Happy Reading!!
Jangan lupa Voment ya manteman 🤗🤗🤗
<><><>
Hari minggu adalah hari dimana waktunya bagi Alana untuk bermalas-malasan di kasur empuknya. Hari dimana ia bisa mimpi indah dalam waktu lama dan sesuka hatinya. Tapi sepertinya itu hanyalah tinggal angan-angan semata. Sebab di atas kasurnya, kali ini Adam tengah melompat seperti anak kecil untuk membangunkannya. Seperti tidak ada cara lain saja.
Adam turun dari kasur dan menarik tangan Alana yang masih bergelut dibawah selimut hangatnya.
"By, ayo bangun!!!" teriaknya tepat di telinga cewek itu.
"Lo apa-apaan sih! Gue mau tidur, Dam!!" kesal Alana karena Adam sudah menganggu tidurnya.
"Bangun nggak! Atau gue tarik lo keluar!" ancam Adam yang tidak di dengarkan oleh Alana.
Adam menyibakkan selimut Alana dan menarik tangan cewek itu untuk turun dari kasur.
"Ayo buruan! Oma sama Arga udah nunggu dibawah!!"
"Emangnya mau kemana sih?!"
Adam melepaskan tangannya dan berkacak pinggang. "Lo lupa? Hari ini kita kan mau pergi senam di dekat lapangan monas."
"Yaelahh, senam disini aja. Ngapain jauh-jauh. Tuh, di ujung komplek sana ibu-ibu biasanya senam."
Alana hendak merebahkan tubuhnya kembali. Namun dengan cepat Adam menahannya.
"Udah, nggak usah banyak bacot. Ayo sana siap-siap. Kita tunggu lima menit," ujar Adam.
"Lima menit? Gila lo!"
"Lima menit atau PS lo gue buang!" ancam Adam lagi. Ia tahu kelemahan sahabatnya itu. Yaitu kumpulan PlayStation miliknya.
"Eeehh!!! Iya, iya. Gue siap-siap!" Alana langsung turun dari kasur dan pergi ke kamar mandi setelah mengambil pakaian dilemari.
Adam tertawa pelan. Ia keluar dari kamar Alana dan berjalan menuju ruang tengah, tempat di mana Oma dan Arga sedang duduk menunggu mereka.
"Gimana bang?" tanya Arga setelah Adam tiba.
"Beres," jawab Adam mengacungkan jempolnya.
"Pake apa lagi kamu ngancemnya?" tanya Oma Alana.
"Biasa Oma, kumpulan PS nya." Adam terkekeh, begitupun Arga dan Oma.
Tak lama Alana sudah siap dengan baju senamnya, ia juga mengikat rambutnya ke belakang. Ia turun dari kamar dan menghampiri tiga orang di ruang tengah itu.
"Udah? Yuk berangkat." Adam berdiri diikuti Arga dan Oma.
Alana masih menatap Adam tajam. Walaupun cuma bercanda, tapi Alana selalu kalah kalau Adam sudah mengancamnya dengan kumpulan PS nya.
"Curang!" sarkas Alana berjalan lebih dulu keluar rumah, masih dengan perasaan kesal.
Mereka bertiga hanya terkekeh melihat sikap Alana, kemudian menyusul cewek itu.
Mereka masuk kedalam mobil Jeep Adam. Melajukannya pergi ke lapangan monas. Karena disana sedang ada acara, jadi pagi harinya akan diadakan senam.
Sampainya mereka langsung bergabung dengan peserta senam lainnya. Mereka mengikuti gerakan dari instrumen di depan mereka. Setelah beberapa gerakan dan peluh juga sudah banyak keluar, senam pun selesai. Alana, Adam, Arga, dan Oma tengah duduk di dekat trotoar sambil meluruskan kaki mereka. Menyeka peluh yang membasahi wajah dan tubuh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DreamCatcher [ END ]
Teen FictionAzkano Alfandra, cowok famous yang paling membuat seorang Alana Auristela selalu darah tinggi. Begitu pun Azka, baginya Alana adalah musuh abadinya. Dimana pun mereka, pasti akan terjadi keributan antara Alana dan Azka. Bahkan seisi sekolah itu tah...