33 - Tekukur

319 35 19
                                    

Di suatu kisah, hiduplah burung Tekukur, si burung kejam yang rela menjatuhkan telur burung lain dari sarang lalu mengisi sarang itu dengan telur miliknya, agar anak-anaknya dibesarkan oleh  induk telur yang telah ia buang.

Alasannya karena Tekukur tidak pernah punya sarang.

Ambisi demi anaknya membuat  dirinya jadi kejam pada anak yang lain.

Tapi apa dia bahagia?

Tidak.

Ia hanya menjual kebahagiaan demi semu.

...
Saat Perth pingsan di Kampus. (Chapter Pengakuan Plan?)

Saint menatap Perth yang tertidur karena efek obat. Dirinya tidak tahu  bahwa ia akan membawa bocah ini kesini.
Ia tersenyum melihat wajah manis Perth.

Cantik dan sangat manis.

Namun semakin  lama memandang, ia jadi mengingat  sosok yang pernah ia temui di satu masa lampau.
Si bocah Lollipop.

.

Dulu,  saat ia terpuruk kecewa,  kecewa pada semua yang ada di hidupnya, ia sampai sakit akibat stress berlebih dan didiagnosa memiliki Bipolar.

Sempat dalam titik terendah, ia berdiri di  balkon  Rumah Sakit, membayangkan apa jika terjun dari atas sana semua penderitannya akan  berakhir?

Dan saat ia akan  melangkah maju,  ada yang memanggilnya.

"Hai tuan, apa yang kamu lakukan disana?" tanya bocah yang tidak ia  tahu.
Saint tidak jadi atraksi Terjun bebas.

"Tuan kenapa ingin mati? atau Tuan ingin belajar jadi burung?" tanya Bocah itu sambil menikmati lollipopnya.
Seorang  bocah yang  memakai pakaian sama dengannya.
Sama pasien.
"Aku hanya ingin memandang langit luas." kilah Saint malu mengakui ingin bunuh diri.
"Awas jatuh ajah." canda si bocah.

Dan bocah yang baru ditemui Saint menceritakan tentang kisah Burung  Tekukur.

Meski random, nyatanya pembicaraan itu membekas meski Saint tidak ingat siapa bocah itu.

.

Dan memandang Perth, membuat Saint teringat bocah itu, mirip, tapi bukan  orang  yang sama.
Dan itu mungkin awal  Saint tidak lagi menyangkal peresaannya pada Perth.

'Saint and hisStory'
...

Mark terbangun dan ia tersenyum kala melihat Perth ada dalam peluknya.

Perth terbangun kala Mark  mencium  keningnya.

"Selamat pagi sayang?" sapa Mark gemas.
"Phi janjinya ngantar aku pulang jam 5? Ini sudah jam berapa?" tanya Perth.
"Setengah 6, yasudah mandi dulu sana hehe,  aku mandi di luar." kata Mark sambil beranjak bangun.
Dasar,  lagian pakai acara janji mulangin anak orang di pagi hari banget.

Gak papa,  sekalian numpang sarapan di Rumah Calon Mertua.

Modus yah Mark.

Keduanya bergegas mandi.

.

Perth memakai baju Mark.

Pakai Hodie dan Celana Komprang,  style rumahan ala Mark Siwat.

"Kamu kelihatan mungil pakai bajuku yah." goda Mark gemas saat ia sudah masuk kamar lagi dan melihat pacarnya sudah ambil bajunya.

"Baju kamu nggak ada yang seukuran aku soalnya." kata Perth dengan manja.
Ini bocah kenapa makin menggemaskan yah?

Heartbeat (MP - End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang