Bagian 36

5.6K 479 58
                                    

Tekan⭐dulu ya dan 240 vote baru lanjut. Selamat membaca.....
.

.

.

.

.

Setelah mengetahui negara mana Taeyong berada, Jaehyun segera menyuruh anak buahnya untuk menyiapkan jet pribadinya karena dia ingin pergi ke tempat Taeyong. Bahkan kalau dilihat, penampilan Jaehyun sangat kacau dan wajahnya sangat pucat.

Jaehyun sekarang sudah berada di sebuah apartement mewah yang sangat terkenal di Paris, iya benar Taeyong berada di Paris karena ada pekerjaan yang harus ia tangani sekaligus menjalankan rencananya.

Setelah memencet beberapa kali akhirnya pintu apartement itu terbuka dan menampilkan Taeyong yang baru saja bangun tidur.

"Jaehyun." Mata Taeyong melotot lucu saat melihat Jaehyun ada dihadapannya.

Jaehyun langsung memeluk Taeyong lalu dia menagis dengan keras, bahkan Taeyong terkejut mendengar Jaehyun menangis.

"Jangan tinggalkan aku hiks hiks, aku mohon jangan hiks tinggalkan aku hiks hiks." Jaehyun memeluk Taeyong dengan erat karena dia takut akan kehilangan orang yang ada dipelukannya. Dia sudah sadar kalau selama ini mencintai Taeyong tanpa ia sadari.

"Jae lepas dulu ya." Taeyong mencoba melepaskan pelukan Jaehyun ketika dia merasa tidak beres dengan tubuh Jaehyun.

"Tidak mau hiks hiks." Jaehyun tidak mau melepaskan pelukannya bahkan dia membenamkan wajahnya dileher jenjang Taeyong untuk menghirup aroma yang ia rindukan.

Taeyong menghela nafas kasar, dia menutup pintunya tanpa melepas pelukannya lalu dia membawa Jaehyun duduk di sofa dan membiarkan sang empu memelukannya.

Tak lama kemudian Taeyong mendengar dengkuran halus dari Jaehyun dan ternyata sang empu tertidur. Taeyong melepaskan pelukannya secara perlahan lalu menghubungi anak buahnya untuk mengangkat Jaehyun menuju kamarnya.

"Maafkan aku, hanya dengan cara ini aku bisa membawamu pergi dari seoul karena aku tidak ingin kehilanganmu Jae."

Anak buah Taeyong mengangkat Jaehyun menuju kamar, setelah itu Taeyong melepas sepatu yang di pakai Jaehyun. Saat dia ingin menyelimuti Jaehyun, dia mendengar sang empu mengigau memanggil namanya. Lalu dia mengusap dahi Jaehyun yang sedikit mengeluarkan keringat dan betapa terkejutnya dia karena terasa sangat panas lalu dia mencoba menyentuh bagian leher dan benar kalau Jaehyun ternyata sedang demam.

"Astaga kamu demam, aku harus menghubungi dokter untuk memeriksanya."

Taeyong segera menghubungi dokter pribadinya yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi karena hanya dia dokter yang cocok dengannya.

.

.

.

.

.

"Bagaimana keadaannya oppa?" Tanya Taeyong.

"Dia kurang tidur, kekurangan vitamin, makan tidak teratur dan sepertinya dia mengalami depresi berat sehingga dia meminum obat tidur."

"Ini salahku karena telah meninggalkannya." Taeyong menatap sendu kearah Jaehyun yang terbaring lemah dan tangannya tertancap jarum infus.

"Ini bukan salahmu, hanya dengan cara itu yang membuat dia sadar kalau kamu sangat berarti baginya."

"Terimakasih oppa selalu ada untukku."

"Kamu ini sudah ku anggap adik sendiri jadi tak perlu sungkan untuk meminta bantuan, aku akan kembali nanti sore untuk melepas infusnya karena aku harus segara membelikan makanan korea untuk istriku."

Playboy in Love (END) Kookv // Kooktae GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang