"cewe aneh bawain buku ini keruang guru!"
"Tolong beliin makanan!"
"Woy jangan lupa foto copy ini!"
Begini lah El berlarian mengikuti kemauan Al, dimana seharusnya sekolah menjadi tempat tertenangnya malah menjadi tempat yang sangat buruk semenjak ia harus menjadi asisten Al tanpa alasan.
"Gue capeeee taaaar," El menenggelamkan kepalanya di meja.
"Lagian salah sendiri sih lo kenapa waktu itu lo nerima aja taruhan dari ka Al," Tari yang tadi sedang menulis terfokuskan ke arah El.
"Bantu hambamu ini yallah," El melengkungkan bibir bawahnya dan mengangkat kedua tangan seperti berdoa.
"Hahaha lo harus bersabar!" Tari menepuk pundak El memberi semangat.
"Ck! Aduh gawat puter balik jangan sampe tuh cowo gila tau," gumam El yang berjalan di koridor.
"Mau kemana lo huh!" Al mengangkat tas El keatas.
"Setaann!!! Astaghfirullahalazim!"
"Mau kabur Lo?"
"A-apan sih gue mau ke toilet bambang!!"
"Toilet arahnya kesana" Al menunjuk arah lapangan dimana toilet berada diseberang lapangan.
"Eh hehehe, gue mendadak lupa tadi" El menyengir, dan mengangkat tangannya membentuk huruf v.
"Oke asisten you know, gue ada tugas osis sekarang, because Lo tungguin gue disini.. sampe Lo kabur?!! Jangan harap lo bakal ketemu lagi sama topi lo"
Belum sempat El berbicara kembali, Al pergi meninggalkan El.
Cowo gilaaa!~...
Untung saja sekolah sudah sepi karena murid-murid telah pulang terlebih dahulu, jadi teriakan El tidak ada yang mendengar.
"Sabar ya wahai diri, sabar ya wahai pikiran kalian bisa ko demi topi tersayang gue, hiks..hiks.." gumam El, dengan tangisan dibuat-buat.
***
"Yak!! Jangan bilang gue mau disuruh jadi pembantu ?!" Kaget El, sesampainya dirumah Al.
"Kalau iya kenapa?" Al membisikkan El.
"Gila berani lo ya sama gue, dasar gila!" Hampir saja El ingin mendaratkan pukulan ke Al, tapi suara wanita paruh baya menghentikan kegiatan El.
"Al sudah pulang nak?"
"Eh bunda, iya bun..." Al menciumi punggung tangan bundanya.
Bunda melihat El dengan senyuman tulus.
"Owh.. ini bun kenalin El temen Al, dia katanya mau bantuin Al beresin rumah Bun jadi kalau bunda butuh apa-apa ke El aja ya" senyum Al.
Cuih dasar gila dia yang maksa. Batin El.
"Assalamualaikum tante" senyum El tulus dan menciumi punggung tangan bunda Al.
"Cantik sekali, ayo nak masuk" ajak Bunda Al.
"Kamu mau minum apa sayang?" Tanya bunda sambil mengelus pundak El.
"Eh gak usah tan-" ucap El terpotong.
"Panggil bunda aja" senyum bunda.
"Hehehe iya bunda,"
"Jadi kenapa kamu kesini? Dipaksa Al ya"
"Eh hehehe" El hanya bisa memperlihatkan deretan giginya yang manis.
"Kebiasaan ya itu anak kalau ada maunya pasti selalu memaksa." Bunda Al menggeleng pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Kakel [ Completed ]√
Teen FictionK ( 1 ) FOLLOW sebelum membaca ya readers manis^^ [Tahap Revisi] Ketika benci menjadi cinta. Ketika rasa ada karna terbiasa. Begitu pula yang dirasakan anggraeni aurelia gadis sedikit tomboy dan manis bertemu dengan aditya alfarel yang tidak lain a...