🔹 k e e m p a t p u l u h e n a m 🔸

594 71 26
                                    

Sojung yang sedang mengajak anaknya bermain di taman belakang dikejutkan oleh teriakan Seokjin yang memanggil mencarinya.

"Aku di taman belakang, Seokjin," sahut Sojung atas panggilan suaminya.

Seokjin datang bersama karyawan-karyawan kantornya. Membuat Sojung sedikit terkejut dan bertanya-tanya dalam pikirannya.

"Ini ada apa ramai-ramai?" tanya Sojung sembari menunjukkan senyumnya.

"Mau menjenguk Ibu dan Putra Adipati," jawab Arka.

"Ya ampun ...."

"Aku sudah bilang pada mereka untuk menjengukmu lain kali, tapi mereka tetap memaksa."

Sojung menatap suaminya kemudian berkata, "tidak apa-apa. Biarkan saja kalau mereka mau menjenguk." Sojung lanjut berucap, "ayo kita pergi ke ruang tengah."

Sojung berjalan memimpin bersama suaminya, tapi dia tiba-tiba berhenti dan berkata, "Sayang, kau bisa buatkan teh untuk mereka 'kan?"

"Hanya teh saja?" Sojung lantas menjawab, "ambil makanan ringannya juga."

"Kalau begitu, akan kulaksanakan sekarang."

◾▪▪▪◽

Usai mengantar para tamu sampai depan rumah, Sojung kembali ke kamarnya. Merebahkan tubuh Johnson yang tertidur.

Seokjin datang menyusul, menutup pintu kamar dan merebahkan dirinya di samping Johnson. "Tidak ikut kembali ke kantor?" tanya Sojung.

"Tidak, aku akan mengerjakan tugasku di rumah saja," jawab Seokjin menoleh ke arah Sojung.

"Yasudah kalau begitu." Sojung kembali berdiri bangun dari ranjang sebelum melirih, "aduh."

"Kenapa, Sayang?" tanya Seokjin.

"Tidak apa-apa, hanya nyeri sedikit," kata Sojung sembari memegangi area panggulnya.

"Tapi benar tidak apa-apa?" tanya Seokjin khawatir.

Sojung mengangguk. "Mungkin ini hanya efek samping. Aku 'kan baru saja melahirkan. Tidak perlu dikhawatirkan, tenang saja."

"Tapi kalau nyerinya berkelanjutan, segera bilang aku, ya?" Seokjin berpesan pada Sojung.

Sojung mengangguk. "Hari ini mau makan siang dengan apa?"

"Apa saja, asal jangan yang menyusahkanmu," jawab Seokjin.

"Bagaimana kalau makan bibimbap?" Sojung memberi Seokjin usulan yang bagus, jadi Seokjin tersenyum dan dengan cepat menyetujui usulan istrinya itu.

"Kalau begitu, tunggu beberapa menit dan aku akan kembali lagi untuk memanggilmu saat bibimbap-nya sudah siap."

Seokjin lagi-lagi mengangguk, kemudian menunggu istrinya selesai membuat bibimbap sembari bermain-main dengan jari mungil putra pertamanya.

Seokjin sedikit terkejut tatkala Johnson mulai merasa tak nyaman. Bahkan anak itu sampai setengah menangis. Tapi untungnya ... Johnson tidak benar-benar menangis dan Seokjin tidak akan jadi dimarahi oleh Ibunya Johnson; Sojung.

Begitu Johnson kembali nyenyak tidurnya, Seokjin kembali lagi bermain pada jari-jari Johnson. Dia tertawa saat melihat jari-jari anaknya berusaha menggenggam jari telunjuknya tapi tidak bisa karena dia lebih dulu menariknya.

Merasa Johnson semakin nyenyak tidurnya dan tidak terganggu akan perlakuan Seokjin, laki-laki itu justru semakin menjadi-jadi.

Hingga terbangunlah Johnson dari tidur nyenyaknya. Anak itu tiba-tiba menangis kencang. Seokjin sudah berusaha untuk menenangkannya, tapi Johnson tetap tidak mau diam.

SOJUNG ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang