Lunetta memperhatikan bagaimana kadal hijau itu menghabisi seluruh tim lawannya seorang diri
'Hmph. Dia lumayan' pikir Lunetta menyeringai melihat kadal itu
"Lunetta~!" Lunetta memusatkan pandangannya pada Eunjeong
"Ya?"
"Jika boleh tahu~~ apa kau kuat~?" Ke-frontalan Eunjeong membuat Lunetta terkejut
"Maksudmu?"
"Aku tidak tahu kau dapat melakukan apa~ dan juga kau tidak terlihat membawa senjata?"
"Aku mengaktifkan mode invisible-nya"
"Ah~begitu. Dan juga~! Aku sangat menyukai rambut putih mu~~! Itu sangat cantik~~"
"…terimakasih" Lunetta pun kembali memperhatikan arena permainan, diikuti Eunjeong disampingnya
"Ahh~ untung saja kadal itu duduk disinggah sana. Itu akan membuatnya sulit untuk menyerang~!" Ucap Eunjeong diawali helaan nafas lega
'Itu tidak akan membatasinya. Mengingat ia memiliki Green April' balas Lunetta dalam pikirannya
《Saya akan hitung!!! Mulai…sekarang!!》
《Kelompok yang ingin bergabung harus menekan tombolnya sebelum penghitungan selesai!!!》
"Haa~!!" Eunjeong pun menekan tombol tersebut dan jeruji besi dihadapan mereka terbuka
Mereka bertiga mulai keluar dan terlihat dua tim lain yang keluar dari sangkar, salah satunya adalah tim dengan anggota yang selalu tidur
Entah mengapa Lunetta dapat merasakan aura aneh mengelilingi pria tukang tidur tersebut. Yah, tapi Lunetta tidak ambil pusing mengenai hal tersebut
"Ehhh~? Sepertinya mereka berdua sibuk, bagaimana jika kita langsung hadapi kadal itu~~?" Yang Eunjeong maksud adalah Hatz si jago pedang dan Shibisu
Lunetta berlari menuju kadal tersebut. Tidak hanya membuat Eunjeong dan Hwaryun terkejut, seluruh regular terkejut melihatnya
Berencana untuk menyerang dari atas, Lunetta melompat dengan tinggi ditengah larinya dan menyiapkan sepasang pedang dihadapannya yang ditunjukan untuk kadal hijau tersebut
"Anaak!!! Diatas mu!!!!" Teriak Shibisu ditengah pertarungannya
Dengan sigap, Anaak mengarahkan Green Aprilnya pada Lunetta. Melihat hal tersebut, Lunetta mendaratkan dirinya diatas singgasana, dimana Anaak tidak dapat mencapainya
"Hey, dimana kau mendapatkan Green April?" Tanya Lunetta membuat Anaak membulatkan kedua matanya
Anaak hendak menyerang Lunetta kembali dengan Green April miliknya, tapi dengan mudahnya Lunetta menghindar
"Kau lemah" ucap Lunetta menerkam Anaak dengan kedua pedangnya
Walaupun hampir, Anaak dapat menahan kedua pedang Lunetta. Anaak pun kembali menyerang Lunetta menggunakan Green April
Dan kali ini, ia berhasil membuat Lunetta menyingkir dari singgasananya
'Apa-apaan dia…?' Pikir Anaak saat melihat Lunetta berada diujung ruangan
Lalu,
"Anaak!!! Menyingkir!!! Dia seorang wave controller!!!!" Teriak Hatz pada Anaak
Dengan spontan Anaak menghindari serangan tersebut, lagi-lagi Anaak dikejutkan oleh dua orang regular yang menyerangnya secara bersamaan
Tapi dengan sigap, Shibisu dan Hatz menyingkirkan kedua regular tersebut dari singgasana
Lagi-lagi serangan shinsu mengenai Anaak, membuat kedua rekan timnya khawatir dan terkejut
KAMU SEDANG MEMBACA
LA LUNA (Tower of God fanfiction)
FanficApakah kalian pernah memikirkan bagaimana keadaan menara sebelum Jahad dan para Kepala Keluarga mengambil alihnya? Apakah hanya menara tanpa penghuni yang dipenuhi dengan banyak misteri dan kekuatan? Ataukah memang ada peradaban sebelum menara diamb...