EPISODE 45 S.2

497 84 8
                                    

"Rachel…"

"Rachel…kau tahu, aku…"

"Aku datang jauh-jauh kesini untuk mencari mu"

"Aku tak peduli pada menara ini atau seperti apa rupa bintang-bintang itu!"

"Yang kubutuhkan hanyalah dirimu!!"

Lunetta menatap Bam dengan sendu, melihat Bam begitu terpuruk, membuatnya ikut merasa terpuruk

"Tapi kenapa…kau…"

Entah apa yang membuat Lunetta merasa begitu sedih. Fakta bahwa Bam sedang mengalami hal sulit, atau fakta bahwa Bam baru saja menyatakan betapa penting Rachel baginya

Namun satu hal pasti, yang ia dapatkan dari pernyataan Bam adalah……Rachel lebih penting bagi Bam, dibandingkan dirinya

"Ada yang harus ku selesaikan, Bam" ucap Rachel, mengabaikan segala hal yang baru saja Bam ucapkan

"Apa itu…lebih penting dari pada…aku?" Bam tertunduk

"Ya. Jauh lebih penting"

Lunetta benar-benar tidak dapat menahannya lagi, semua hal yang baru saja terjadi dihadapannya, semuanya, membuat dadanya terasa sesak

'Apa ini…? Padahal Bam tidak mengaktifkan jarum…tapi dada ku…terasa sakit…'

Saat Lunetta hendak akan menyerang Rachel. Bam terlebih dahulu mengaktifkan jarum, wajahnya sama sekali tidak menunjukan ekspresi seorang Bam

"Aku tidak senang mendengarnya…itu…" Bam mengepalkan tangannya

"Tidak bisa ku terima" ucap Bam dengan jarum yang sudah aktif

Deg!

Lunetta menatap Bam yang berada dihadapannya dengan khawatir, Bam tidak seharusnya menggunakan jarum lebih dari satu kali dalam sehari

Itu tidak baik bagi Bam dan Lunetta sendiri

Dapat Lunetta lihat, Bam tidak mengendalikan jarumnya dengan benar. Sehingga menghasilkan angin besar disekitarnya, yang membuat regular lain terhempas

Dengan cepat, Lunetta berdiri dihadapan Rachel, menjaganya dari angin besar yang di akibatkan oleh kekuatan jarum tersebut

'Apa…? Kenapa aku malah menjaga perempuan sialan ini?!'

"Ck!" Lunetta mendecak, sudah terlambat baginya, ia harus segera melaksanakan misinya dan menghentikan Bam

"Bam! Kendalikan dirimu!! Jangan kehilangan kendali dirimu!!" Khun berteriak

Namun nihil, sebanyak atau sekencang apapun Khun berusaha menghentikan Bam, Bam sudah lepas kendali akan dirinya

Ditengah keributan tersebut, para regular rekan Rachel, menentukan untuk memanfaatkan keadaan dan segera pergi untuk memasuki Kereta Neraka

"Hei!! Kita harus pergi, kita akan naiki navigatornya" ucap Daniel pada Rachel

"………oke" balas Rachel

Walaupun Lunetta sempat ragu, ia pun akhirnya ikut berlari dibelakang Daniel dan Rachel menuju navigator

"Rachel…!! Berhenti!! Apa kau akan meninggalkan Bam begitu saja?!" Khun berteriak, tetapi Rachel mengabaikannya dan terus berlari

Namun,

Bam berlari menyusul mereka, lalu melompat untuk menyerang Daniel dengan kuat, membuat Daniel dengan terpaksa terlempar ke lantai

"Tidak, Rachel. Kau tidak boleh pergi kemana-mana"

Lunetta dapat merasakan bulu kuduknya berdiri, saat melihat Bam mengatakan hal tersebut, tepat dihadapannya

LA LUNA (Tower of God fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang