Skenario pertemuanku dengannya tidak terhenti pada sore kala itu. Kami mungkin lupa untuk membahas Profesor Agasha, Sinichi dan kawan-kawan, tapi percakapan kami menjadi lebih jauh pada masa depan. Dari sekian banyak pertemuan yang ada, aku akui, kami benar-benar dua orang yang berbeda. Kami bak kutub utara dan kutub selatan, adalah keajaiban jika akhirnya waktu menuntun kami pada satu titik temu.
Bersamanya, bagiku adalah angan. Entah mengapa terasa seperti kemustahilan. Aku tidak mau lagi dimanjakan oleh harapan karena aku tahu rasanya akan begitu menyakitkan. Namun, nyatanya ada sudut kecil di hatiku berbisik mengatakan bahwa bisa jadi ia adalah jawaban, hadiah kecil dari Tuhan untuk mengangkat luka-luka yang tersimpan. Ah, sekali lagi itu hanya harapan.
Bukankah pada akhirnya Tuhan pula yang mampu membolak-balikkan? Kali ini aku ingin hatiku hanya mengalir saja, mengikuti takdir pun keajaiban Tuhan. Padanya, meski kelak kami berakhir pada takdir yang berbeda, aku amat bersyukur kami sempat dipertemukan.
Seandainya
Seandainya kelak tidak aku temukan lagi nasehat-nasehatnya, barangkali di sini akan menjadi kenangan bahwa dia sempat mengeluarkan aku dari jeruji bernama kesedihan.
Katamu,
Luka itu jangan selalu disimpan sendirian, kamu akan berusaha ada dan mendengarkan.
Katamu,
Jangan terlalu banyak ketakutan, kau bilang ketakutan hadir karena rasa cinta layaknya ketika kita takut mati karena kita mungkin terlalu mencintai kehidupan.
Katamu,
Aku harus belajar mengikhlaskan, rupanya kau paham betul bahwa aku masih menyimpan banyak penyesalan.
Katamu,
Aku berhak atas segala kebahagiaan, aku harap dirimu adalah salah satu sumbernya.
Katamu,
Mari kita jalani pelan-pelan, sambil menyembuhkan luka, sambil belajar menerima perbedaan.
Padamu, aku patut berterima kasih, karenamu, aku belajar apa artinya pelepasan.

KAMU SEDANG MEMBACA
LANGKAH KAKI
PovídkyLangkah kakiku adalah langkah kaki yang bertelanjang, menginjak segala sesuatu yang dihamparkan tanah tanpa terkecuali. Langkah kakiku menapaki ruang yang tak berbatas, memasuki ribuan lorong waktu. Langkah kakiku menghasilkan berbagai kisah yang pa...