Part Sebelumnya :
"Apa yang sebenarnya kamu maksud?" Mark benar-benar tidak mengerti pemikiran seorang Saint, terlebih pada mentalnya yang sakit."Jawabannya sangat simple. aku ingin kamu pisah dengan Perth." kata Saint dengan tersenyum licik.
Mark terdiam tidak berkomentar, mungkin ia harus mengerti bahwa Saint teramat membenci dirinya."Aku menyukai Nong Perth." kata Saint memperjelas segalanya.
"Dulu bukannya kamu menyukaiku? apa ini cuma cara kamu membalas sakit hatimu padaku?" tanya Mark tidak terima jika yang dibawa dalam permasalahan ini adalah miliknya."Aku sempat menyukaimu, tapi rasa kecewa dan sakitku lebih besar dari rasa yang sesaat itu. Kamu selama hidupmu tidak sekalipun menderita, seolah takdir hanya berpihak padamu, dan aku seolah tidak pernah pantas bahagia. Mengapa Tuhan membuat takdir semacam ini, mudah untuk yang lain, dan terlalu sulit juga berat bagi yang lain." kata Saint penuh penekanan.
Rasa tidak terima, rasa marah, rasa kecewa menyatu dalam kilat mata Saint saat menatap Mark.
Mark diam bahkan ketika Saint berllau meninggalkannya.Saint bukan seseorang yang tidak bisa menerima takdir, hanya saja, ada satu yang ia benci, ketika dia berusaha memahami takdir yang terlalu membuatnya menjadi lemah, hidup seperti elegi, yang sendu dan muram.
Disaat dirinya sudah terbiasa hidup seperti itu, lalu datang Siwat yang membelanya, membantunya, mendampinginya dan melindunginya, hingga ia salah mengira perasaan Siwat. Bukan salah keduanya, Saint saja yang salah memahami rasanya.
Siwat ibarat setitik terang yang datang menyinari gelapnya.
Membuat Saint mulai percaya ada harapan dalam eleginya.
Namun, Tuhan kembali mempermainkan takdirnya.
Siwat, dan penolakannya adalah keterpurukan paling parah dalam hidup Saint.
Itu yang membuat Saint kembali menjadi Saint yang penuh kemuraman.
Lalu setelah semua waktu berlalu, keterpurukan semakin membuat Saint tidak lagi pada ambisi bahagia.Disaat ia bertemu seorang Perth, bocah polos yang mengingatkan ia pada dirinya dimasa lalu, maka awalnya ia membenci.
Saint membenci seseorang yang lemah, dan polos. Namun nuraninya tersakiti.
Hingga disuatu saat ia melihat Perth akan disiram air oleh dua gadis, saat ia akan membantu, datang Mark yang merelakan dirinya basah demi Perth. Seketika Saint pun marah.
Ia salah paham jika Mark hanya akan mempermainkan Perth.Maka dia pun sering membully Perth, berharap Mark datang menghadapnya.
IYA, SAINT PENASARAN APA ARTI PERTH UNTUK MARK.
APA PERTH HANYA AKAN BERNASIB SAMA DENGANNYA DULU?.
Hingga, ia pun tahu Mark benar-benar jatuh cinta pada Perth, dan disaat yang sama Mean datang untuk memperingatkan dirinya, ketika dia telah menyakiti Perth di kala satu siang yang lalu.
Saint pun tersenyum kala memandang punggung Mean yang meninggalkannya, Saint peka terhadap rasa Mean pada Perth. Mean mencintai Perth, mungkin juga rasanya bahkan lebih besar dari rasa Mark ke Perth.
Semenjak itu, Saint jadi sering memperhatikan Perth, hingga saat ia menolong Perth yang pingsan, nyatanya Saint sudah terlalu jauh penasaran, hingga menemukan dirinya telah jatuh cinta pada Perth.
Lebih besar dibanding perasaan yang pernah ada untuk Mark.
Dan Saint ingin memiliki Perth, meski mungkin sulit. Namun ambisi setiap manusia itu sama.
Mengejar bahagia, meski dengan cara mematikan bahagia orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat (MP - End)
FanfictionMark Siwat, pemuda tampan yang berusia 21 Tahun. Seorang Playboy yang suka PHP. Namun, ia adalah sosok kesepian yang hidupnya mulai berubah semenjak kedatangan mahasiswa baru bernama Perth Tanaphon. ... Cast : Mark Siwat & Perth Tanaphon BL...