Seokjin baru saja kembali dari pasar swalayan. Dia sudah membeli telur, sosis, roti, susu juga beras untuk keperluan makannya selama Sojung tidak bersamanya.
Dia membuang semua sayuran-sayuran yang sudah layu, kemudian memasukkan bahan-bahan makanan yang baru dia beli tadi.
Seokjin ingat bahwa dia belum sarapan pagi ini. Jadi Seokjin pikir, dia akan memanggang roti kemudian memolesi roti itu dengan selai coklat.
Seokjin awalnya bingung bagaimana cara menggunakan alat panggangan ini, tapi setelah dia baca-baca dari internet, Seokjin cukup mengerti bagaimana cara menggunakan alat ini dengan baik.
Hingga tersajilah satu roti panggang dengan polesan selai coklat yang kelihatan cukup lezat. Seokjin menyantap roti itu sembari menyeduh susu untuknya.
Biasanya Seokjin hanya perlu duduk manis sembari menyantap roti, Sojung yang biasa menyeduh susu untuknya. Tapi tidak untuk hari ini, Seokjin harus menyeduh susunya sendiri karena Sojung sedang tidak berada di rumah.
Selesai sarapan, Seokjin merapihkan kembali dapurnya. Dia mencuci semua peralatan makan dan meletakkannya kembali di dalam lemari.
Saat Seokjin berjalan ke arah depan, seseorang datang mengetuk pintu rumahnya. Seokjin sudah menduga kalau yang datang ke rumahnya saat ini adalah Arka.
Tapi Seokjin salah, sebab yang datang sebenarnya adalah ... Sojung dengan koper besar yang berada di sampingnya.
"Sojung, kau kembali?" Seokjin bahagia, dia lantas tersenyum lebar menyambut kedatangan istrinya.
"Kalau saja istri Mingyu tidak mengingatkanku, dan Ibumu tidak meyakinkanku, aku tidak akan kembali kemari," jawab Sojung tak acuh, enggan menatap wajah bahagia Seokjin.
"Setidaknya aku bahagia, karena kau mau kembali."
"Apa kau tidak akan membiarkanku masuk, Seokjin?" tanya Sojung dengan tatapan yang tidak mengenakkan pada Seokjin, seperti dia masih menunjukkan kekesalannya.
Tapi mendengar istrinya berkata begitu, Seokjin lantas buru-buru membantu untuk membawa koper Sojung masuk ke dalam rumah.
"Aku mau tidur di kamar lantai satu, jadi letakkan koperku di sana," titah Sojung pada suaminya.
"Tapi kamar kita di lantai dua, Sayang."
"Aku bilang 'kan, aku mau tidur di kamar lantai satu! Bukan kamar di lantai dua, aku tidak mau tidur bersamamu."
"Tapi kenapa?"
"Tidak usah banyak bertanya bisa tidak, sih?" tanya Sojung jengkel, "sudah beruntung aku mau kembali ke sini."
Setelah itu Seokjin tidak berkata apa-apa lagi, dia lantas menuruti apa mau Sojung. Dia meletakkan koper istrinya di samping lemari.
"Terimakasih," kata Sojung pada Seokjin, "aku mau mandi. Kau bisa keluar sekarang."
Seokjin mengangguk, kemudian pergi ke luar dari kamar itu. Sebenarnya, dia tidak rela kalau istrinya memilih untuk pisah ranjang dengannya.
Sampai Seokjin yang nekat hadir kembali, dia lantas masuk ke kamar itu lagi kemudian membawa koper besar itu kembali ke kamar utama, kamar mereka berdua.
◾▪▪▪◽
Seokjin yang tengah bermain dengan ponsel canggihnya dikejutkan oleh Sojung yang sekarang sudah ada di hadapannya dengan tubuh dibaluti mantel mandi.
"Aku sudah bilang kalau aku tidak mau tidur di kamar ini!" kata Sojung memarahi Seokjin karena bersikukuh membawa kopernya kembali ke kamar mereka, "kau itu tidak mendengarkanku, ya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/202718891-288-k883455.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SOJUNG ミ°end
Fanfiction#1 in Sowjin Tipikal laki-laki sejati, mungkin itulah Adipati Seokjin. Hanya satu kali jatuh hati, satu kali mencintai perempuan yang berarti dalam hidupnya. Senyumannya mungkin tidak secerah dulu, tidak selebar dan tidak semanis waktu itu. Tapi sam...