Happy Reading
---Beberapa hari sejak kejadian tengah malam didapur, Dexter benar-benar berhenti memanggil Nona pada Vello. Bahkan didepan Camilla dan Rolland. Tak disangka, kedua orangtua Vello justru tersenyum mendengar hal tersebut.
Meskipun sudah tak ada panggilan Nona, bukan berarti terjadi berubahan pada sikap Dexter. Pria itu masih sama, datar dan tak banyak bicara. Tak masalah bagi Vello. Ia sudah lebih dari cukup untuk merasa bahagia.
"Dexter, tolong jaga Vello selama kami pergi." Rolland menepuk hangat pundak Dexter pagi tadi, saat ia akan berangkat menginap beberapa hari di Sheffield untuk memenuhi tugas dinas, beserta Camilla yang turut menemani sang suami.
"Tentu." Dexter mengangguk seraya tersenyum tipis.
Camilla mengalihkan pelukannya pada Dexter setelah memeluk putri bungsunya.
Vello dapat melihat mata Dexter sempat terpejam nyaman ketika pria itu dalam dekapan Camilla. Vello tersenyum menyaksikannya.
Camilla mengulas senyum seraya mengusap kepala Dexter ketika pelukan mereka telah terurai.
-----------------
"Kau akan kemana?" Tanya Dexter ketika Vello yang berjalan disampingnya, justru berbelok ke arah koridor.
"Kita akan mengecek jahitanmu terlebih dahulu. Harusnya hari ini jahitanmu sudah bisa di ambil."
Dexter hanya mengangguk dan mengikuti langkah Vello.
Tak berselang lama, Vello tampak memperlambat derap langkahnya ketika melihat banyak mahasiswa yang tengah berkerumun didepan ruang pimpinan fakultas.
Berbagai pertanyaan mulai bermunculan di kepalanya ketika mendengar bisikan para mahasiswa disana menyebut nama salah satu dosennya, Janneth dan Becca.
Keningnya berkerut. Vello jelas mengetahui siapa nama yang tengah disebut. Janneth dan Becca adalah orang yang sempat membullynya beberapa waktu lalu. Apakah terjadi sesuatu dengan mereka?
Tak berselang lama, ketiga orang yang sedang diperbincangkan itu tampak keluar dengan menundukkan kepala. Raut wajah mereka menggambarkan rasa malu dan amarah yang sangat jelas tercetak.
Tanpa sengaja Vello melirik Dexter yang tengah tersenyum sinis memandang ketiga orang yang baru saja melewati mereka.
Mata Vello kembali mengekori punggung ketiga orang tersebut dengan guratan heran yang semakin menyentak kepalanya.
"Aku tak menyangka mereka memiliki skandal hubungan"
"Benarkah mereka bertiga bercinta dilingkungan kampus?"
"Ya, aku pernah melihat mereka threesome di lorong perpustakaan. Kau tahu lorong gelap yang jarang dilalui itu kan?"
"Threesome?!" Pekik salah satu dari yang lain.
"Aku tak menyangka dosen kita melakukan hal memalukan seperti itu. Padahal aku begitu menyeganinya." Imbuh yang lain.
"Ku dengar dia dipecat dan kedua gadis itu dikeluarkan dari Universitas."
"Bukankah sahabat mereka, Abby, kemarin baru saja dikeluarkan dari Universitas karena terbukti memalsukan dokumen nilai akademik untuk bisa masuk kampus ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Bodyguard (END) SUDAH TERBIT
Genel Kurgu21+ Mengandung kekerasan fisik, verbal, dan seksualitas. Bagaimana jadinya jika bodyguard yang harusnya melindungimu tapi justru menjadi sumber bahaya bagimu? Dexter, seorang bodyguard yang harusnya selalu melindungi Vello, seorang gadis yang menja...