Di sebuah ruangan mewah, sayup-sayup terdengar musik klasik mengalun pelan, mendayu penuh keromantisan. Lagi, tampak seorang pria berambut klinis duduk di kursi kerja sembari memutar-mutar handphone di tangan kananya.
Sebuah dering dari benda yang digenggamnya terdengar,
"Halo, Bos?"
"Bagaimana?"
"Aman. Semua beres."
"Ingat, saya tidak suka kegagalan."
"Siap!"
Lelaki berambut klimis menutup telepon dengan diam, lalu tersenyum sinis.
Sebuah aula hotel mewah di pusat kota Semarang terlihat ramai sejak jam delapan pagi. Gabungan dari remaja hingga mahasiswa memenuhi antrian untuk masuk ke aula hotel berbintang itu karena akan mengikuti Seminar Anti Narkoba yang diadakan oleh Prasaja Group bekerja sama dengan Polda Jawa Tengah. Anggra selaku koordinator lapangan tampak mondar-mandir mengecek tempat seminar untuk memastikan tidak ada yang salah.
Di sudut ruangan tampak Sena sedang memberikan pengarahan kepada dua puluh orang prajurit kepolisian yang bertugas sebagai keamanan.
"Jangan lupa harus ada yang jaga juga di lobi. Satu narasumber harus dikawal sama satu orang prajurit untuk menemani LO, narasumber kita lima orang, jadi lima belas orang sisanya dibagi ke beberapa titik."
"Siap, Komandan!!" Sena mengangguk, selain divisi humas, divisi narkoba juga bertanggung jawab untuk seminar ini.
"Peserta sudah mulai ramai, selamat bertugas!"
"Siap laksanakan!!" setelah memberi hormat, maka para prajurit itu bubar dengan teratur. Saat Sena ingin menuju ke pintu keluar, tampak Egini berlari dengan tergesa-gesa sambil terlihat mencari sesuatu dari tasnya.
BRUK
Dan kepalanya menabrak dada tegap Sena.
"Astaga, Pak Sena! Kenapa berdiri di sini sih? Nggak liat saya lagi lari dan buru-buru?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ANGEL NUMBER 110
FanfictionCOMPLETED✔ Dalam ilmu spiritual, angka 110 dipercaya sebagai angka yang dapat memanggil malaikat pelindung. Hal tersebut seolah diamini oleh Kepolisian Indonesia dengan menjadikan angka 110 sebagai panggilan darurat yang akan dicari masyarakat untuk...