Happy Reading!!
Jangan lupa Voment ya manteman🤗🤗🤗
<><><>
Alana berlari di trotoar dengan keringat yang menetes di pelipisnya. Sesekali ia melihat jam di pergelangan tangannya. Sebentar lagi gerbang akan di tutup. Alana memacu kakinya supaya berlari lebih kencang. Dan tepat, saat ia sampai satpam hendak menutup pagar, namun berhenti karena teriakan Alana yang sangat kencang."Pak, tunggu!!" teriaknya. Alana berhenti dan berusaha mengontrol napasnya yang ngos-ngosan. "Syukur deh, gerbangnya belum ditutup," lirihnya.
Satpam yang melihat Alana hanya bisa menggelengkan kepalanya. Sudah menjadi rutinitasnya melihat Alana setiap pagi yang selalu terlambat.
"Sudah, buruan masuk. Nanti Pak Umar liat kamu terus dihukum lagi," ujar satpam paruh baya tersebut.
Alana mengangguk. "Makasih, Pak." Alana nyengir terus masuk ke pekarangan SMA Galaxy.
Alana melangkah santai menuju gedung tempat ia bersekolah. Tapi tiba-tiba, seseorang dengan motor Kawasaki ninjanya berlalu di depan Alana dan mencipratkan genangan air sehingga mengenai almamater-nya.
Alana yang kaget berhenti dan melihat almamater dan roknya yang sudah basah oleh genangan air. Alana mendongak menatap motor putih yang tadi berlalu di depannya.
Dengan perasaan kesal, Alana mencopot sepatunya dan melemparnya ke arah pengendara motor tersebut, dan tepat mengenai helmnya. Orang itu berhenti karena kaget dan mengedarkan pandangannya untuk mencari pelaku yang sudah melemparinya.
"AZKA!"
Cowok dengan helm fullface tersebut berbalik dan melihat cewek bersurai coklat yang di kucir kuda itu berjalan ke arahnya dengan raut wajah kesal. Cowok yang tidak lain adalah Azkano Alfandra, anak dari pemilik yayasan SMA Galaxy yang paling di kagumi oleh semua orang.
Semuanya kagum dan terpesona dengan sosok Azka yang menurut mereka sempurna. Walaupun Azka orangnya suka seenaknya dan kalau bicara sering membuat perasaan orang sakit, tapi semua cewek di SMA Galaxy masih tetap kagum padanya.
Hanya satu orang yang tidak paham dengan pikiran cewek-cewek yang mengagumi Azka di sekolah itu, yaitu Alana Auristela. Alana bahkan tidak takut sama sekali dengan Azka. Bahkan hanya Alana lah yang berani menantang Azka dan beradu argumen dengan cowok itu. Bisa dibilang, Alana adalah musuh abadinya Azka sejak pertama kali mereka masuk SMA, dan semua orang tahu tentang itu.
Azka turun dari motornya dan melepaskan helm fullface-nya sehingga membuat rambutnya tampak acak-acakan. Azka menatap Alana kesal karena sudah melemparnya dengan sepatu.
"Lo apa-apaan sih! Mau nyari masalah, ya!" seru Azka kesal setelah Alana berdiri di depannya.
"Justru gue yang kesal sama lo! Gara-gara lo seragam gue jadi basah karena cipratan air!" balas Alana tak kalah kesal.
Azka melihat almamater biru navy dan rok Alana yang memang sedikit kotor karena cipratan air.
"Terus hubungannya sama gue apa?" Azka menatap Alana dengan gaya songongnya, membuat darah Alana semakin naik ke ubun-ubun dan siap meledak.
"Lo tuh benar-benar ya. Bukannya minta maaf malah nyolot!"
"Emang gue salah? Gue mana tau ada genangan air disana," ujar Azka membela diri.
Alana mengepalkan tangannya geram melihat tingkah Azka yang sok. Ingin rasanya Alana mencakar wajah sok ganteng cowok di depannya ini andai saja ia tidak ingat bahwa ia masih mempunyai rasa manusiawi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DreamCatcher [ END ]
Ficção AdolescenteAzkano Alfandra, cowok famous yang paling membuat seorang Alana Auristela selalu darah tinggi. Begitu pun Azka, baginya Alana adalah musuh abadinya. Dimana pun mereka, pasti akan terjadi keributan antara Alana dan Azka. Bahkan seisi sekolah itu tah...