EPISODE 34 S.2

578 104 3
                                    

Lunetta hendak akan membuka pintu, namun terhenti saat mendengar percakapan yang terjadi didalam ruangan

"Aku ingin sekali bertanya padanya, tapi aku tidak ingin dia tersinggung" ucap seseorang yang terdengar seperti Astur

"Tanyakan saja, Lunetta mungkin tidak keberatan" balas suara lain yang sudah jelas adalah Hazen

Lunetta memasuki ruang latihan, membuat Astur segera melihat kearahnya dengan terkejut

"Menanyakan apa?" Lunetta bertanya, membuat Astur gugup

"Ah…em…itu"

Lunetta menghela nafas kemudian beranjak duduk disamping Astur

"Katakan saja"

Astur menatap Lunetta dengan gugup dan tidak yakin. Ia bingung, ia sangat ingin mendengar penjelasan Lunetta, namun ia juga tidak ingin membuat Lunetta merasa tidak nyaman

"Uh…ini mengenai ruangan dilorong gelap itu," ucap Astur, membuat Lunetta mengerti kemana arah pembicaraan ini

"Sudah kuduga kau pasti melihatnya" balas Lunetta, semakin membuat Astur gugup

"Ah! Aku tidak bermaksud untuk mengintip atau apapu-" sebelum Astur dapat melanjutkan ucapannya, Lunetta lebih dulu memotongnya

"Tidak. Tidak apa" ucap Lunetta "hahh…sepertinya aku memang perlu memberitahukannya pada kalian"

Astur dan Hazen diam, seolah menunggu Lunetta untuk melanjutkan penjelasannya

"Itu hanya hukuman atas kesalahanku di misi sebelumnya" jelas Lunetta

"Tapi itu terlalu kejam!" Astur terlihat marah

"Kesalahan apa yang kau perbuat, sih. Sampai segitunya" timpal Hazen

"…"

Lunetta hanya diam, sedikit menundukan kepalanya, kembali mengingat Bam

"Mungkin bagi mereka itu adalah kesalahan besar" Lunetta menjawab sembari tersenyum miris

●●●

Misi mereka hari ini adalah membawa seseorang hidup-hidup dan menyerahkannya pada Hansung. Orang itu hanya seorang reguler biasa, namun yang membuatnya spesial adalah ia memiliki banyak kekayaan

Dan yang membuat misi ini sulit adalah orang tersebut tinggal disebuah mansion, dengan penjagaan yang sangat ketat. Hansung mengatakan, ia menyewa banyak reguler Kelas D untuk dijadikan pengawalnya

Bukan hanya itu, ia juga menyewa seorang ranker untuk di jadikan sebagai pengawal pribadinya

Tentu target mereka hanyalah seorang babi gendut ber-uang, tapi yang perlu mereka hadapi adalah seorang Ranker dan sejumlah regular Kelas D

"Akan sulit melawan begitu banyak regular" ucap Hazen

"Kita tidak perlu berhadapan dengan seluruh regular yang ada disana" jelas Lunetta "jika mungkin, kita bahkan tak perlu berhadapan dengan ranker tersebut"

"Apa maksudmu?" Hazen menatap Lunetta

"Kita mungkin bisa menyelinap masuk kedalam mansion nya" jelas Lunetta

"Itu tidak mungkin" balas Astur

"Walaupun kita dapat menyembunyikan wujud kita, tapi mereka dapat merasakan shinsu yang mengalir ditubuh kita" jelas Hazen "dan tentu shinsu yang berada pada tubuh kita tidaklah lemah"

"Aku tahu itu" balas Lunetta "tapi aku bisa meredupkan shinsu milik ku"

"Kau apa?!"

"Aku tidak tahu bagaimana, tapi sepertinya aku sudah sangat terbiasa dengan shinsu, hingga dapat mengendalikannya dengan baik"

LA LUNA (Tower of God fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang