EPISODE 39 S.2

466 97 6
                                    

Semenjak Lunetta terhubung dengan bulan, Hansung mulai memberinya latihan-latihan yang berat. Tak jarang juga FUG akan kembali mengambil sedikit kekuatannya untuk di salurkan pada replika jarum milik Bam

Walaupun ia melalui hal-hal tersebut, tubuhnya tidak terasa begitu terbebani. Ia tidak mudah merasa lelah, bahkan ia dapat merasakan kekuatan dahsyat yang berada dalam tubuhnya, begitu kuat hinggi ia pun merasa takut untuk menggunakannya.

"Latihan hari ini selesai"

Lunetta menganggukan kepalanya, ia pun segera beranjak untuk kembali ke kamarnya

"Bagaimana keadaan mu?"

Pertanyaan yang di lontarkan oleh Hansung menghentikan langkah Lunetta

"…"

"Setelah semua latihan dan pengambilan kekuatan mu yang sudah dilakukan,"  Hansung menatap Lunetta "apa kau akan terus bertahan dalam FUG?"

"…"

"Apa kau masih mempercayai takdir?"

"Terlepas dari semua hal yang telah dilakukannya pada hidup mu?"

Lunetta tidak menjawab. Ia hanya diam menundukan kepalanya, pikirannya kembali memutar segala hal yang telah terjadi dalam hidupnya

Kematian kedua orangtuanya,

Pertemuannya dengan Bam,

Perekrutan dirinya dalam FUG,

Misi penyelamatan Bam,

Latihannya bersama dengan Bam,

Rencana penyelamatan Bam yang gagal,

Kematian Astur dan Hazen,

Kebangkitan kekuatannya,

Dan yang terpenting,

Kemusnahan Klan-nya.

'Sebenarnya, apa alasan ku menaiki menara…?' Lunetta bertanya pada dirinya sendiri

"Tentu. Balas dendam, 'kan?" Hansung menyeringai

Lunetta kembali terdiam. Alasan ia menaiki menara adalah untuk membalaskan dendam Klan-nya dan kedua orangtuanya

Mengapa ia mengesampingkan tujuan utamanya, dan malah menyelamatkan orang yang baru ia kenal…?

Apa alasannya menyelamatkan Bam?

Sehingga ia rela mengesampingkan tujuan utamanya…

Ia pasti telah di butakan…

'Ya…aku pasti gila saat itu…'

'Mengesampingkan tujuan ku hanya untuk orang asing…'

'Apa yang akan dikatakan oleh mereka saat melihat ku lalai dalam tugas ini…'

'Memalukan…'

'Sungguh memalukan…'

'Aku adalah seorang Levana yang gagal…'

Hansung menatap iba gadis yang sedang berlutut ketakutan dihadapannya.

"Takdir benar-benar mempermainkan mu"

"Lunetta"

●●●

Gelap.

Itulah yang dapat dilihat oleh Lunetta.

Di sekelilingnya hanya gelap.

LA LUNA (Tower of God fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang