EPISODE 51 S.2

503 85 25
                                    

Bam mengatakan bahwa ia akan menuju Lantai Kematian. Mengapa? Karena Rachel mengatakan pada Khun bahwa ia akan menjadikan Lantai Kematian sebagai tujuan berikutnya

Walaupun Yuri sudah melarang mereka, mereka tetap akan pergi. Begitupun dengan Lunetta, ia merasa misinya telah gagal (lagi) dan sekarang ia tidak tahu harus pergi kemana. Ia pun menentukan untuk mengikuti Bam

Namun, ia tidak dapat berdekatan dengan Bam. Kalian tentu sudah tahu alasannya, Lunetta akan berusaha sebisa mungkin untuk menjaga jarak dengan Bam. Lagipula, ia pun masih merasa malu untuk berhadapan dengan Bam

Hanya mengikuti mereka pun, Lunetta sudah merasa tidak tahu diri. Dan sekarang ia akan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa? Lunetta bukan lah orang seperti itu

Oh! Dan juga, Lunetta merasa sangat terkejut saat Bam mengetahui kebenaran akan dirinya. Sejak kapan Bam tahu? Bagaimana bisa ia tahu?

Yah, sepertinya untuk sementara, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terus berputar dalam pikirannya

Setelah beberapa dari regular menentukan untuk berpisah dengan Bam. Mereka pun segera bersiap untuk ujian selanjutnya yang harus mereka hadapi

"Ayo kita pergi bersama mereka, Evan. Aku juga ingin memeriksa keahlian mereka" Ucap Yuri

"Baik, Tuan Putri"

"Heheheh...! Aku jadi bersemangat!"

Evan menghela nafasnya

•••

Saat ini, mereka sedang menghadapi musuh penguji lantai ke-38 Kereta Neraka, Grey Guardian. Dan entah mengapa...Guardian tersebut terlihat mirip sekali dengan Rak

"Oh, aku ingin sekali memukul wajahnya. Dia mengingatkan ku pada seseorang" tutur Khun saat melihat Guardian tersebut

"Apa?!" Teriak Rak

Para regular sedang bekerja sama untuk mengalahkan Guardian tersebut. Yuri dan Evan yang menyaksikan hal tersebut pun tersenyum puas

"Sachi!! Jerat dia!!"

"Aku tahu!!"

Grey Guardian pun dijerat oleh mantra tangkai berduri milik Sachi

"Itu mantra yang sangat berguna, siapa namanya?" Yuri bertanya

"Sachi Faker. Dia adalah salah satu dari tiga regular kelas D terkuat" Jawab Evan

Mereka pun mengamati regular lain

"Gadis itu mungkin terlihat kuat...dan sepertinya dia tidak memiliki sesuatu yang menarik untuk diperiksa"

Yuri mengangguk

"Tim yang itu keahliannya biasa saja...tapi mereka memiliki kerjasama yang baik. Dan hal semacam itu akan sangat membantu" Evan menunjuk Prince, Miseng, dan Arkraptor

'keluarga Yeon tak diragukan lagi akan menjadi kartu AS...dari dua orang asing itu, pria berambut hitam menyembunyikan kemampuannya, tapi kenapa?' Yuri memperhatikan Blitz dan Chang

"Dan mereka bertiga benar-benar bekerjasama dengan baik. Kemampuan individu mereka sudah luar biasa, tapi mereka lebih baik lagi saat bekerjasama"

Yuri dan Evan memperhatikan Khun, Bam, dan Rak. Jangan lupakan senyum puas Yuri saat memperhatikan mereka

Namun tak lama, manik Yuri berpindah pada Lunetta yang sedari tadi hanya diam tak melakukan apapun. Yuri pun mengerutkan dahinya

"Evan, bagaimana menurut mu anak itu?" Yuri bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari Lunetta

LA LUNA (Tower of God fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang