🔹 k e d u a p u l u h d u a 🔸

513 81 14
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun Seokjin. Tapi alih-alih dapat ucapan selamat, Seokjin justru mendapatkan wajah kesal sang istri di pagi hari.

Seokjin tidak tahu apa yang membuat Sojung tiba-tiba jadi kesal begini. Padahal tadi malam, Sojung masih bermanja-manja dengan Seokjin.

Dia memeluk Seokjin dengan erat, dan meminta laki-laki itu berjanji untuk selalu mencintainya.

Tapi tiba-tiba Seokjin teringat sesuatu. Taehyung bilang, pertanda kehamilan Sojung yang berikutnya bisa jadi sama seperti tanda kehamilan sebelumnya. Jadi Seokjin berpikir kalau sekarang istrinya mungkin sedang hamil.

Tapi masa iya secepat itu? Seokjin jadi bingung sendiri sekarang. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, 'kan?

Seokjin menatap ragu ke arah istrinya yang sedang menghias diri di depan meja rias. Seokjin dengan hati-hati bertanya, "Sayang, bulan ini kau datang bulan tanggal berapa?"

Sojung spontan menghentikan kegiatannya, kemudian berdiri setelahnya menghampiri Seokjin. Tiba-tiba Sojung menampar pipi suaminya, tidak keras tapi ini cukup membuat Seokjin terkejut.

"Aku tahu aku ini istrimu. Tapi aku juga wanita, yang punya rahasia pribadi dan tidak seharusnya suamiku mengetahui hal itu. Tidak sopan kalau kau bertanya begitu padaku!"

"Maafkan aku, aku hanya ingin memastikan."

Sojung membalas, "memastikan dengan pertanyaan tidak sopan seperti itu? Apa kau tidak punya pertanyaan yang lain, yang mungkin bisa membuat perasaanku sedikit lebih tenang?"

"Aku tahu aku salah, maafkan aku, sungguh."

◾▪▪▪◽

Tadinya Seokjin berniat untuk mencium pipi Sojung, sebagaimana rutinitasnya selama ini. Tapi Sojung menolak, dan justru buru-buru turun menghindarinya.

Payah. Di hari ulang tahun, bukannya bahagia, Seokjin malah dirundung galau.

Seokjin kembali menginjak pedal gasnya, kemudian pergi melaju meninggalkan rumah sakit tempat Sojung bekerja.

Sampai di kantor, Seokjin merasa ada yang berbeda. Semua karyawannya, terlihat seperti biasa-biasa saja. Padahal hari ini 'kan hari ulang tahun bos mereka. Tapi mereka seolah-olah tak peduli, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Seokjin menghampiri Arka yang kebetulan bertemu di elevator. "Ka, kenapa saya merasa ada yang berbeda, ya? Kenapa semuanya terlihat biasa-biasa saja."

"Memang sebelumnya bagaimana, Pak? Kami memang selalu seperti ini, 'kan? Saya rasa tidak ada yang berubah," jawab Arka.

"Tahun-tahun sebelumnya kalian selalu membuat kejutan kecil. Kalian selalu memberi saya ucapan selamat dan hadiah ulang tahun. Tapi kenapa tahun ini berbeda?"

Arka kelihatan bingung. "Hari ini Bapak ulang tahun? Kalau begitu Happy Birthday, semoga Bapak dan keluarga Bapak selalu sehat, damai dan sentosa," kata Arka sembari mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Seokjin.

Seokjin tak enggan tersenyum, kemudian membalas jabatan tangan Arka. "Terimakasih. Setidaknya saya tahu, masih ada yang mau mengucapkan selamat ulang tahun pada saya."

◾▪▪▪◽

"Toko Buku Indah Media memutuskan kerja sama. Mereka bilang mereka kecewa lantaran waktu pengiriman buku beberapa kali ini selalu telat tiga puluh hari," ucap salah satu karyawan Seokjin yang bertugas dalam pemasaran.

SOJUNG ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang