EPISODE 30 S.2

599 119 4
                                    

"Hey, kita taruh dimana dia?" Tanya seorang regular pada regular lain yang berada dihadapannya

"Kita harus menaruhnya di kursi baja itu!"

Kedua regular tersebut mempercepat langkah mereka, dan dengan segera mereka menaruh gadis yang sedari tadi mereka bawa diatas kursi baja yang berada ditengah ruangan

"Omong-omong…apa yang akan mereka lakukan pada gadis malang ini?"

"Aku tidak tahu. Tapi ada rumor beredar dikalangan FUG, bahwa gadis ini adalah seorang Klan Levana"

"Woah! Jangan bercanda kau!"

"Sudah kubilang itu adalah rumor"

"Sayang sekali aku tidak bisa melihat matanya"

"Kau akan menangis ketakutan jika kau bisa melihatnya"

"Kau benar…mereka itu dikenal sangat kuat dan sadis"

"Ayo cepat kita keluar! Sebelum mereka membunuh kita!"

Dengan begitu, kedua regular tersebut pergi dari ruangan menyeramkan itu. Tak lama kemudian, seorang pria dengan rambut oranye tersanggul, memasuki ruangan

Pria itu berjalan menghampiri gadis sebelumnya, yang sedang terduduk tak sadarkan diri diatas kursi baja. Pria itu menaruh tangannya dikening sang gadis, kemudian secercah cahaya mulai terlihat ditangan pria tersebut

"Ngh…"

Tak lama sang gadis mulai tersadar. Walaupun ia sudah tersadar, bagian kening dan dadanya terasa begitu nyeri. Gadis itu berusaha untuk mencerna apa yang terjadi padanya. Tapi nihil, ia tidak dapat mengingat apapun. Selain,

"Dimana ini…? Bukannya aku sudah mati?! Otak dan jantung ku ditembak! Mengapa aku masih hidup…?"

"Peluru yang ditembakan pada mu hanyalah peluru shinsu pembeku, otak dan jantung mu hanya membeku, kau tidak mati" jelas pria berambut oranye tersebut

"Hansung Yu?!"

"Senang bertemu dengan mu lagi," pria tersebut tersenyum "Lunetta."

Yap. Gadis yang sedang terduduk diatas kursi baja tersebut adalah Lunetta, FUG tidak mungkin membunuhnya. Karena bagi mereka, Lunetta adalah aset yang sangat berharga

"Baiklah. Tak perlu basa-basi"

Hansung berjalan menuju ruangan lain yang terlihat seperti ruangan kontrol. Ia kemudian menekan sebuah tombol merah yang membuat Lunetta terkurung diatas kursi

Lalu sebuah tutup kepala yang terbuat dari baja dengan selang diatasnya mendarat diatas kepala Lunetta. Tutup kepala tersebut juga memiliki seperti penutup mata yang menutup matanya

"Sialan! Apa ini?!" Lunetta berontak

"Replika jarum yang kami buat, masih kurang kuat. Kami membutuhkan kekuatan mu lagi"

"Ukh…!!"

Lunetta berhenti memberontak dan diam. Ia sudah pasrah, karena ia tahu, bahwa kekuatannya akan bermanfaat bagi Bam. Ia tidak keberatan berbagi kekuatan dengan Bam

"Baiklah. Mulai"

Kursi dan tutup kepala tersebut mulai menyala, dan dapat terlihat cahaya merambat naik didalam selang

●●●

Hansung berjalan mendekati Lunetta yang tak sadarkan diri, ia menatap Lunetta dengan miris

"Sudah ku katakan, jangan terlalu mempercayai takdir"

Dengan begitu, Hansung memangku Lunetta dan membawanya ke ruangan lain

○○○

Lunetta terbangun dari tidurnya. Saat ia melihat sekeliling, ia sadar bahwa dirinya sedang berbaring diatas kasur empuk. Ia mencoba untuk berdiri, namun kakinya sama sekali tidak dapat ia rasakan

'Berapa banyak kekuatan ku yang mereka ambil…'

Tiba-tiba seseorang masuk kedalam ruangannya. Dapat ia lihat seorang pria berdiri dipintu, pria tersebut memiliki manik ungu gelap, yang sangat cocok dengan surai coklatnya

"Lunetta?"

"Siapa kau?" Lunetta menatap bingung pria tersebut

"Ikuti aku"

Pria itu berjalan meninggalkan Lunetta yang masih terduduk dikasurnya. Merasa Lunetta tidak mengikutinya, pria itu membalikan tubuhnya, kemudian menatap Lunetta dengan kesal

"Kaki ku tidak dapat digunakan untuk berjalan" jelas Lunetta pada pria tersebut

"Ck!"

Dengan terpaksa, pria tersebut memangku Lunetta lalu membawanya keluar kamar

"Hei! Turunkan aku!"

Lunetta mencoba untuk memukul pria tersebut, tapi tubuhnya sama sekali tidak membantu. Akhirnya ia pasrah dalam pangkuan pria yang tak ia kenali tersebut

Tak lama, mereka sampai ditempat yang terlihat penuh dengan alat-alat mengerikan untuk berlatih. Pria bersurai coklat tersebut mendudukan Lunetta disebuah kursi, lalu duduk disamping Lunetta

Kemudian Hansung Yu memasuki ruangan, bersama seorang gadis disampingnya

"Lunetta, kau sudah membaik?"

"Tidak usah berpura-pura peduli padaku"

Hansung hanya dapat tersenyum melihat respon Lunetta

"Baiklah. Silahkan perkenalkan diri kalian" ucap Hansung

Pria yang sebelumnya membawa Lunetta berdiri dari duduknya, dan mulai memperkenalkan dirinya

"Namaku Hazen, aku seorang Fisherman"

Kemudian gadis dengan surai putih yang sebelumnya berjalan bersama Hansung juga mulai memperkenalkan dirinya

"Namaku Astur! Aku seorang Light Bearer, tapi aku juga bisa menjadi seorang Spear Bearer. Mohon kerjasamanya~!"

"Baiklah. Lunetta, untuk kedepannya kau akan menjalankan misi bersama mereka berdua"

"Hazen, Astur. Dia Lunetta, seorang Wave Controller" Hansung menunjuk Lunetta yang terlihat begitu bingung
















-To Be Continued-

New cover, who dis?

Awokwokwokwok

Btw im sorry if this chap is too short, hehe

DUN FORGET TO VOTE!!

LA LUNA (Tower of God fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang