DreamCatcher||06

725 75 1
                                    

Happy Reading!!

Jangan lupa Voment ya manteman 🤗🤗🤗

<><><>

Alana duduk di samping Ziva. Saat ini mereka berada di kantin karena tadi Ziva mengirimkan pesan padanya bahwa mereka akan ke kantin. Alana mencoba untuk tenang dan tidak mengungkit kejadian saat di rooftop tadi.

"Lan, lo gak apa-apa?" tanya Ziva menoleh ke arah sahabatnya.

"Iya. Gue gak apa-apa kok," jawab Alana tersenyum. Senyuman bohong untuk menyembunyikan perasaannya saat ini.

"Kalian udah pesen? Kok gak nungguin gue sih?" ujar Alana mengalihkan pembicaraan.

"Lo sendiri yang kemana? Kita udah laper tau nungguin lo," kata Mita menyendokkan makanan ke mulutnya.

"Lan, kamu mau pesan apa? Biar aku pesanin untuk kamu," sahut Nayla hendak berdiri. Sahabatnya itu selalu saja bersikap baik dan polos.

"Ehh, gak usah, Nay. Gak apa-apa. Lo makan aja, biar gue sendiri yang pesen," tolak Alana tidak enak. Padahal makanan Nayla belum habis.

"Beneran?"

"Iya. Udah, lo lanjut makan aja." Alana berdiri dan pergi ke tempat penjual batagor. Ia memesan batagor dan menunggu.

"Mas, batagornya satu lagi."

Alana menoleh pada orang yang sudah berdiri di sampingnya. Sontak Alana kaget saat di sampingnya adalah cowok yang menolongnya tadi. Cowok itu tiba-tiba menoleh saat Alana masih memperhatikannya. Alana langsung mengalihkan pandangannya, gugup karena sudah tertangkap basah memperhatikan terang-terangan.

Cowok di sampingnya malah tersenyum kecil melihat tingkah Alana.

"Lo yang di rooftop tadi kan?"

Alana mengatupkan bibirnya. Perlahan menoleh ke arah cowok di sampingnya dan menjawab. "I-iya, Kak," jawabnya gugup.

"Ini batagornya." Penjual tersebut memberikan pesanan Alana. Buru-buru, Alana mengambilnya.

"Permisi, Kak. Saya duluan." Alana lantas berbalik pergi ke tempat duduknya dan teman-temannya. Cowok itu masih memperhatikan Alana, sampai ia sadar setelah penjual batagor di depannya memanggilnya dan memberikan pesanannya.

Cowok itu langsung berjalan ke arah teman-temannya duduk setelah menerima pesanan.

"Kemana aja sih lo tadi?" tanya Riyan setelah Dylan baru saja duduk di kursi.

"Maksud lo?" Dylan mengaduk batagornya dan mulai makan.

"Tadi lo kemana? Tumben ngilang pas istirahat."

Dylan tidak menjawab. Ia tidak akan mengatakan pada kedua temannya apa yang tadi terjadi waktu di rooftop. Lagian itu bukan urusannya. Dylan hanya tidak sengaja mendengar perdebatan kedua gadis itu saat ia tengah tertidur di sebuah kursi di rooftop. Kebiasaannya saat bosan, akan tidur di rooftop.

Matanya melirik ke arah Alana yang saat ini tengah tertawa bersama ketiga temannya. Tampak dari raut wajah cewek itu yang seperti sudah lupa dengan kejadian tadi. Benar-benar sangat pandai menyembunyikan perasaan.

---o0o---

"Lan, hari ini lo ada latihan?" tanya Mita sembari membereskan buku-bukunya kedalam tas.

"Iya. Emang kenapa?" tanya Alana bersiap menyandang tasnya.

"Gak ada sih. Cuma, kita mau ke mall hari ini. Lo gak bisa ikut dong."

DreamCatcher [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang