CHAPTER 14

26.8K 1.2K 54
                                    

Happy Reading
---


Dexter menoleh pada gadis itu yang tampak meraih ponsel di saku depannya kemudian mengerutkan kening ketika melihat nomer asing tak bernama dilayar ponsel tersebut.

Ragu-ragu, Vello menggeser icon berwarna hijau dilayarnya kemudian menempelkan beda itu ketelinga.

"Ya, halo"

Ketika suara seseorang diseberang sana mulai menjawab, seketika raut diwajah Vello berubah.

----------------------

"Kenneth? Bagaimana kau bisa tahu nomer ponselku?" Tanya Vello yang tiba-tiba bersuara lembut dan wajah merona.

Respon Vello tersebut membuat Dexter tak dapat memalingkan wajahnya dengan alasan yang tak ia ketahui.

"Sekarang?" Vello melirik sekilas pada Dexter. "Tidak, aku tidak sedang sibuk."

Mata Dexter memperhatikan bagaimana gadis itu memilin ujung kemejanya dengan gugup.

"Baiklah. Kau tak perlu menjemputku. Kebetulan aku sedang berada diluar, jadi kita langsung bertemu saja disana, Dexter akan mengantarkanku." Vello tampak menggigit bibir bawahnya untuk menahan teriakan histeris yang sudah ingin ia keluarkan.

"Iya, baiklah. Kirim saja lokasinya. Ok, sampai jumpa nanti." Panggilan dengan cepat Vello putus, kemudian ia bangkit dari duduknya, melompat-lompat ke udara sembari berteriak.

Dexter hanya memandang datar perilaku Vello.

"Kau tak akan pulang setelah ini?"

Vello berbalik dengan senyum sangat lebar dan wajah yang masih menyisahkan semburat merah disekitar pipinya. Gadis itu menggeleng dengan antusias.

"Kenneth mengajakku untuk makan malam. Aahh ini benar-benar mimpi yang jadi kenyataan. Gracias a Dios! (Terima kasih Tuhan!)" Ujarnya dengan mata berbinar sembari mengapit kedua tangan didepan dada.

Dexter hanya memandangnya tanpa merespon, kemudian ia melenggang memasuki mobil dan menyalakannya, membuat Vello panik seketika dan cepat-cepat menyusul.

"Jangan meninggalkanku." Ujar Vello dengan wajah cemberut ketika sudah duduk dibangku penumpang.

Dexter menoleh tanpa ekspresi. "Katakan dimana tempatnya?"

"Tunggu sebentar." Gadis itu kembali tersenyum sembari membuka layar ponselnya. Sesaat kemudian keningnya berkerut. "Kenapa dia malah mengajakku ke restoran ini? Tak apa, aku tak perlu pusing untuk membeli pakaian jika begitu." Gumamnya.

"Aku akan menunjukkan jalannya padamu, kita akan ke Cuatro'S." Vello kembali menolehkan pandangan pada Dexter sembari tersenyum.

Dexter kembali tak merespon dan memilih segera menjalankan mobil.

Sepanjang perjalanan Vello tak pernah melepas senyumnya sedikitpun. Ia membuka sun vissor untuk meneliti penampilannya.

Vello mendesah, "sepertinya aku tadi terlalu bersemangat, hingga terburu-buru menerima ajakannya. Seharusnya aku menyempatkan diri untuk pulang, mandi dan berganti baju." Gumamnya ketika menemukan wajah kumalnya di kaca.

Berkali-kali Vello membuka tutup sun vissor, dan berkali-kali itu pula ia merapikan rambut dan mengulaskan bedak serta lipcream pada bibirnya.

"Bisakah kau berhenti melakukan hal seperti itu?!" Tukas Dexter tiba-tiba, membuat Vello yang tengah merapikan rambutnya, terjingkat karena kaget.

My Devil Bodyguard (END) SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang