'apa yang harus kulakukan?!'
Lunetta memperhatikan pertarungan yang terjadi dihadapannya dengan gelisah. Ia tidak tahu harus memihak siapa, Putri Jahad yang mengenal Bam? Atau Pedro?
Sesaat setelah permainan Bam dan Hoaqin dimulai, terjadi sedikit argumentasi antara Yuri dan Pedro, yang mengarahkan mereka pada pertarungan tersebut
DUAR
BRUAK
DUAR
DIESHH
'Ugh...mereka ini kuat sekali. Apalagi Putri Jahad itu, dia...benar-benar kuat'
Pikir Lunetta saat melihat pertarungan tersebut
'ah...'
Observer kuno milik Pedro telah sepenuhnya hancur oleh Yuri yang dengan brutalnya mengobrak-abrik observer tersebut
"PUKULAN NUKLIR!!!"
Lunetta menutup kedua matanya sembari meringis saat melihat Yuri memukul Pedro
"Sekarang, beritahu aku dimana Bam berada?"
"Tidak peduli Jue Viole Grace menang atau kalah. Pada akhirnya, ia akan mati" jelas Pedro yang sedang sekarat
"...apa maksud mu?"
"Asam mendidih itu akan mengalir ke pusat inti. Dan semua regular yang ada di dalam inti takkan bisa lolos dari cairan asam tersebut. Akhirnya mereka akan meleleh dan lenyap"
"...itu tak masuk akal"
'Apa...? Si sialan Pedro itu...ugh...!!'
Lunetta harus segera pergi menyelamatkan Bam sebelum Asam mendidih tersebut mencapai inti lalu melelehkan Bam
"Hei kumis, maaf saja tapi Bam tidak akan mati semudah itu. Betapa sulit pun ujiannya, ia pasti akan menemukan cara untuk bertahan hidup" Balas Yuri
Lunetta yang mendengar ucapan Yuri pun tertegun
'Dia...mempercayai Bam...'
•••
Dan pada akhirnya Lunetta menentukan untuk membantu Yuri, karena hanya Yuri lah yang dapat menyelamatkan Bam saat ini
Lunetta membantu dengan cara melindungi Yuri dan Evan, karena saat ini mereka tidak dapat menggunakan shinsu sama sekali. Lunetta berjanji akan melindungi Evan dan Yuri dari reruntuhan dan asam mendidih tersebut
Mereka bertiga berlari dengan cepat melewati saluran asam mendidih tersebut, dengan Lunetta yang menyediakan pelindung shinsu untuk mereka
"Hei! Kenapa kau membantu kami? Bukankah kau juga seorang FUG?" Evan bertanya
"Bam adalah teman ku, aku tidak ingin dia mati" balas Lunetta
'Apakah aku pantas memanggil diriku sebagai temannya sekarang...?' pikir Lunetta
'Ah! Ya sudahlah, untuk sekarang aku harus fokus untuk menyelamatkan Bam'
Akhirnya mereka sampai diujung saluran, Lunetta memperkuat pelindung shinsu nya, karena diujung saluran terdapat banyak sekali cairan asam
"Hei, apa kau yakin shinsu mu dapat melewati asam mendidih tersebut?" Evan memastikan
"Percayakan saja padaku"
Mereka bertiga pun berlari melewati asam mendidih tersebut. Tak lama, mereka dapat melihat segerombolan orang sedang berdiri disuatu akar raksasa
"Wah, wah... Sudah lama tak bertemu,"
"Yuri...?"
"Halo, Bocah."
Dapat Lunetta lihat regular lain sedang kebingungan akan kemunculan Yuri yang secara tiba-tiba
'sepertinya Bam tidak menyadari ku? Mungkin karena Putri Jahad ini? Apa hubungannya dengan Bam...?'
Walaupun begitu, Lunetta tetap tersenyum tipis saat melihat Bam baik-baik saja
"Kita lihat..."
"Sekarang kau terlihat lebih tinggi...tubuh mu juga terlihat lebih kekar sekarang. Tapi wajah mu tetap seperti bayi"
"Baiklah...kalian semua sudah besar sekarang. Mari kita simpan reuni mengharukan ini sampai kita keluar dari sini!!"
Yuri hendak menggunakan shinsu nya, namun dengan cepat Evan menghentikan Yuri
"Tunggu! Tuan Putri!! Kita tidak boleh menggunakan shinsu!!"
"Hanya sebenta-"
"Ugh! Hei, kau apa kau bisa menggunakan teleportasi?!" Evan bertanya pada Lunetta
"Uh...tidak" Lunetta menjawab
Bam yang menyadari keberadaan Lunetta pun terkejut, begitupun dengan Khun
"Lunetta?!"
"..."
Lunetta hanya diam, ia belum siap untuk berhadapan dengan Bam lagi
"Kan!! Sudah kubilang hanya sebentar, Evan!!"
Yuri pun menggunakan shinsu nya untuk memindahkan semuanya ke tempat lain di Kereta
°°°
Akhirnya mereka telah berhasil berpindah tempat. Seluruh regular berdiri sembari bertanya-tanya siapa orang yang sudah menyelamatkan mereka
Mereka menunggu Yuri untuk memperkenalkan dirinya. Namun apa yang dilakukan oleh Yuri membuat semuanya terkejut
Yuri membuka kedua tangannya, lalu menarik Bam kedalam pelukannya
"Kerja yang bagus, Nak. Tak usah mengatakan apapun, istirahat saja"
"...baik"
Lunetta yang sedari tadi berdiri dibelakang Yuri, tertegun menyaksikan hal tersebut
'andai saja aku memiliki keberanian untuk memeluk Bam...' Pikir Lunetta
-To Be Continued-
Hey
Hehe
Im so sorry that i just update now 😓
recently many things have been difficult for me
Its been a rough week for me
So many things didnt go as expected
So yeah, hope you understand 😓
Btw see ya in the next ep ><!!
Oh iya, ini eps ke 50 dong uwu ^^
Ill give u more pict of our Queen
See ya ^^!
KAMU SEDANG MEMBACA
LA LUNA (Tower of God fanfiction)
FanficApakah kalian pernah memikirkan bagaimana keadaan menara sebelum Jahad dan para Kepala Keluarga mengambil alihnya? Apakah hanya menara tanpa penghuni yang dipenuhi dengan banyak misteri dan kekuatan? Ataukah memang ada peradaban sebelum menara diamb...