21. Dalang

2.1K 409 189
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aidan Syam Prasaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aidan Syam Prasaja.

Siapa yang tak mengenal sosoknya terutama di dunia bisnis? Sepak terjangnya di bidang tambang, properti, dan eksport-import kayu telah diakui bukan hanya di Indonesia tapi Asia bahkan dunia.

Tak banyak yang mengetahui latar belakang dan kehidupan pribadi Aidan, yang jelas sejak kecil ia tinggal di panti asuhan sampai seorang pengusaha kaya raya mengadopsinya. Hidup serta tumbuh besar di Australia dan bersekolah di sana, lalu kembali ke Indonesia sebagai putra bangsa yang sudah terkenal di benua kanguru itu.

Beberapa tahun terakhir, Aidan memang fokus mengembangkan bisnisnya di Kota Semarang, mendirikan perusahaan cabang yang tak kalah besar dengan di Jakarta dan Surabaya. Aidan dihormati di kalangan tua dan digilai kawula muda karena sosoknya sering wara-wiri di stasiun televisi, aktif di kegiatan sosial dan kerap kali menjalin kerja sama dengan pemerintah untuk kesejahteraan rakyat kecil. Bahkan, pengguna twitter sering membuat thread membahas tentang dirinya hingga nama Aidan menjadi trending berkali-kali.

Kaya raya, tampan, baik hati, dan dermawan.

Sempurna.

Kata itulah yang sangat cocok menggambarkan Aidan Syam Prasaja.

Namun, tak ada yang tahu rahasia kelam dibalik imej sempurna yang dia bangun sejak muda. Ibarat sisi kertas yang mempunyai dua warna, hitam dan putih, begitulah kepribadiannya.

"Pak," Gio mengulurkan kepalanya dari pintu, setelah memastikan Aidan sedang tidak sibuk, lelaki yang sudah menjadi sekretaris Aidan sejak dulu itu masuk ke dalam ruangan.

"Ada apa, Gio?" lelaki itu mengulurkan selembar koran kepada Aidan, dengan penuh ketenangan ia mengambil koran tersebut untuk dibaca.


BERITA UTAMA

Gubernur Jawa Tengah Haidar Rauf, keluarkan dana besar untuk festival budaya merayakan ulang tahun Kota Semarang.


Aidan menyeringai membaca tulisan besar di halaman pertama koran itu. Ia bersandar di kursi empuknya sembari menyeruput teh yang jujur saja Gio tidak menyukai baunya. Ia memejamkan mata sembari memberi kode kepada Gio untuk mengencangkan volume dari musik klasik yang selalu ia hidupkan jika berada di ruang kerja.

THE ANGEL NUMBER 110Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang