EPISODE 40 S.2

479 96 13
                                    

Lunetta membuka kedua matanya, ia mencoba untuk menggerakan kedua tangan nya. Namun ia sadar, kedua tangan nya sedang diikat menggunakan rantai dengan posisi berlutut

Ia tidak mengenali tempat tersebut. Di sekelilingnya ia dapat merasakan banyak orang, tetapi wajah mereka terhalang oleh kegelapan

Di hadapannya terdapat beberapa lilin yang menyala, sehingga ia dapat mengenali orang yang sedang berdiri dihadapannya,

Hansung.

'Apa yang sedang terjadi…? Aku yakin orang-orang ini adalah para tetinggi FUG'

Lunetta menatap Hansung, seolah meminta penjelasan. Hansung membalas tatapan Lunetta, namun ia mengabaikannya dan mulai berbicara

"Baiklah! Para hadirin sekalian. Dihadapan kalian saat ini adalah seorang Klan Levana" jelas Hansung

'Apa-apaan…kalian pikir aku barang?!'

Lunetta menatap Hansung yang sedang berbicara di hadapannya dengan tajam. Kemudian ia dapat mendengar orang-orang di sekitarnya terkesiap

"Seorang Klan Levana?"
"Wah, aku ingin matanya…"
"Ternyata dia hebat, bisa mendapat barang sebagus ini"
"Menurut mu berapa harganya?"
"Mahal sekali pastinya"
"Apa dia dijual?"

Mendengar tuturan orang-orang tersebut, Lunetta semakin tidak dapat menahan amarahnya

"Dia tidak dijual! Hari ini kalian akan menyaksikan terlahirnya seorang Pembunuh FUG berdarah Levana"

Hansung berjongkok di hadapan Lunetta, kemudian menyayat leher milik Lunetta hingga mengeluarkan setetes darah. Hansung mengusap darah tersebut menggunakan ibu jarinya, lalu menaruh ibu jari tersebut pada mulutnya, mencicip darah Lunetta

"Dengan begini kau tidak akan bisa lari dari ku"

"Lunetta"

Hansung kembali berdiri dan mengambil mahkota yang berada disampingnya, ia memasangkan mahkota tersebut pada Lunetta. Namun bukan di area kepalanya, melainkan di area matanya

'Apa-apaan ini?! Ukh! Aku tidak bisa bergerak!'

Mahkota tersebut terpasang dengan rapih pada wajah Lunetta, kemudian suara tepuk tangan memenuhi ruangan tersebut

"Mahkota tersebut berfungsi untuk menyembunyikan identitas mu. Setelah terhubung dengan bulan, orang-orang pasti akan sadar bahwa mata mu berbeda" jelas Hansung

"Mahkota itu juga sudah dilengkapi dengan jarum tepat dibagian bola mata mu, jadi jika kau berencana untuk kabur sekali saja,"

"Jarum tersebut akan menusuk kedua mata mu, sumber kekuatan mu. Seorang Klan Levana tanpa mata hanyalah bagaikan tubuh tanpa jiwa"

Lunetta menggertakan giginya. Ia sudah sepenuhnya berada dalam genggaman Hansung

"Baiklah mari kita sambut kelahiran Pembunuh baru kita!!"

Di dalam kerumunan tersebut, berdiri seorang pria yang sedang menghisap rokok nya sembari menyaksikan pertunjukan di depannya, namun ia tidak terlihat seperti sedang menikmati pertunjukan tersebut

"Menyedihkan"

Dengan begitu, pria tersebut pun pergi keluar dari ruangan. Merasa muak atas apa yang baru saja ia saksikan

Begitupun dengan gadis bersurai merah yang berdiri diantara para kerumunan. Setelah melihat pria tersebut pergi, ia memutuskan untuk melakukan hal yang serupa

"…"

●●●

"Kau sudah resmi menjadi seorang pembunuh sekarang"

Lunetta diam, ia tidak membalas ucapan Hansung

"Kau sudah sepenuhnya ada pada genggaman ku,"

"Jadi jangan berpikir untuk kabur sekalipun"

"…"

"Oh! Dan misi mu yang selanjutnya berlokasi di,"

"Kereta Neraka"


















-To Be Continued-

Hiya! Kalian inget gak eps waktu author ngeliatin foto" karakter? Trus ada karakter yang 'akan datang' itu

Ternyata salah satu nya itu Lunetta sendiri:v

Hehe

Btw, finally Lunetta ama Bam bakal meet up:v

VOTE~~!!

LA LUNA (Tower of God fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang