49. SPECIAL CHAPTER: HARI BHAYANGKARA

5.1K 375 142
                                    

*WARNING 21+!!!❎❌🚫

"Selamat hari Bhayangkara, Polisi Jagoan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat hari Bhayangkara, Polisi Jagoan. I love you."

Gejolak dalam diri Anggra meningkat drastis kala bibir Werel berbicara di telinganya. Kalimat sederhana yang diucapkan Werel dengan setengah berbisik itu layaknya sengatan listrik yang menjalar ke sekujur tubuh dan membuat dirinya merinding.

Anggra menjatuhkan Werel dengan perlahan di kasur king size milik gadis itu. Sudah lama rasanya Anggra ingin melihat Werel tertidur di tempat ini, dan entah sudah berapa ratus hari yang ia habiskan sendirian di kasur ini.

Sekarang, pemiliknya telah kembali.

Anggra menaiki tubuh Werel dan menyangga dirinya dengan tumpuan telapak tangan di kedua sisi badan wanita itu. Memuja wajah yang sudah sangat ia rindukan untuk dilihat dari jarak yang sedekat ini. Jemarinya bergerak untuk menghapus noda lipstik Werel yang berantakan karena ciuman panas mereka sebelumnya.

Werel pun sama, tak ada lagi tatapan angkuh dan sombong tergurat, yang tersisa hanyalah tatapan menginginkan.

Gadis itu menarik tengkuk Anggra dan menawarkan bibirnya untuk dinikmati pria itu. Jemari lentiknya sudah tak lama menelusup ke rambut Anggra, ia mencengkram helaian itu dengan sangat keras terutama ketika ciuman Anggra semakin menuntut.

Werel membuka mulutnya, memberikan akses lebih sebagai penyambutan agar pria itu mengabsen deretan gigi, menelusup lebih jauh hingga menyentuh titik klimaks nafsu mereka berdua.

Anggra menarik diri dan segera membuka kaos polos yang selalu ia kenakan jika berada di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggra menarik diri dan segera membuka kaos polos yang selalu ia kenakan jika berada di rumah. Werel tak bisa menyembunyikan tatapan memuja dari tubuh tegap lelaki itu, ia mengusap perut kotak-kotak itu sehingga membuat Anggra memejamkan mata karena sentuhan dingin dari jari-jari Werel.

Ia tak mau menunda lagi karena sesuatu di bawah sana sudah menjerit ingin dipuaskan. Anggra menarik sebelah tangan Werel untuk membuatnya terduduk, lalu mencium gadis itu sembari tangannya membuka kancing dress sifon berwarna hitam yang dikenakan Werel dengan perlahan, menurunkannya sampai yang tersisa hanyalah pakaian dalam dengan warna senada.

THE ANGEL NUMBER 110Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang