20 - Manis dan Coklat

560 66 27
                                    

Mean bangun duluan untuk menyiapkan mobil, pekan ini ia berjanji untuk mengajak Perth berziarah ke makam orang tuanya.

"Mean, kamu jadi menemani Perth ke makam orang tuanya?" Tanya Bunda mendekati Mean.
"Jadi Bun, aku sudah janji padanya." Jawab Mean sambil tersenyum.
Bunda memandang Mean dengan sendu.
"Kamu yakin Perth akan baik-baik saja?" Tanya Bunda khawatir jika Perth akan demam lagi jika terlalu sedih.
Mean mengenggam tangan bunda.
"Mean akan hibur Perth seusai kita dari sana." Kata Mean sambil tersenyum.

"Bunda percaya padamu." Kata bunda sambil tersenyum.

Bunda pun kembali masuk setelah memastikan Perth akan baik-baik saja meski mengunjungi makam orang tuanya.

...

"Phi." Perth tersenyum memanggil Mean yang sudah menunggunya.
"Hai, sudah siap? Sudah pamit sama bunda?" Tanya Mean pada Perth. Ia membukakan pintu agar Perth bisa masuk mobil.
"Sudah kok, bunda hanya berpesan agar kita hati-hati saja." Perth pun masuk ke mobil.
Mean juga masuk ke kursi kemudi.

Dan mobil mereka pun melaju meninggalkan pekarangan rumah.

...

Di makam ibu dan ayah Perth, Perth memandang kedua foto mereka, rasa rindu membuncah dalam dada Perth.
"Ma'e, Po, Perth rindu sama kalian." Perth menguatkan hati agar tidak menangis.
"Kalian jangan khawatir, Perth sudah tumbuh kuat kok sekarang, Perth sudah baik-baik saja sekarang, Phi Mean, bunda dan ayah sangat menyayangiku." Perth tersenyum.

Mungkin duka kehilangan ini tidak akan pernah sembuh, namun bukan berarti langkah untuk menjalani hidup menjadi usai.

Dan Perth tahu, dia harus tetap menjalani segala kehidupannya, masih ada banyak yang akan mencintainya.
Ada Phi Mean, Bunda, Ayah, Phi Mark, Phi Plan juga yang akan selalu mengusahakan yang terbaik bagi Perth.
Membantunya menjalani kehidupan ini. Menemani saat duka maupun bahagia.

Mean mengenggam tangan Perth.

"Mereka pasti bahagia karena kamu sekarang sudah menjadi kuat." Kata Mean dengan senyum bangga pada Perth karena bocah itu tumbuh makin baik.
Meninggalkan rasa sakit karena kehilangan kedua orang tuanya.
"Terimakasih sudah kuat yah." kata Mean sambil menatap Perth dengan senyum.
Perth ikut tersenyum, air matanya mengalir, karena merasa terharu, Tuhan masih baik membiarkan dirinya memiliki keluarga lain yang sangat hangat, mengisi kehilangan yang menyakitinya. Dan kini ia benar-benar ingin tumbuh lebih kuat lagi.

Mean memeluk tubuh Perth.
"Phi terimakasih yah sudah selalu menyayangiku seperti ini, menguatkan aku, membuat hatiku menjadi hangat, dan mengingatkan aku bahwa aku tidak sendiri." Perth membalas pelukan Mean.

Kakak terbaik yang dimiliki oleh dirinya.

Tempat berbagi suka dan duka, yang berjanji akan selalu menjaganya, dan menemaninya.

Tuhan membuat manusia kehilangan, agar manusia tahu bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, segala yang dimiliki manusia pasti akan kembali pada Tuhan di akhir nanti.

Namun, Tuhan selalu berjanji dan tidak akan pernah ingkar yaitu saat Dia memberi kehilangan, maka akan Dia hadirkan pengganti.
Kehilangan akan selalu ada gantinya.
Sama seperti duka yang akan diganti oleh bahagia.

Untuk siapapun, bagi mereka yang percaya maupun tidak.
Tuhan seadil itu, hanya bergantung pada waktu versiNya.

...

Mean membawakan ice cream dua buah untuk dirinya dan Perth, mereka mampir ke taman bermain untuk menghabiskan waktu, mumpung akhir pekan juga.

Kakakadiktime.

Heartbeat (MP - End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang