Bagian 7

11.2K 688 44
                                    

Aktivitas Universitas Bighit telah kembali seperti biasanya setelah libur 2 hari. Seperti pemuda Jeon yang sedang bersiap2 untuk berangkat kuliah. Sebenarnya jam kuliahnya masih nanti jam 12 siang tapi hanya ingin bertemu Taehyung jadi dia berangkat lebih awal. Senyum tak luntur dari bibirnya saat mengingat kejadian kemarin yang dilakukan bersama sang pujaan hatinya.

"Aku harus segara membuktikan seberapa cintaku kepadamu baby. Agar kamu menjadi milikku seutuhnya karena kamu hanya milikku, Jeon Taehyung hanya milik Jeon Jungkook."

Jungkook menuju ruang makan dengan perasaan yang bahagia. Karena dia tidak sabar bertemu dengan Taehyung.

"Pagi semua."

"Pagi juga." Sehun, Luhan dan Jimin secara bersamaan.

"Tumben semangat sekali pagi ini?"

"Karena tidak sabar bertemu bidadariku appa."

"Siapa lagi oppa yang ingin kau pacari?"

"Ini lain Jim. Aku sudah menemukan wanita yang membuatku jatuh cinta sampai sedalam ini. Kalau bisa aku ingin segera mengikatnya tapi dia takut kalau aku hanya mempermainkannya saja. Jadi dia memberikanku waktu untuk membuktikannya kalau aku bersungguh2 mencintainya." Dengan wajah yang tertunduk lesu saat mengingat Taehyung belum menerimanya.

Jimin baru pertama kalinya melihat Jungkook yang seperti ini. Ada kesungguhan disetiap yang diucapakannya. Jimin tersenyum dan menepuk bahu Jungkook.

"Kalau begitu oppa harus membuktikannya. Aku akan selalu mendukungmu dan ingat janji oppa kepadaku."

"Terimakasih Jim."

"Eomma akan selalu mendukungmu. Kamu harus berusaha mendapatkan cintamu tapi ada syarat dari eomma, dia harus wanita yang baik2 bukan seperti kekasihmu yang sebelum2nya dan jangan main2 lagi. Kamu harus serius dengan kuliahmu dan buktikan kepadanya kalau kamu yang terbaik untuknya. Jangan lupa nanti kenalkan kepada kami."

"Oke eomma. Dia wanita yang sangat baik eomma. Dia berbeda dengan wanita lain karena itu aku sangat mencintainya. Suatu saat aku akan mengenalkan kepada kalian." Dengan senyum yang begitu tampan.

"Appa juga mendukungmu. Kamu harus berubah jangan main2 lagi. Kamu itu penerus appa, jadi buktikan kepada kami juga wanita yang kamu cintai kalau kamu berubah dan buktikan kalau kamu pendamping yang terbaik buat dia."

"Terimakasih appa. Mulai sekarang aku akan bersungguh2. Aku tidak ingin bermain2 lagi karena semenjak aku bertemu dengannya, aku sudah berjanji kepada diriku sendiri untuk menjadi yang lebih baik. Kadang aku merasa kalau aku tidak pantas bersanding dengannya. Dia seperti malaikat yang masih murni dan polos sedangkan aku seorang pria yang buruk di masa lalu. Aku takut appa." Mata Jungkook berkaca2 dan tersenyum getir saat mengingat masa lalunya.

Luhan dan Jimin sudah menitihkan air matanya sejak tadi saat suara Jungkook sudah mulai bergetar.

"Aku takut hiks...kalau aku tidak bisa membahagiakannya hiks...hiks... aku takut kalau dia meninggalku hiks...hiks..." Jungkook menunduk dengan air mata yang terus mengalir. Inilah Jungkook yang sebenarnya. Dia akan menunjukkan kesedihannya hanya di depan keluarga dan orang yang dicintainya.

Luhan memeluk tubuh Jungkook yang bergetar karena menangis. Jimin pun ikut memeluk Jungkook karena dia tau kakaknya kalau sudah jatuh cinta pasti tidak akan pernah main2. Karena sekali jatuh cinta pasti akan memberikan segalanya termasuk nyawanya sekalipun kepada wanita yang dia cintai. Sehun menatap anaknya dengan pandangan sendu.

"Semoga kamu tidak salah pilih oppa. Aku takut kamu hancur kalau kamu salah pilih wanita. Aku hanya berharap kamu bisa bahagia dengan wanita pilihanmu." Batin Jimin

Playboy in Love (END) Kookv // Kooktae GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang