||Al~El_29

66 16 0
                                    


"Ya terus gimana?."Tanya El.

"Lo jangan diem aja,cari tau caranya agar kita bisa keluar dari sini."Ucap El.

"ooooooo...lo kan ketos..pasti lo tau setiap kunci cadangan ditaruh mana,secara lo sama anak buah lo yang lain kan sering rapat diperpus."Ucap El.

"Lupa."Ujar Al.

"Lupa? lupa lo bilang!2 tahun lo jabat jadi ketos lo bilang lupa?."Celoteh El.

"Gak nyampe."Singkat Al.

"Ya hampir kan?,yang penting lo harus inget dimana kunci cadangan nya."Ucap El.

"udah deh gue gak mau debat,yang ada ketiga setan."Ujar Al.

"Gak usah bicarain setan disini."Ucap El seraya melirik setiap sudut Ruangan.

"Takut?."Tanya Al.

"Hah?ap-apa takut?,ya enggalah secara gue ini pemberani."Grogi El.

"Keliatan gelagat lo."Ujar Al.

"Seterah."Ketus El.

"Eh lo mau kemana?.Tanya El karna melihat Al yang mulai menjauh dari tempat berdirinya tadi.

"Mau nyari buku,mau ikut?."Tanya Al.

"Buat apa gue ikut ,gak berfaedah tau gak."Jawab El.

"Secara Ruangan ini kan luas bisa aja lo susah buat nyari gue,lagi juga lo mau sendiri disamping pintu gitu."Ucap Al dan mulai melangkahkan kakinya.

"Gak takut ada yang nemenin."Ucap Al tanpa membalikkan badannya.

"Gimana nih?,kalo gue nyusul siCola yang ada dia kepedan,kalo sendiri ntar..."Batin El.

"Bodolah mending susulin aja."Lirih El seraya melangkahkan kakinya dengan cepat.

"Cola?lo dimana,woyy lo denger gak sih."Ucap El bingung karna tidak menemukan Al juga.

"Al lo dimana sih,jangan bercanda deh."

Krrrrr
Krrrrr

"Suara apa itu?,Al lo disitu."Ucap El karna mendengar suara dari arah Rak pojok.

"Lagi juga ngapain sih pake banyak Rak gini,nyusahin aja."Kesal El.

"Al dalam kehitungan ketiga lo gak nampakkin diri lo gue pukul lo."Tantang El.

1

2

3

"Eh mama hantu kejepit."Kaget El saat ada yang memegang pundaknya.

"Whahahhaha,kat-whahha katanya pemberani,gitu aja takut."Tawa Al meliahat reaksi El yang kaget.

"Lo!! Ihh."

"Aaaa sakitt rambut gue rontok,eh lepass kepala gue sakit ini."Ucap Al disaat El tiba-tiba menjambak rambut nya.

"Rasain lagian main-main lo sama gue."Ucap El.

"Iya iya,bisa gak dilepas?."Ujar Al.

"Lagian kalo bercanda jangan kelewatan."Ucap El.

"Udah lah gue mau cari bantuan,andelin lo gak guna."Ucap El seraya mengedor pintu.

"Woyy yang ada diluar denger gak."Ucap El dengan suara lantang.

"Tolong...woyy pada denger gak sih gue kejebak tolong bukain pintunya."Teriak El.

"Ck!pada budek apa."Kesal El.

"Percuma gak bakal ada yang denger."Ujar Al.

"Kenapa."Tanya El.

"Ruangan ini tuh kedap suara."Jawab Al.

"Gila kali perpusatakaan dikasih kedap suara?."Tanya El.

"Hm."

"Aneh banget masa perpustakaan pake kedap suara,difikir ruangan musik kali ya."Ucap El.

"Terus gimana?."Tanya El.

"Tunggu."Jawab Al.

"Berapa lama?."Tanya El lagi

"Banyak tanya lo,udah tunggu aja."Ucap Al yang mulai kesal.

"Huh..."Pasrah El.

(Author pov.)

Saat ini mereka duduk berhadapan Al yang sibuk dengan bukunya sedangkan El diam seraya mengetuk meja menggunakan jari telunjuk nya.

"Berisik."Ucap Al.

"Bosen tau gak."Ujar El.

"Baca buku sana."Suruh Al.

"Capek."Ucap El.

"Tinggal ambil aja lo bilang capek?."Tanya Al yang tak habis fikir dengan tingkah laku cewek didepannya ini.

"Mata gue capek."Jawab El.

"Mungkin ini situasi yang tepat buat tanya semuamya."Batin Al

"gimana kalo kita ngobrol ,biar lo gak bosen."Ajak Al seraya menutup bukunya.

"Dan jangan bilang mulut lo capek buat ngobrol."Ucap Al.

"Ya enggalah."Tepis El.

"Oke lo dulu."Ucap Al.

"Tentang sahabat gue,bukan tapi cinta pertama gue."Ucap El.

"Siapa?."Tanya Al.

"Dengerin dulu."Kesal El.

"Dia tinggalin gue,tapi gue rasa takdir yang buat dia tinggalin gue,sehari setelah gue suruh dia untuk jangan pernah meninggalkan gue tapi nihil takdir berkata lain."Ucap El.

"Dan disitu gue gak nyangka sahabat gue sendiri yang lakuin itu,kejadiannya divilla tepatnya diruang makan,gue masih inget dan gak akan bisa hilang dari ingatan gue."Lirih El.

"Waktu itu lo masih kecil dan artinya sahabat lo pun juga bagaimana bisa seorang bocah ngelakuin itu."Tanya Al.

"Gue gak tau pasti,tapi ditempat kejadian dia dan ayahnya tepat ada diposisi dimana orang yang gue sayang dan papahnya tergeletak dilantai saat polisi sedang memeriksa tempat kejadian."

"Gue kaget..marah..karna kejadian itu keluarga gue memutuska hubungan kerjasama dengan keluarga pelaku."

"Dan pulang keJakarta sampai sekarang ini."Tanpa sadar El meneteskan air mata.

"Cerita nya hampir sama tapi gak gini kejadiannya."Batin Al.

Hola Kelean gimana kabarnya?
Kasian para jomblo gak ada yang tanyain kabar.

Heheheheheh^ω^

Jangan lupa

|
|

Vootteeeeenya...
Vootteeeeenya...

Salam.
||Al~El.

Cool Kakel [ Completed ]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang