Dikelas Perth ada Assisten Dosen baru bernama Ohm Pawat, ia berusia sama dengan Mark.
Dan sejak kedatangan Ohm pertama kali, ia sudah tertarik dengan Perth, dan berusaha ingin mengenal Perth.Seperti siang ini, ia bermodus meminta Perth untuk membantunya menulis laporan Nilai.
"Kamu sudah makan?" tanya Ohm."Sudah Pak, tadi sebelum kesini sudah makan bersama teman." kata Perth dengan sopan. Ia sebenarnya merasa sungkan harus menemani Pak Ohm, tapi karena ia ingin bersikap sopan pada Assisten Dosen baru, maka ia pun berada disini, dan tadi ia jadi terburu-buru menghabiskan makan siang, dan meninggalkan P'Mark.
"Ohhh teman, lelaki apa wanita?" tanya Ohm kepo.
"Lelaki Pak." jawab Perth.
Jawaban itu membuat Ohm tidak lagi bertanya apapun, ia sudah bisa menebak pasti lelaki yang dekat dengan Perth.
"Ohm?" panggil seseorang dari arah belakang Perth.
Perth dan Ohm pun menoleh ke arah suara lelaki tadi, ternyata Mean.
Mean sedikit terkejut bertemu teman lamanya, dan malah ada adiknya sedang duduk depan Ohm.
"Hai P'Mean, sahabat baikku yang sudah lama tidak terlihat." sapa Ohm akrab.Mean duduk samping Perth.
"Sedang apa kamu?" tanya Mean pada Perth dan mengabaikan sapaan Ohm, membuat Ohm mengernyit heran, Mean ternyata mengenal Perth.
"Sedang bantu Pak Ohm memasukkan Nilai, beliau Assisten Dosen kelas Perth Phi." jawab Perth sopan.
"Kalian saling mengenal, ah pertanyaan bodoh, maksudku apa kalian teman?" tanya Ohm pada keduanya.
"Dia adikku, ah Perth, lebih baik kamu main sana, biar Phi yang bantu Assisten Dosen barumu ini." kata Mean bermaksud mengusir Perth.
"Ah baik Phi, Pak, saya permisi dulu." kata Perth lalu pamit pergi tanpa membiarkan Ohm berbicara."Sejak kapan kamu punya adik?" tanya Ohm kini sedikit serius.
Mereka adalah teman semasa SMP, waktu SMA dan Kuliah, Ohm pindah ke Jepang, sekarang kembali kesini untuk S2 dan juga jadi Assisten Dosen, dia sekolahnya lebih cepat karena jenius.
"Sejak lulus SMA, dia anak sahabat Orangtuaku, lalu orangtuanya meninggal dan akhirnya dia diadopsi orangtuaku." kata Mean menjelaskan tentang adik angkatnya.
Ohm hanya mengangguk paham.
Tapi ia senang bertemu sahabat lamanya.
"Tapi Ohm, mengapa kamu menyuruh Perth membantu hal yang tidak penting?" tanya Mean curiga.
Ohm hanya tertawa.
"Yah hanya dia yang bersedia membantu." kata Ohm berbohong.
"Apa benar begitu? Awas saja kamu berniat mendekatinya." ancam Mean membuat Ohm mendongak bingung.
"Memang kenapa? Apa dia sudah punya kekasih?" tanya Ohm penasarang karena Mean memberi peringatan yang menurutnya mengesalkan."Tidak, hanya saja jangan mencoba mendekatinya, atau aku akan membunuhmu." kata Mean dengan dingin.
Ohm hanya terdiam, tidak berkomentar.
"Sini kubantu tugasmu, aku sedang dilanda kebosanan." kata Mean menawarkan bantuan yang jelas tidak mungkin ditolak oleh Ohm....
Perth berjalan di lorong sambil mencoba menelepon Mark, tapi panggilannya tidak bisa tersambung, saat ia menemukan P'Mark yang sedang bermain basket, ia pun akan melangkah menemuinya, namun terhenti saat melihat ada Plan yang duduk sambil memandang Mark, Perth terdiam, karena ia tahu Plan bukan tersenyum karena permainan Mark, tapi karena Mark sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat (MP - End)
FanfictionMark Siwat, pemuda tampan yang berusia 21 Tahun. Seorang Playboy yang suka PHP. Namun, ia adalah sosok kesepian yang hidupnya mulai berubah semenjak kedatangan mahasiswa baru bernama Perth Tanaphon. ... Cast : Mark Siwat & Perth Tanaphon BL...