Sojung sedikit berlari ketika menuruni anak tangga, menghampiri calon suaminya yang kata sang ibu sudah menantinya sejak lima belas menit yang lalu.
Begitu sampai di hadapan Seokjin, Sojung tersenyum kemudian menyapa Seokjin. Lalu bertanya, "aku terlalu lama, ya?"
Seokjin menggeleng. "Tidak juga."
Syukurlah.
"Mau pergi sekarang?" tanya Sojung yang dibalas anggukan oleh Seokjin.
"Kita pamit dulu sama ibu, ya?"
"Ibumu sudah pergi tadi. Dia bilang dia akan ikut membantu persiapan pernikahan Mingyu yang akan dilangsungkan pada hari sabtu nanti."
"Oh, ya? Kalau begitu kita jalan saja sekarang," kata Sojung.
Seokjin mengangguk kemudian melangkahkan kakinya, berjalan beriringan dengan Sojung.
Seokjin membuka pintu mobil untuk Sojung, kemudian berlaga seolah-olah dia adalah pengendara kuda dan Sojung adalah putri kerajaan.
"Silahkan masuk tuan putri..."
Sojung tersenyum dan sedikit menggeleng. "Ya ampun, seharusnya tidak perlu seberlebihan ini, Seokjin."
◾▪▪▪◽
Selama perjalanan, mereka tidak banyak berbincang. Sampai saat Sojung meminta Seokjin untuk menepi sebentar, Seokjin lantas dibuat bingung olehnya.
"Ada nenek yang terlihat kebingungan di sebrang trotoar sana," kata Sojung sembari membuka belt pengamannya.
"Aku izin turun sebentar, ya. Kau tunggu saja aku di sini."
Seokjin mengangguk, setelahnya Sojung turun dari mobil, dan menyebrang dengan hati-hati.
Sesampainya di tempat nenek, Sojung bertanya, "Nenek kenapa? Mau ke sebrang?"
Nenek itu menggeleng. "Tadi Nenek main ke rumah anak Nenek, sekarang Nenek mau pulang, tapi nenek lupa jalan. Sebenarnya tadi anak Nenek sudah pesankan ojek, tapi ban sepeda motor pengemudi tiba-tiba bocor di jalan. Nenek diturunkan di sini."
"Nenek rumahnya di mana?" tanya Sojung.
"Di daerah cempaka putih."
"Nenek mau saya antar? Kebetulan kita searah."
"Tapi..."
"Saya bukan orang jahat, Nek. Jadi jangan takut."
"Bukan itu, Nenek hanya takut merepotkanmu."
Sojung lagi-lagi tersenyum. "Saya justru senang sekali kalau Nenek mengizinkan saya untuk menolong Nenek."
Akhirnya Nenek itu luluh, dan mengikuti langkah Sojung untuk menyebrang. Sebelumnya Sojung membuka pintu mobil, meminta bantuan Seokjin untuk mengantarkan Nenek ini ke daerah yang tadi disebut Nenek.
Begitu Seokjin menyetujui, Sojung langsung menuntun Nenek hingga masuk ke dalam mobil.
Di perjalanan Nenek itu mengucapkan terimakasih pada Sojung dan Seokjin karena telah bersedia untuk mengantarkannya pulang ke rumah.
"Sama-sama, Nek. Lagipula ini kewajiban kita untuk membantu orang tua yang sedang kesusahan," kata Sojung.
"Oh ya, Nenek lapar, tidak?" tanya Sojung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOJUNG ミ°end
Fanfic#1 in Sowjin Tipikal laki-laki sejati, mungkin itulah Adipati Seokjin. Hanya satu kali jatuh hati, satu kali mencintai perempuan yang berarti dalam hidupnya. Senyumannya mungkin tidak secerah dulu, tidak selebar dan tidak semanis waktu itu. Tapi sam...