Setelah ujian Ranker Lero Ro, para peserta ujian dikumpulkan diruangan dengan atap yang terbuat dari kaca sehingga cahaya luar menembus masuk kedalam, membuat ruangan tersebut sangat cerah
"Buat mereka yang lulus ujian, buatlah barisan!" Ucap seorang pemandu ujian "ujian kali ini akan mengikuti aturan siapa cepat dia dapat"
"Hai! Aku pemandu ujian kalian, Yellowy" sapa pemandu ujian tersebut dengan senyum yang cerah
"Ujian kali ini akan dilakukan secara bergiliran oleh setiap kelompok, kelompok lain silahkan menunggu dan ikuti petunjuk robot pemandu ini" jelas Pemandu Ujian Yellowy sembari menunjuk robot melayang disampingnya
"Kalau begitu, mari kita mulai ujiannya. Kelompok pertama silahkan masuk"
Khun yang sedari tadi memperhatikan, menghela nafasnya saat melihat kelompok pertama masuk kedalam ruangan ujian
"Haaaah~ menunggu itu saaaaangat membosankan" keluh Khun lalu diam
Lalu perhatiannya tertarik pada Bam yang sedari tadi menatap sekitarnya dengan antusias
"Ada apa, Bam?" Tanya Khun
"Eh? Tidak, hanya saja aku belum pernah berada diruangan seterang ini" jawab Bam yang membuat Khun menatapnya dengan aneh
'Dia belum pernah…berada diruangan terang?' Pikir Khun
"Mm…Khun" panggil Bam
"Ya?"
"Benda biru itu…apakah itu yang disebut langit?" Tanya Bam dengan kepalanya yang menengadah melihat langit biru diatas
"Ya, kenapa kau menanyakan hal yang sudah jelas?" Jawab Khun "seperti tidak pernah melihat langit saja"
"Oh!! Jadi memang langit!! Aku dengar jika kita terbang terus keatas, kita dapat melihat bitang!!! Lalu-" ucapan Bam yang sangat bersemangat tersebut dipotong
"Bicara apa kau, Bam?" Tanya Khun mendengar 'omong kosong' yang keluar dari mulut Bam
"Bintang itu hanya legenda, langit biru itu diciptakan oleh shinsu, dan benda terang saat malam itu hanya bola cahaya" jelas Khun yang membuat Bam terpaku "kudengar bintang itu ada di dunia luar…tapi semua itu tak nyata, paling disini, dimenara"
"Oh…be-begitu rupanya" balas Bam terdengar sedikit kecewa
"Hmmmh, fokuslah pada ujian Bam. Kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal bodoh begitu?" Tanya Khun yang hanya dibalas maaf oleh Bam
"Hahahaha- maafkan aku"
AARRRRGGGHH!!!
Terdengar jeritan dari ruang ujian yang membuat para peserta ujian was-was. Bam, Khun, hingga Rak yang sedari tadi diam pun perhatiannya tertarik pada jeritan tersebut
(Rak itu nama buaya bodoh, rekan satu tim Bam and Khun. In case you guys forgot:) )
Bahkan, Lunetta yang sedang tenggelam jauh dalam pikirannya pun seakan ditarik kembali oleh jeritan tersebut
"Kelompok berikutnya" ucap pemandu ujian yang membuat para peserta ujian berbisik mengenai kondisi kelompok sebelumnya
Tapi Lunetta yakin, sebelum pemandu tersebut tersenyum lebar, ia dapat melihat seringai yang membuat Lunetta semakin curiga
Benar juga, setelah dipikir-pikir. Pemandu ujian sempat bilang bahwa ujian ini mengikuti aturan 'siapa cepat dia dapat', jika memang benar seperti itu, bukankah seharusnya ujian tidak dilakukan secara bergiliran?
Ujian ini membingungkan.
●●●
Sudah beberapa kelompok masuk kedalam, dan kelompok kali ini lebih lama. Padahal saat kelompok sebelumnya masuk, tidak lama pintu pun langsung terbuka
Dan saat bagian kelompok sebelumnya pun tidak terdengar jeritan seperti kelompok lainnya
Apa itu artinya mereka lulus?
"Sial…" umpat Lunetta yang sedari tadi berpikir tapi tidak mendapatkan apapun
AAARRRGGGHH!!!
'Jeritan…!' Pikir Lunetta
Kemudian kelompok lain pun masuk kedalam ruangan dan giliran kelompok Lunetta sudah semakin dekat
'Hanya 3 dari 10 kelompok yang tidak menjerit, jika benar yang tidak menjerit itu lulus. Berarti…tingkat kelulusannya rendah sekali!!' Pikir Lunetta 'Ayolah petunjuk!!!'
"Lunetta…"
"Lunetta…!"
"Lunetta…!!!"
Lunetta tersadar saat mendengar suara tinggi Eunjeong memanggilnya
"Hm? Ada apa?" Tanya Lunetta pada Eunjeong
"Kau tidak apa-apa? Sepertinya kau terlalu banyak berpikir" ucap Eunjeong
"Ah…begitukah?" Balas Lunetta lalu kembali diam
"Lunetta, aku tidak tau ini akan membantu atau tidak, tapi bukankah tidak mungkin dari jarak sejauh ini teriakan dalam ruang ujian terdengar jelas? Tapi, perbincangan dalam ruang ujian tidak terdengar sedikit pun" jelas Eunjeong "seolah-olah mereka sengaja membiarkan kita mendengar teriakan para peserta"
"…"
AAAARRGGGGHHH!!!
"Kelompok berikutnya"
Perhatian Lunetta teralih pada kelompok yang masuk selanjutnya, kelompok Bam. Dan setelah kelompom Bam adalah giliran kelompok Lunetta
'Omong-omong, benar apa yang dikatakan Eunjeong. Dan juga setelah diperhatikan…kelompok yang menjerit, berada dalam ruang ujian lebih lama dibanding kelompok yang tidak menjerit' pikir Lunetta
'Kalau begitu…berarti,'
"Hahh…sepertinya aku tahu…" ucap Lunetta pada Eunjeong dan Hwaryun
"Apa yang kau ketahui?" Tanya Eunjeong denga nada imutnya
"Jika aku tidak salah, kita harus menyelesaikan ujian ini dalam batas waktu tertentu dan kelompok yang melewati batas waktu tersebut akan gagal" jelas Lunetta
"Wahh~!! Lunetta~! Kau pintar, jika begitu kita dapat lulus ujian ini dengan mudah~!" Ucap Eunjeong
"Tidak. Masih ada yang kurang…aku tidak tahu batas waktu yang diberikan" ucap Lunetta "dan juga, sehabis ini adalah giliran ki-"
"Kelompok selanjutnya"
"Ayo~! Ini adalah giliran kita~!!" Ucap Eunjeong lalu berlari menuju tempat pemandu ujian
Lunetta dan Hwaryun berjalan dibelakang menyusul Eunjeong yang entah bagaimana bisa terlihat semangat saat akan menghadapi ujian
'Hm…tidak terdengar jeritan, apakah kelompok Bam lulus?' Pikir Lunetta
"Ujiannya akan dimulai saat kalian membuka pintu ini" ucap pemandu ujian "kalau begitu, biar aku bukakan pintunya"
GREEEEEEEKK!!!
Pintu besar dihadapan mereka pun terbuka, dengan ragu mereka masuk kedalam ruang ujian yang terlihat gelap tersebut
Saat mereka masuk kedalam, terlihat seorang pria mengenakan pakaian tradisional sedang terduduk ditengah ruangan
Dibelakang pria tersebut terdapat sejumlah pintu berwarna merah. Oh! Dan jangan lupakan benda-benda tradisional yang mengelilingi pria disanggul tersebut
'Dia ini terobsesi hal-hal kuno atau apa?' Pikir Lunetta
"Senang bertemu dengan kalian, hei kaum regular" sapa pria tersebut "Namaku Hansung Yu, akulah pengurus ujian kalian kali ini"
“Bisa kita mulai ujiannya?”
-To Be Continued-
Sorry if this chapter is too short
I'm in my final exam at school so i have to focus on studying
Which is suck.
KAMU SEDANG MEMBACA
LA LUNA (Tower of God fanfiction)
ФанфикApakah kalian pernah memikirkan bagaimana keadaan menara sebelum Jahad dan para Kepala Keluarga mengambil alihnya? Apakah hanya menara tanpa penghuni yang dipenuhi dengan banyak misteri dan kekuatan? Ataukah memang ada peradaban sebelum menara diamb...