Hi yall. Its unusual for me to write note at the beginning of the story but i just want to say that this chapter probably banyak dialog nya hehe
Enjoy!
----------
"Sekarang, bisa kita mulai?"
Lunetta dan Bam menganggukkan kepala mereka
"Seberapa banyak kalian tahu tentang Raja Jahad, Raja menara ini?" Garam bertanya
Bam menundukkan kepalanya, kemudian ia menjawab,
"Aku tak pernah bertemu dengan nya...aku hanya mendengar tentangnya saja...aku tahu kalau dia seorang irregular. Dia masuk sebagai seorang irregular menaiki menara dengan para pemimpin 10 Keluarga Besar dan membuat kesepakatan dengan sang Administrator untuk menjadi Raja di Menara, punya tubuh abadi, seorang panglima dari kekuatan shinsu, dan musuh dari FUG. Itulah yang aku ketahui tentang nya"
"Benar. Dia adalah Raja terhebat yang menyerang menara dan membuat sebuah kesepakatan,"
Lunetta sedikit tersentak saat mendengar pernyataan Garam, Garam sadar akan hal tersebut tetapi ia hanya mengabaikan nya
"Petarung yang dipuji oleh semua orang di setiap 134 lantai di menara. Menaiki menara tanpa henti, dia merasa kasihan kepada orang-orang yang ada di menara dan memutuskan untuk menjadi raja di menara" lanjut Garam
"Bam, apa kau pernah mendengar tentang Klan Levana?" Garam bertanya
"Hm? Oh, aku pernah mendengarnya. Jika tidak salah, mereka adalah penghuni menara sebelumnya"
"Lalu? Kau hanya tahu itu?" Garam kembali bertanya
"Aku dengar mereka di kalahkan lalu di usir dari menara oleh Jahad. Di ceritakan juga, bahwa mereka di usir oleh Jahad karena sikap mereka yang brutal dan arogan terhadap orang-orangnya" Bam menjelaskan sembari mencoba untuk mengingat
"Ya. Itu adalah sejarah yang ditanamkan di menara oleh Jahad mengenai mereka. Mereka adalah Klan yang menguasai menara sebelum Jahad, memiliki kekuatan yang besar tetapi digunakan untuk menyiksa orang-orangnya" balas Garam
"Tapi apa semua itu benar?" Garam memicingkan matanya
"Lunetta, bagaimana menurut mu? Apa yang kau ketahui tentang Raja menara ini?" Garam bertanya seolah memojokkan Lunetta dengan pertanyaan nya
Bam mengarahkan pandangan nya pada Lunetta, semakin membuat Lunetta merasa terpojok
"Lunetta?" Bam bertanya
"Kau tidak perlu menyembunyikan apapun, karena aku tahu siapa dirimu" jelas Garam
"Bagaimana...kau bisa tahu?" Lunetta bertanya dengan gugup
"Kita akan memasuki topik itu nanti. Sekarang, tolong beritahu kami apa yang kau ketahui tentang raja menara ini"
Lunetta melihat kearah Bam, Garam menyadari hal tersebut, dengan cepat ia memberi tahu Lunetta
"Kau tidak ingin berbicara karena ada dia disini?" Garam menunjuk Bam "bukankah dia berhak tahu? Lagipula, kalian itu-"
Garam berhenti berbicara
'ups. Hampir saja' pikir Garam
"Hei, kau tidak mempercayainya?" Garam bertanya
Lunetta menundukkan kepalanya, enggan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Garam
"Lunetta? Ada apa?" Bam bertanya
"Uh..." Lunetta melihat kearah Garam yang sedang menunggu nya untuk berbicara
Lunetta menghela nafasnya
"Jadi? Apakah sejarah mengenai Klan Levana itu benar?" Garam bertanya
"...tidak. Hampir seluruh sejarah mengenai Klan Levana itu salah" Lunetta menjawab dengan pasti
"Apa? Apa maksudnya?" Bam bertanya
"Hal yang baru saja kau sebutkan mengenai Klan Levana itu salah,bBam"
"Ba..bagaimana kau bisa tahu?"
"..."
