Happy Reading!!Jangan lupa Voment ya manteman 🤗🤗🤗
<><><>
Azka menghentikan motornya di depan rumah Alana. Ia menunggu Alana turun, namun cewek itu belum juga turun dari motornya. Azka melirik ke arah kaca spion, melihat Alana yang sedang melamun.
"Lan, lo kenapa?" tanya Azka memutar sedikit tubuhnya menatap cewek di belakangnya.
Alana tiba-tiba tersadar dan langsung turun dari motor Azka dan melepaskan helmnya.
"Nggak apa-apa. Thanks ya, Ka," ujar Alana tersenyum tipis.
"Sama-sama. Ya udah, kalau gitu gue balik dulu, ya."
"Nggak mampir dulu?"
Azka menggeleng. "Nggak usah. Lain kali aja. Lagian juga udah sore."
"Ohh, ya udah. Hati-hati, ya."
Azka tersenyum. Ia membunyikan klakson motornya sebelum pergi dari rumah Alana.
Alana berbalik dan melihat sebuah mobil yang ia kenal sudah terparkir rapi di depan rumahnya. Alana menghela napas, lalu berjalan masuk kedalam rumah.
"Assalamualaikum!" serunya.
"Waalaikumsalam! Al, mama kangen sama kamu!"
Seorang wanita cantik dengan pakaian rapi dan anggun memeluk Alana sejak gadis itu baru masuk. Alana hanya diam tidak membalas pelukan ibunya. Ia mengepalkan tangannya kuat menahan perasaan di dalam hatinya. Jujur, ia sebenarnya juga rindu dengan orang tuanya. Tapi karena egonya membuat Alana tidak bisa melakukan apapun.
Linda melepaskan pelukannya dan menatap wajah cantik putrinya. Sudah lama ia bisa juga melihat wajah Alana.
"Hei, kamu kok diam saja? Kamu sakit?" tanya Linda khawatir. Ia bahkan meletakkan tangannya di kening Alana memastikan suhu tubuh gadis itu.
"Aku baik-baik aja, Ma." Alana menurunkan tangan Linda di keningnya. "Aku capek. Aku mau istirahat."
Alana berlalu pergi ke kamar. Linda masih menatap Alana dengan tatapan sendu. Alana benar-benar sudah berubah. Ia bahkan tidak melihat ada binar bahagia di mata Alana saat melihat dirinya sudah kembali ke rumah.
Alana membuka pintu kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasur. Ia tersenyum kecut. Ternyata orang tuanya masih tau jalan pulang.
Sebenarnya Alana tidak ingin bersikap seperti tadi pada Linda. Hanya saja, lagi-lagi egonya sudah menguasai dirinya.
---o0o---
Alana berbaring di kasurnya dengan suasana kamar yang gelap. Alana bahkan tidak peduli jika saat ini kegelapan menyelimutinya. Alana merasa dunianya tiba-tiba hancur begitu saja. Kenapa hal seperti ini harus terjadi padanya? Apakah saat ini Tuhan sedang mengujinya melalui orang yang ia cintai?
Pintu kamarnya terbuka, menampakkan seseorang yang berdiri di pintu sembari memperhatikan punggung Alana di kegelapan kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DreamCatcher [ END ]
Teen FictionAzkano Alfandra, cowok famous yang paling membuat seorang Alana Auristela selalu darah tinggi. Begitu pun Azka, baginya Alana adalah musuh abadinya. Dimana pun mereka, pasti akan terjadi keributan antara Alana dan Azka. Bahkan seisi sekolah itu tah...