Sojung dan Seokjin sudah menyiapkan barang-barang yang akan mereka bawa ke rumah baru.
Tidak banyak, hanya baju-baju mereka, dan juga perlatan rumah tangga yang Ibu bekali. Mulai dari panci, penggorengan, bahkan sampai pisau.
Ibu bilang, "Ibu tahu kalau Sojung nantinya akan lebih sering memasak di rumah. Jadi lebih baik bawa saja barang-barang ini, ini masih baru dan layak untuk digunakan."
Sojung bilang pada Seokjin kalau dia tak mau mengecewakan Ibu mertuanya, jadi dia menyetujui dan akan membawa semua barang-barang itu sampai rumah barunya.
Sampai di sana, mereka langsung beres-beres. Sojung dan Seokjin di lantai dua, sementara Ayah dan Ibu di lantai dasar.
Begitu selesai, mereka langsung dapat konsumsi dari Ibu Sojung berupa kue-kue basah.
"Ibu, sebenarnya aku masih belum siap jika harus tinggal di rumah ini berdua dengan Seokjin. Aku masih harus belajar banyak tentang masakan dari Ibu. Karena apapun olahan yang Ibu sajikan, pasti selalu terasa lezat," kata Sojung memuji olahan Ibu mertuanya.
"Sekarang zaman sudah canggih, Sojung. Kalau kau minta diajari cara memasak, kau tidak perlu repot-repot bertemu Ibu. Kau bisa langsung video call Ibu. Dengan begitu semua jadi mudah, 'kan?"
Sojung kembali menanggapi ucapan Ibu mertuanya, "ibu benar juga, sih. Tapi nanti kalau rasanya tidak sesuai bagaimana?"
"Istriku bukannya pandai memasak?" sahut Seokjin memotong pembicaraan.
"Pandai dari mana? Aku justru tidak bisa memasak," kata Sojung.
"Waktu di California kau pernah membuat sup kentang, aku pikir rasa supmu jauh lebih lezat dibanding punya Ibu."
"Kalau begitu, malam ini Ayah dan Ibu makan di rumah kalian, ya? Ayah mau mencicipi sup kentang lezat buatanmu, Sojung," sambar Ayah Seokjin.
"Ayah, masakanku tidak seenak masakan Ibu. Aku jamin, masakanku pasti jauh di bawah rasanya dibanding masakan Ibu," kata Sojung.
"Ayolah, Sojung. Kau tidak mau mengecewakan Ayah dan Ibu mertuamu 'kan?" tanya Ayah Seokjin lagi.
"Iya, Sojung. Ibu juga mau mencicipi. Ibu penasaran, seenak apa sup kentang buatanmu," sambar Ibu Seokjin terlihat antusias.
"Tapi aku belum beli bahan-bahannya," kata Sojung.
Seokjin melempar kunci mobilnya ke atas, kemudian menangkapnya kembali. "Lihat, aku sudah keluarkan kunci mobil. Ayo jalan sekarang, akan kuantar kau membeli semua bahan."
◾▪▪▪◽
Mereka berdua; Seokjin dan Sojung sudah tiba di pasar swalayan sejak beberapa menit lalu. Sekarang, keduanya tengah berjalan beriringan, dengan Seokjin yang sembari mendorong keranjang belanja.
Sojung berhenti untuk melihat-lihat kentang, kemudian memilah beberapa kentang yang menurutnya paling bagus untuk dimasak hari ini.
"Seokjin, kira-kira kita akan buat berapa porsi sup kentang?" tanya Sojung dengan tujuan agar tahu berapa kira-kira jumlah kentang yang akan dibutuhkan.
"Empat porsi. Untukmu, aku, ayah dan juga ibu," jawab Seokjin.
"Benar cukup empat porsi?" tanya Sojung lagi memastikan.
"Kalau begitu coba buat yang lebih. Siapa tahu ayah dan ibu mau dibekali untuk dibawa pulang."
Sojung mengangguk. Kemudian memasukkan beberapa kentang ke dalam plastik, dan meletakkannya di keranjang.
Sojung dan Seokjin kembali berjalan. Setelah bahan utama yang dibutuhkan sudah didapat, kini mereka tinggal cari bahan pelengkap.
"Untuk pelengkap, kau mau pakai apa? Udang, ayam, atau ikan?" tanya Sojung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOJUNG ミ°end
Fanfic#1 in Sowjin Tipikal laki-laki sejati, mungkin itulah Adipati Seokjin. Hanya satu kali jatuh hati, satu kali mencintai perempuan yang berarti dalam hidupnya. Senyumannya mungkin tidak secerah dulu, tidak selebar dan tidak semanis waktu itu. Tapi sam...