Lunetta terdiam sejenak. Saat ia akan menjawab pertanyaan Bam, Garam kembali bertanya
"Apa yang kau ketahui tentang Jahad, Lunetta"
Bam melihat kearah Garam, merasa sedikit kesal karena Garam telah memotong percakapannya dengan Lunetta
"Jahad...dia adalah Raja yang hebat, ia telah mengalahkan Raja dan Ratu Klan Levana bersama para pemimpin keluarga, ia juga dapat dengan mudahnya menyusun ulang struktur menara," jelas Lunetta sembari menunduk
"...." Garam memiringkan kepalanya sembari menaikkan salah satu alisnya
"...Dia memang pantas mendapatkan seluruh kehormatan yang ia miliki sekarang. Tetapi aku tidak akan membiarkannya begitu saja..." Tanpa sadar Lunetta menggertakkan giginya
"Dia sudah membunuh...keluarga ku...kedua keluarga ku..!" Lunetta mengepalkan kedua tangannya sembari menunduk, kedua matanya menggelap, kilasan kejadian pada saat itu terbesit dalam pikirannya membuat seluruh tubuh Lunetta bergetar oleh amarah
Melihat hal tersebut, Bam berjalan menghampiri Lunetta dan mencoba untuk menenangkannya namun saat Bam mendekatinya, jarum yang ada di dalam mahkota bergerak, membuat ia terkejut lalu menyerang Bam dan menjauh dari Bam
"Ukh! Lunetta?!"
Lunetta membulatkan kedua matanya, ia menatap kedua tangannya lalu pada Bam yang sedang memegangi perutnya sembari menahan sakit
"Ah...Bam...! Maafkan aku! A-Apa kau baik-baik saja?!" Lunetta berlari menuju Bam namun ia segera berhenti saat mengingat mahkota yang ada di wajahnya
'sialan!!' Lunetta mengumpat
"Uh...tidak apa-apa, Lunetta. Aku baik-baik saja" Bam tersenyum, membuat Lunetta semakin merasa bersalah
"Tapi-!"
"Cukup" ucap Garam
"Bam, apa kau baik-baik saja?"
Bam menganggukkan kepalanya
"Baiklah. Lunetta,"
Garam mengarahkan pandangan nya pada Lunetta "Apa maksud mu Jahad telah membunuh 'kedua' keluarga mu?"
Pada awalnya Lunetta enggan untuk memberitahu Garam, orang asing yang baru ia kenal, mengenai masa lalu nya, namun entah mengapa ia merasa bahwa bahkan tanpa ia beri tahu, Garam sudah mengetahuinya
"Seperti yang aku katakan, Jahad telah membunuh kedua keluarga dengan sengaja"
Bam terkejut, ia menatap Lunetta dengan rasa kasihan. Berbeda dengan Garam, ia hanya memicingkan kedua matanya, seakan hal tersebut bukanlah sesuatu yang mengejutkan
"Dalam rangka apa Jahad membunuh keluarga mu?"
"...jika keluarga ku masih hidup, ia tidak akan bisa menjadi Raja dari Menara" Lunetta menjawab
Bam hanya diam sembari memperhatikan dengan seksama percakapan antara Lunetta dan Garam
"Jadi, kau mencoba mengatakan bahwa kau adalah seorang Klan Levana?"
"Tidak mungkin.." ucap Bam, menatap Lunetta dengan terkejut
"Ya. Aku adalah seorang Klan Levana"
-To Be Continued-
Hi guys hehe
Setaun ga upload, gila emang:D
IM SO SORRY
Lagi fokus ke sesuatu gitu waktu liburan tuh, jadi waktunya abis buat itu:(
Pokoknya skrg bakal usahain buat up sesuai jadwal, k?
SEKALI LAGI IM SO SORRY
KAMU SEDANG MEMBACA
LA LUNA (Tower of God fanfiction)
FanficApakah kalian pernah memikirkan bagaimana keadaan menara sebelum Jahad dan para Kepala Keluarga mengambil alihnya? Apakah hanya menara tanpa penghuni yang dipenuhi dengan banyak misteri dan kekuatan? Ataukah memang ada peradaban sebelum menara diamb...