45 - Sebuah Kesempatan

348 41 20
                                    

Jatuh cinta bukan perkara mudah, namun menyerah sebelum berjuang itu adalah perkara paling sulit.

...

"Jadi, Kak May sungguh tertarik pada Mean?" tanya Ohm kaget, padahal  bertemu juga baru dua kali, dan kakaknnya sudah mengatakan jatuh cinta. Ternyata wanita normal akan semudah itu jatuh cinta pada Mean.

"Semudah itu disebut cinta, tapi aku benar-benar jatuh cinta." kata May dengan polosnya, mengghibah mahasiswanya sendiri.
Sejujurnya cukup tahu diri, ia lebih tua, tapi soal cinta, umur pun bukan jadi penghalang.
"Intinya dia itu jomblo, jadi kak May bisa berjuang mendekati dirinya, dia pria dingin, cuek, dan susah didekati." Ohm menjelaskan baik dan buruk tentang sahabatnya, meski yah sebenarnya lebih banyak buruknya.

"Tapi tidak ada perjuangan yang sia-sia, jadi tetaplah semangat. Mean itu sangat baik kok." kata Ohm tidak berbohong.
May tersenyum.

"Iya terlihat dari saat dia mau membayari buku milikku tempo hari." jelas May sembari mengenang moment pertama kali mengenal si Tuan Tampan.
"Tapi kak, kamu ini sungguh Jomblo? kasihan sekali, cantik  tapi nggak ada  yang tertarik." cibir Ohm.
Sepupu baik yah, saling cibir tanpa tahu malu.

"Sadar diri kek." kata May dibalas cengiran oleh Ohm.
Yah kan Ohm juga jomblo ngatain kakak sepupunya.
"Aku udah punya calon pacar tapi ih." kata si Ohm dengan bangga.

"Siapa? Singto?" tanya May menebak pasti Singto, heran dia pada Singto, manis dan banyak yang suka malah milih ngebucin si Ohm yang menyebalkan dan suka sok sekali.
"Ahhh dia mah calon teman hidup hihi, calon pacarku itu Perth, adiknya Mean." kata Ohm percaya diri sekali.
"Oh si manis itu, tapi apa dia nggak punya pacar? masa dia mau sama kamu?" cibir May yang jujur apa adanya.

"Dia udah punya pacar, tapi kan kesempatan untuk nikung tetaplah ada selama berjuang." kata Ohm sambil ketawa.
May menoyor kepala Ohm.
"Pacaran hasil nikung kok bangga, lagian yah belum tentu si Perth mau ama kamu, nggak bersyukur amat jadi orang. Ada yang single dan ngebucin malah dianggurin, kalau Singto berakhir sama yang lain, mampuslah kamu." kata May menasehati, lah tumbenan bijak.

"Perasaan tuh kak nggak bisa dipaksa, segimanapun Singto ke aku, segede apapun usaha dia ngebucin aku, aku tuh masih gak ada rasa sama dia, nanti tunggu aku kena karma pasti bakalan aku yang balik ngebucin Singto." kata Ohm sambil tersenyum dengan percaya diri.
"Bukan soal siapa yang memperjuangkan, ini hanyalah perihal hati, aku nggak bisa maksa perasaanku ke Singto, sedangkan aku udah jatuh cinta sama Perth, jadi aku harus apa? aku bukan pria munafik." kata Ohm yang membuat May bungkam.

Untuk teori perasaan, apa yang dibilang Ohm gak ada salahnya.

Nyatanya ini soal rasa, dimana rasa itu tidak bisa diatur mau untuk siapa.

Pada yang diinginkan, belum tentu jatuh.
Pada yang lama berjuang, belum tentu jadi.
Lalu apa yang bisa ditawarkan, jika memang rasa itu justru tumbuh pada yang lain.

"Sama seperti kamu, jika benar jatuh hati pada Mean, aku harap siap patah hati yah, nggak bakal mudah membuatnya menjatuhkan hati padamu." kata Ohm lalu menepuk punggung kakak sepupunya dan meninggalkannya.

May mencerna perkataan Ohm barusan.

Jatuh cinta dan memperjuangkan harus siap patah hati?

Nyatanya jatuh hati adalah pengartian dari patah hati paling sengaja. - DistikalasiAlkena.

"Apa jatuh cinta pada Mean adalah sebuah kesalahan?" tanya May pada angin yang meniup helai rambutnya.

...

Pasangan paling romantis, pasangan paling idaman, dan pasangan paling bikin baper sedang berjalan sambil bergandengan tangan di lorong kampus.

Yah siapa lagi kalau bukan pasangan bucin Mark dan Perth.

Heartbeat (MP - End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang