08. Lapas Kedung Pane

2.5K 429 60
                                    

"Terorisme Di Hotel Patra Jasa Semarang, 20 orang meninggal dunia, 54 orang luka-luka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terorisme Di Hotel Patra Jasa Semarang, 20 orang meninggal dunia, 54 orang luka-luka."

"Seminar Anti Narkoba berujung maut, Kapolda Jawa Tengah luka tertembak."

"Tim Keamanan dari Polda Jawa Tengah kecolongan, Seminar Anti Narkoba menelan korban."

"Program CSR berdarah, CEO Prasaja Group menyatakan akan bertanggung jawab secara penuh."

"Kapolri perintahkan untuk segera mengusut tuntas kasus terorisme Hotel Patra Jasa"

Setidaknya itu beberapa berita utama dari berbagai portal maupun surat kabar pasca kejadian. Pengeboman yang terjadi di Hotel Patra Jasa saat berlangsungnya Seminar Anti Narkoba tentu saja membuat gempar Indonesia karena menelan banyak korban termasuk di dalamnya Kapolda Jawa Tengah, Irjen.Pol Tjahyo Pambudi.

Seluruh berita di TV menayangkan tentang kejadian ini.

Sosial media pun ramai memperbincangkan tentang ini hingga menjadi trending topik hanya dalam waktu singkat. Masyarakat ikut khawatir serta merasa terancam, karena yang namanya teroris tidak memandang tempat dan korban, mereka bisa melakukan aksinya kepada siapa saja.

Halaman Hotel Patra Jasa dipenuhi oleh puluhan wartawan yang ingin meliput, tim penyelidik dari Polda Jateng bersama Satuan Brimob dan Densus 88 dikerahkan untuk memeriksa TKP (tempat kejadian perkara).

Dari cara pengeboman, diduga aksi ini adalah bom bunuh diri. Pihak hotel pun terpaksa mengevakuasi seluruh tamu dan menutup hotel untuk menghindari serta waspada kemungkinan adanya bom susulan.

Selain tim penyelidik, pihak Polda juga mengutus Kombes Pol Efendy Ganda Rusdi selaku Kabid Humas untuk melayani wartawan yang haus informasi. Garis-garis polisi sudah terpasang di sepanjang pintu masuk dan area terluar dari Hotel Patra Jasa, jalanan pun macet karena padatnya kendaraan yang berhenti di sana.

Suasana di ruang rapat tertutup Polda Jateng tidak kalah menegangkan dengan situasi di hotel, Brigjen Pol Wijaya Suhaidir—Wakapolda, terlihat mondar-mandir dan sangat gelisah. Seluruh polri yang bertugas selaku panitia acara dikumpulkan bersama dengan bidang terorisme untuk membahas kasus ini.

"Komandan," Wijaya menoleh ke arah Anggra.

"Saya akan memberikan usulan,"

Wijaya pun duduk seperti semula untuk menyimak apapun yang akan Anggra katakan.

"Saya mengajukan bidang narkoba dan terorisme membagi tugas. Kami akan bertanggung jawab atas insiden ini selaku divisi yang juga bertanggung jawab dengan seminar, kami akan bergerak untuk mencari dan menangkap kaki tangan pelaku dengan dugaan sementara adanya penyelundup."

"Interupsi, Komandan," Semua tatapan yang awalnya melihat Anggra berpindah ke sudut ruangan.

Di sana duduk seorang lelaki yang memiliki mata tajam dan membuat siapa saja bisa bergidik melihat tatapannya.

THE ANGEL NUMBER 110Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang