja mereka.
Anggara menyimpan ponsel mahal itu ke dalam saku celana abu-abunya. Langsung mengambil semangkuk mie ayam dan segelas es jeruknya yang disodorkan Huda.
" Yoi, " balas Huda saat Anggara mengucapkan terima kasih.
" Bismillah."
Selapar-laparnya mereka, doa tidak pernah dilupakan sebelum memulai ritual makan. Seperti sekarang ini, selesai membaca doa makan di dalam hati masing-masing mereka langsung menyantap mie ayam yang menggugah selera.
Beberapa kali suara dentingan sendok garpu yang beradu dengan mangkuk meramaikan suasana khidmat mereka yang sedang mengisi perut kosong.
" Gimana, Ga? "
Anggara mengernyitkan keningnya tak paham, " Gimana apanya? "
" Enakan makan mie ayam atau nasi goreng telur dadar? " Huda menaik turunkan alis tebalnya menggoda.
Anggara menyeruput es jeruknya terlebih dahulu. Menghilangkan rasa pedas yang membakar lidahnya. Bayangkan saja panasnya kuah mie ayam yang masuk ke dalam mulut berkolaborasi dengan pedasnya sambal yang dicampur ke dalam mangkuk sebanyak lima sendok. Sensinya benar-benar luar biasa!
" Nasi goreng lah."
Huda menyuap sesendok mie ayam ke dalam mulutnya, mengunyah lalu menelannya sebelum kembali melontarkan pertanyaan untuk orang yang duduk di hadapannya ini.
" Karena gratis? "
Anggara menjentikan jarinya, membenarkan.
" Tujuh puluh buat lo! "
" Kok tujuh puluh? "
" Kenapa nasi goreng lebih enak? Karena tujuh puluh persen gue dapetinnya secara cuma-cuma alias gratis dan tiga puluh persennya lagi dengan adanya bekal itu gue ngerasa kayak punya pacar."
" Huh ngenes lo! "
Segumpal tisu mendarat mulus di dahi Anggara, nyaris saja jatuh ke dalam mangkuk mie ayamnya. Membuat laki-laki itu menatap tajam ke arah Huda yang laknatnya ditanggapi dengan cengiran lebar tak berdosa oleh laki-laki berhazel cokelat itu.
" Gue juga gak akan makan mie ayam hari ini kalau aja gue dapat bekal nasi goreng dari orang misterius itu, " tutur Anggara.
" Lo masih berpikir kalo bekal itu dari Hera? " tanya Huda penuh penasaran.
Jujur, Anggara ingin berkata iya. Namun ia sendiri tidak memiliki bukti yang kuat jika bekal itu adalah dari Hera. Pasalnya, kejadian pagi tadi saat ia tak sengaja menemukan kotak bekal biru di tangan gadis itu sempat membuat ia berpikir jika bekal itu memang benar-benar dari Hera. Terlebih lagi saat kotak bekal itu ada di tangan gadis itu, kotak bekal biru yang seperti biasa menghuni laci mejanya tak ia temukan.
![](https://img.wattpad.com/cover/200393181-288-k991978.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker Fifty Meter [Sudah Terbit]
Novela JuvenilEksistensi Anggara sebagai Duta Sekolah SMA GARDA yang mampu mengalahkan famous-nya Ketua OSIS ternyata bisa menciptakan dua kubu yang saling bertolak belakang. Apalagi jika bukan Fans Garis Keras dan Haters yang Maha Benar. Menjadi secret admirer A...