.
Para tamu undangan yang tadi memenuhi rumah dari Jung Shiman mulai berkurang satu persatu.
Jung Yerin putri bungsu dari pasangan Jung sena dan Jung shiman itu tidak bisa lepas dari senyum bahagianya. Puteri dari pengusaha sukses perusahaan Jung Company ini banyak sekali mendapatkan hadiah, tak luput juga dari seorang pria yang sudah tertanam didalam hatinya.
Yerin tersipu malu saat pria yang sudah dicintainya tersenyum dan mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
"Jadi hadiah apa yang ingin kau minta dariku sayang?" Tanya tn.Jung lembut. Mengalihkan pandangan Yerin dari pria itu.
"Nanti akan ku beri tahu. Tapi ayah harus berjanji padaku! Akan mengabulkan permintaanku!"
Saut Yerin mengangkat kelinglingnya. Tn.Jung menaikan sebelah alisnya dan tanpa berpikir panjang ia mengaitkan kelingkingnya juga. Tanpa Yerin minta pun tn.Jung selalu memenuhi permintaan putri bungsunya itu."Baiklah selagi ayah mampu, ayah akan mengusahakannya untukmu." Jawaban yang sangat menyenangkan bagi seorang Jung Yerin.
"Ayah pasti bisa mengabulkannya karena dia selalu nurut padamu."
"Apa?."
"Lupakan. Nanti saja."
Yerin segera berhambur pada pelukan ayahnya itu. Ia memang selalu dimanja oleh ayahnya, bahkan gadis ini diperlakukan bak seorang Ratu dirumahnya. Tak jarang membuat iri ibunya sendiri.
"Aku sayang ayah."
"Jadi kau melupakanku." Tutur sang ibu mencerutkan bibirnya kesal.
"Aniya aku juga sayang ibu." Ucap Yerin menyerbu wajah ibunya dengan sebuah kecupan. Anak ini memang bisa meluluhkan hati orang tuanya.
.
Rumah yang tadi indah dengan dekoran dari acara ulang tahun Yerin sudah tersapu bersih karena pelayan yang gesit membereskannya.
"Yerin, Sayang ayo makan malam dulu." Teriak ny.Jung Sena. Sudah jadi tradisi ia berteriak memanggil putri manjanya itu.
"Astaga anak ini, pelayan Ji tolong panggil putriku itu, suruh dia untuk segera turun." Titah ny.Jung, pada pelayan yang selalu ditugaskan untuk menjaga putri bungsunya. Yerin memang sangat betah berada dilantai dua, entah karena apa, bahkan ia hanya meninjakan kakinya dilantai satu hanya karena lapar dan juga untuk keluar rumah.
"Baik nyonya."
"Aigoo kenapa istri cantikku muram seperti ini hmm." Ucap tn.Jung menghampiri istrinya yang sedang menata menu makanan malam ini.
"Seharusnya kita ubah lantai dua jadi gudang." Kesal ny.Jung dan dapat kekehan dari suaminya itu.
"Jung Yerin?" Tebak suaminya sudah menduga akibat dari murungnya istrinya ini.
"Siapa lagi."
"Astaga sayang, sudahlah mungkin anak kita lebih nyaman disana."
"Ck."
Tap..tap
Terlihat gadis yang tadi jadi bahasan orang tuanya menuruni anak tangga satu persatu.
"Malam semua." Cerianya, menghiraukan ibunya yang kini menatapnya kurang enak.
"Ibu jangan marah, putri cantikmu sudah datang." Ucap Yerin duduk disamping ayahnya. Ny.Jung hanya menutarkan kedua buah bola matanya.
"Ayah kapan Sehun oppa pulang? dia bahkan hanya mengucapkan ulang tahun padaku lewat telepon. Issh..menyebalkan."
Gadis yang tadinya ceria mulai kesal ketika ia mengingat jika sang kakak tidak hadir pada acara ulang tahunnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I[Not]Hate You~Taerin
FantasyApa yang diharapkan dari sebuah Pernikahan? Keharmonisan dalam berumah tangga? memiliki keturunan yang menggemaskan? dan mendapatkan kasih sayang serta cinta dari suami? Tidak! itu semua tidak berlaku bagi gadis seperti Jung Yerin. Ia hanya terikat...