Happy Reading
---
Jemari Vello kembali merengkuhnya di ranjang setelah makan malam beberapa jam yang lalu. Harusnya, Dexter juga turut menjemput mimpi seperti gadisnya. Namun pikiran Dexter selalu awas, terlebih dengan mata yang saat ini terpusat pada layar laptop yang menayangkan CCTV mansion.Camilla dan Rolland tampak begitu hancur. Wanita yang telah ia anggap sebagai ibunya tersebut tak mampu berhenti menitikkan air mata.
"Maafkan aku, Mom," bisik Dexter. "Kami akan kembali suatu saat nanti dan kami harap kalian dapat menerima kami."
"Dexter ...."
Ia dengan cepat menutup laptop dan menoleh lega ketika mendapati Vello hanya bergumam dalam tidur.
Dexter mengusap wajah, meletakkan laptopnya di atas laci seberang ranjang. Ia menurunkan tubuh untuk dapat berbaring bersama Vello.
Di kecupnya dahi Vello, singkat. Nafas Dexter hanya mampu berhembus berat.
Isi kepalanya berlarian memetakan berbagai kemungkinan dan mencari solusi dari itu semua. Kini ia tidak hanya membawa satu nyawa, tapi juga nyawa gadisnya yang berharga. Jika dahulu Dexter tak peduli akan nyawanya sendiri yang bisa terenggut kapan saja, kini ia memiliki alasan kuat untuk hidup.
Kelopak Dexter membujuk lingkaran mata itu untuk bersembunyi. Bagaimanapun, ia juga harus tidur dengan cukup untuk menjaga tubuhnya.
Ketika Dexter sedang bersusah payah untuk beristirahat, ia merasakan sentuhan lembut yang merangkak mengusap rahangnya. Mata Dexter kembali terbuka dan mendapati gadisnya tengah terjaga.
"Aku bermimpi buruk ...."
Dexter mengubah posisi tidurnya menyamping menghadap Vello. Membingkai sebelah wajahnya.
"Tak apa, itu hanya mimpi. Kemarilah."
Vello segera masuk dalam rengkuhan Dexter. Terpejam meresapi kecupan prianya di puncak kepala. Tak berselang lama kemudian, keduanya tenggelam dalam mimpi. Melupakan segala kemelut kehidupan mereka sesaat.
----------------------
Pukul empat dini hari private jet tiba di sebuah landasan.
"Kau tak perlu lagi memakai kacamatamu. Tak apa," ujar Dexter ketika Vello hendak memakai kacamata tanpa lensa minusnya.
Mereka menuruni tangga menghampiri langit bumi yang masih menyembunyikan sinar surya.
Tak jauh dari mereka, sebuah mobil Shelby truck berwarna hitam yang tampaknya telah di modifikasi, terparkir begitu gagah menunggu kedatangan Vello dan Dexter dengan seorang pria tampan yang sedang menyandar pada pintu mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Bodyguard (END) SUDAH TERBIT
Ficción General21+ Mengandung kekerasan fisik, verbal, dan seksualitas. Bagaimana jadinya jika bodyguard yang harusnya melindungimu tapi justru menjadi sumber bahaya bagimu? Dexter, seorang bodyguard yang harusnya selalu melindungi Vello, seorang gadis yang menja...