||~Al'El_02

284 99 70
                                    

Bel masuk istirahat pun berbunyi.

El segera duduk dibangkunya sambil memeriksa tasnya untuk mencari sebuah benda yang rentan sekali hilang, pulpen.

"Astaga kmn lg sih nih pulpen kaya punya kaki aja buat pergi, hilang-hilangan pula udah kaya doi aja." ucap El sambil mengotak atik tas birunya.

Tari yang sedari tadi melihat sahabatnya sedang sibuk dengan tasnya itu langsung bertanya.

"El lo nyari apaan".

"Gue nyari pulpen, tar lo punya pulpen gak, kalo ada gue pinjem donk" ucap El kepada Tari

"Yah.. gue nggak ada, coba deh lo tanya Angga" usul Tari kepda El.

"Angga lo punya pulpen gk kalo ada gue pinjem donk." ucap El sambil menengok kebelakang bangkunya tempat Angga duduk.

"Gue punya banyak, lo mau?".

"Yaudah pinjem donk" ucap El sambil mengulurkan tangannya untuk meminjam pulpen Angga.

"Lo mau, tuh banyak di warung" ucap Angga dengan tertawa lepas.

"Dasar lo bahlul" ledek El kpda Angga.

"Yaudah lah gue beli di warung aja" El sambil berlari keluar kelas karna guru pun belum memasuki kelasnya.

***

Setelah El membeli pulpenya dengan penuh perjuangan el pun segera berlari menuju kelasnya, tapi saat berlari El tiba-tiba menabrak seseorang yang tengah berjalan pelan.

Brukk...**

Alfarel yang tidak lain ada lah kaka kelas El pun langsung berdiri sambil membersihkan bajunya yang sedikit kotor akibat terjatuh dan melirik El dengan tatapan tajam.

El yang melihat tatapan Alfarel langsung membalas tatapan nya dengan lebih tajam.

"Eh kalo jalan tuh pake mata" ucap El dengan bola mata yang tajam menatap Al.

Al melihat name tag yang digunakan El dia mengetahui ini lah wanita jadi-jadian yang sering dibicarakan murid sekolah, wanita tapi seperti pria.

"Jelas-jelas lo yang nabrak gue." ucap Al dengan datar dan bola matanya yang tak kalah tajam dari El

"Dasar cola, cowo gila." El menatap dengan penuh kekesalan.

Jika saja bel masuk belum berbunyi El sudah melahap habis-habisan Al si cowo gila itu.

Tanpa menunggu jawaban dari Al, El pun berlari meninggalkan Al setelah ia melirik tajam Al sebelum pergi meninggalkan Al.

Dasar cewe aneh. Batin Al

Saat masuk kekelas, El terkejut karna sudah ada guru yang sedang mengajar di kelasnya.

"Permisi Pak" ucap El sambil melirik kearah tari sahabatnya.

"Kenapa kamu baru dateng, kan bel masuk sudah dari tadi." tanya guru sambil menulis daftar absen.

"M-maaf pak tadi saya beli pulpen" jawab El dengan gugup dan terengah-engah.

"Alasan saja kamu, yasudah tolong kamu antarkan absen ini keguru absen" perintah guru sambil memberikan absen kepda El.

"Baik Pak" ucap El dan langsung keluar kelas menuju guru absen.

Saat hendak melangkahkan kaki menuju anak tangga terakhir matanya tiba-tiba tertuju pada sebuah jam tangan antik dan sangat indah menurutnya sepertinya itu jam tangan pria menurut El.

"Punya siapa nih?" El mengambil dan melihat jam tangan tersebut sambil memastikan apakah ada orang disekitar yang kehilangan barang tersebut.

"Ywdh gue bawa dulu deh." El manyimpan jam tersebut di saku bajunya setelah ia melihat bahwa tidak ada orang disekitar itu dan melanjutkan arah tujuannya.

***

Bel pulang pun berbunyi, bel yang ditunggu-tunggu para murid.

Dimana jamnya, sial. Batin Al

Al mencari sesuatu barang miliknya yang hilang, lebih tepatnya barang milik Daniar Bunda Al, barang itu adalah barang satu-satunya peninggalan Hendri, ayah Al.

Kedua sahabatnya pun menghampiri Al yang tengah kebingungan.

"Bingung banget romannya,nyari apan sh." Rio menepuk bahu Al yang sedari tadi terlihat kebingungan.

"Jam tangan gue ri lo tau kan." jawab Al tanpa melihat Rio karna fokus mencari barang tersebut.

"Owh iya iya gue tempe..." Rio mengangguk pelan.

Ya Rio tau karena baru tadi pagi Al menjelaskan tentang jam tangan itu.

"Tempe mulu lo sekali-kali bakwan." sahut Alif.

"Gila gue jadi laper." Rio mengelus-elus perutnya.

"Berisik lo semua, mending bantuin gue nyari." ketus Al yang kesal melihat sahabatnya.

Hampir setengah jam mereka mencari barang tersebut keseluruh tempat yang pernah Al lalui.

"Udh lah besok aja kita umumin disekolah kali aja dibawa murid lain ye kan." ucap Alif.

"Bener juga tuh kata Alif kita udh nyari hampir setengah jam nih Al." sahut Rio.

"Sial kenapa gue bisa seteledor ini sih, ywdh lh bsk gue umumin disekolah kita langsung pulang aja." ajak Al.

Mereka akhirnya memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing.

****

Iya tau kurang panjang hehe...
In shaa allah chap berikutnya dipanjangin lagi ya...

Makasih buat yang masih setia membaca kelanjutannya...

Aku trima kritik dan sarannya.

Tq readers❤
-RACN

Cool Kakel [ Completed ]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang