64 - Bulan

205 31 3
                                    

Bagaimana bisa Bulan terlihat cantik bahkan dari kejauhan mata memandang?

...

Perth sedang bermain dengan anak anjing milik tetangga, dari atas balkon di kamarnya, Mean memperhatikan keduanya.
Dia sesekali tersenyum melihat tawa dan canda manusia dan anak anjing itu.

Lucu sekali pikirnya.
Gemas.

Malam itu Bulan bersinar indah, dan Perth juga terlihat indah.
Cantik.
Hingga Mean tidak sanggup mengalihkan pandang.

.

Sekilas memori tentang memandang indah si cantik yang seperti bulan membuatnya tersenyum.

Ia menatap bulan asli di langit malam.
Tentunya masih cantik dengan sinarnya.

Tetapi, ia akui, hanya Perth yang membuatnya tak mampu mengalihkan pandang.

Malam ini, ia memandang Perth dan Mark yang sedang bermain anak anjing.
Mark membawa anak anjing berwarna putih milik Papanya.

Nama anjing itu Cole (Nicole), Perth sangat senang Mark membawakannya anak anjing.
Imut.
Lucu.

Tetapi, bagi Mean, Perth masih lebih imut dan lucu dibanding si Cole.

"Kamu nggak ikut main sama Cole?" tanya Ayah mengagetkan Mean.
"Sejak kapan ayah ada disini?" tanya Mean.
"Barusan, tepat saat kamu tersenyum memandang Cole." kata si Ayah lalu duduk di sebelah Mean.

"Sepertinya tidak menyenangkan jika aku menganggu mereka hanya untuk menyapa Cole." kata Mean berkilah.
Ayah malah tertawa mendengar perkataan anaknya barusan.

"Apa kamu tidak menyadari bahwa Cole mirip dengan Perth?" tanya Ayah memperhatikan anak bungsunya yang sangat gemas pada si anak anjing.
"Apa Perth seperti anak anjing?" tanya Mean tidak paham percakapan ayahnya barusan.

"Iya, mereka sama, tidak bisa hidup mandiri saat menjadi peliharaan orang." kata Ayah mengiaskan Perth mirip anak anjing.

Itu bukan menyamakan.
Tetapi mengibaratkan.

"Tapi Perth mandiri, dia tidak pernah benar-benar bergantung pada kita. Maksudku dia bisa mengekspresikan keinginannya menjadi sikap sehari-harinya." jawab Mean yang kurang setuju dengan pengiasan antara Perth dan Cole.
"Apa kamu selama ini menutup matamu? Atau kamu hanya luput memperhatikannya?" tanya Ayahnya sambil tersenyum menatap putranya.

"Apa sebenarnya maksud Ayah mengiaskan Perth dengan anak anjing? Aku lambat dalam berpikir terutama untuk kalimat yangg berputar-putar." kata Mean merasa jengah akan apa yang sedang ayahnya coba sampaikan.

"Kamu tidak sadar bahwa dirimu menahan Perth bahagia karena kebohonganmu?" tanya Ayahnya menatap kasihan tapi juga kecewa.

Jika seorang bunda melihat hati anaknya hancur, dia hanya bisa menemani anaknya menangis, menyemangatinya, dan mengatakan bersedia di samping anaknya.

Maka berbeda dengan Ayah.

Ayah yang sebenarnya sangat Humoris, kocak, dan bucin istrinya serta jadi sosok ayah yang baik bagi putranta karena si ayah yang selalu bersifat positif.

Maka kali ini, Ayah menunjukkan sisi yang tidak pernah ditemui kedua putranya.

"Memangnya apa yang Ayah ketahui?" tanya Mean masih tidak ingin membagi.
"Kamu, ayah tahu semua yang ada dikepalamu." kata Ayah dengan nada tegas yang tidak pernah ditemui.

Meski terkadang tidak selalu menunjukkan apa yang sebenarnya.
Seorang Ayah pasti memahami anaknya dengan sangat baik.

"Sampai kapan kamu menyiksa dirimu nak? Dengan berbohong bahwa kamu menyukai kekasih adikmu." kata Ayah dengan sarat nada yang sangat kecewa.

Heartbeat (MP - End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang