"Ujiannya mudah saja" ucap sang penjaga ujian, Hansung Yu
"Kalian lihat pintu-pintu dibelakang ku?" Tanya Hansung Yu "dalam sepuluh menit, temukan pintu yang benar lalu buka pintu tersebut" lanjutnya menjelaskan sembari menatap lekat pada Lunetta
Hanya Lunetta saja?
Ya! Pengurus ujian itu menjelaskan sembari menatapa Lunetta secara terus menerus, membuat seluruh bulu kuduknya berdiri
'Dia ini…seorang pria, 'kan?' Pikir Lunetta
"Menemukan pintu yang benar?" Tanya Eunjeong menaruh jari telunjuknya dibibir
"Ya. Sederhana bukan?" Balas pengurus ujian
"Secara keseluruhan pintu ini ada 12, temukanlah pintu yang benar diantara pintu tersebut yang akan membawa mu keluar"
"Kalau kau membukanya dan menemukannya, kau lulus ujian ini. Namun, kalau kau gagal membukannya dalam 10 menit, kau akan gagal"
"Dan kalau kalian membuka pintu yang salah dalam 10 menit,"
"Kalian akan mati" Jelas Pengurus ujian panjang lebar
"Mati?!" Kaget Eunjeong
"Ya. Baik 10 menit dimulai dari sekarang" ucap pengurus ujian, yang membuat ketiga gadis tersebut terkejut
"Heeeh?! Kenapa tiba-tiba!? Biarkan kami berpikir terlebih dahulu~!!" Protes Eunjeong pada pengurus ujian, yang tentunya diabaikan
'Bukankah 10 menit waktu yang cukup lama untuk berpikir? Tapi kenapa para peserta terlihat mati kurang dari 10 menit' pikir Lunetta
'Didengar dari teriakan mereka, mereka tidak mati dalam menit ke-10 seperti yang dikatakan oleh pengurus ujian'
'Hah…tidak ada petunjuk lain'
"Lunetta!! Lihat!" Teriak Eunjeong sembari menunjuk sesuatu ditembok "ada jam dinding!!"
Lunetta pun mengalihkan pandangannya pada jam dinding tersebut
'Jam? Bukankah pocket disamping pengurus ujian berperan sebagai penunjuk waktu? Lalu, untuk apa jam dinding ini?' Pikir Lunetta
"Hah…! Aku tidak tahu lagi…" Lunetta menghela nafas nya
"Heeh~?! Mengapa begitu~? Ayolah, kau harus membuat tim kita lolos!!" Teriak Eunjeong memberi semangat untuk Lunetta
"…"
"Aku benar-benar tidak tahu, mari kita buka yang mana saja" ucap Lunetta setelah terdiam, ucapannya membuat Eunjeong terkejut
"Baiklah kalau begitu, biar aku yang memilih~!" Balas Eunjeong yang entah bagaimana masih dapat terdengar ceria
Eunjeong berjalan menuju pintu yang berada ditengah, dapat terlihat ia sedikit ragu untuk membuka pintu tersebut
"Apa kau yakin Lunetta?" Tanya Eunjeong sedikit melihat Lunetta dari bahunya
"Tentu. Mari kita pasrah saja pada takdir"
Hansung Yu segera mengarahkan pandangannya pada Lunetta setelah mendengar ucapannya
"B-baiklah kalau begitu…" tangan Eunjeong terhenti saat hampir membuka pintu tersebut "Tunggu. Hwaryun, kau setuju kan dengan ide Lunetta?"
Hwaryun mengangguk sebagai jawaban
Krrrriiieeet…!!
Saat pintu tersebut hendak dibuka, jantung Lunetta berhenti berdetak untuk sesaat, begitupun dengan Eunjeong yang membuka pintu tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
LA LUNA (Tower of God fanfiction)
Fiksi PenggemarApakah kalian pernah memikirkan bagaimana keadaan menara sebelum Jahad dan para Kepala Keluarga mengambil alihnya? Apakah hanya menara tanpa penghuni yang dipenuhi dengan banyak misteri dan kekuatan? Ataukah memang ada peradaban sebelum menara diamb...