🔸 k e d u a p u l u h s a t u 🔹

551 84 9
                                    

Hari ini, semua rutinitas kembali berjalan. Seokjin bekerja di kantornya, sementara Sojung melakukan praktik pertamanya di rumah sakit baru.

"Nanti kalau sudah pulang, kau jangan lupa hubungi aku, ya?" kata Seokjin sebelum Sojung turun dari mobil.

"Iya, nanti kuhubungi," balas Sojung sembari berusaha membuka pintu mobil. "Seokjin, kau belum buka kuncinya, ya?"

"Iya, dan aku juga belum mencium pipimu pagi ini."

Sojung kembali mengubah posisi, dia mendekatkan wajahnya pada Seokjin. Kemudian membiarkan Seokjin mengecup singkat kedua pipinya.

Setelah itu Seokjin membuka kunci, sehingga Sojung sudah turun dan berada di luar mobil sekarang.

Dia melambai ke arah Seokjin, kemudian memberinya senyuman manis yang dianggap Seokjin adalah nutrisi di pagi hari.

Seokjin kembali mengunci pintu, kemudian menginjak pedal gas, dan melaju membelah jalanan kota.

◾▪▪▪◽

Saat Seokjin tiba di kantor, semua karyawan tersenyum menyambutnya di lobby kantor. "Selamat datang kembali, Pak," ucap salah satu editor di kantor Seokjin sembari menjabat tangan Seokjin.

Seokjin membalas, "terimakasih."

"Selama Bapak pergi, kami cukup kesulitan. Banyak sekali naskah-naskah dari penulis baru, yang dikirim ke email perusahaan," curah salah satu karyawati di sana.

"Oh, ya?" tanya Seokjin. "Tapi apa ada yang sudah kalian baca dan lihat? Ada yang menarik dan memenuhi segala persyaratan?"

"Ada tiga naskah yang sudah lolos kami seleksi. Tinggal menunggu persetujuan dan tanda tangan dari Bapak, kemudian kita akan hubungi si penulis," ucap Arka, salah satu karyawan yang juga temannya dan Sojung saat SMA dulu.

"Kalau begitu nanti disiapkan saja dulu. Setelah itu antar ke ruangan saya," pesan Seokjin.

"Baik, Pak."

"Boleh saya permisi pergi ke ruangan saya?" tanya Seokjin yang hendak pamit, kemudian diiyakan oleh para karyawan.

Seokjin sudah tiba di ruangannya. Dia membanting tubuhnya di atas kursi kebesarannya. Dia membuka laptop, kemudian membuka email perusahaan dan mulai melakukan tugasnya seperti biasa.

◾▪▪▪◽

Sojung bilang pada Seokjin bahwa dirinya akan pulang jam tujuh malam. Tapi sampai pukul setengah delapan, Sojung belum juga keluar dari rumah sakit.

Seokjin jadi khawatir, atau jangan-jangan Sojung sudah pulang dengan temannya? Tapi Sojung kan pegawai baru di sini, masa sudah punya teman?

Seokjin bosan menunggu di dalam mobil, sehingga dia memutuskan untuk menunggu Sojung di luar mobil saja. Hitung-hitung menikmati udara malam.

Tak lama setelah itu, perempuan yang dari tadi dinantinya; Sojung muncul dari arah rumah sakit. Sojung terlihat sedikit berlari menghampiri suaminya. "Maaf, tadi ada tugas yang harus kugantikan. Dokter yang seharusnya bertugas datang telat tiga puluh menit."

Seokjin tersenyum. "Tidak apa-apa."

"Kau pasti sudah lama menungguku. Iya, 'kan?"

Seokjin mengangguk. "Iya, sudah dari satu jam yang lalu aku menunggumu."

"Ya ampun, maafkan aku, ya?"

SOJUNG ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang