12# Fantasi

19 3 0
                                    


Ingat kemudian lupa.
Lupa kemudian ingat.
Ah, kebiasaan buruk.

Melupakan yang penting.
Mengingat yang tidak penting.
Lagi-lagi kebiasaan buruk.

Mencoba mengingat yang terlupakan.
Mencoba melupakan yang teringat.
Sulit.

Tunggu,
Jangan-jangan aku hanya menggali ingatan yang tak pernah ada.
Atau aku mencoba melupakan fantasiku saja?
Aku rasa iya.

Fantasi.
Lucu.
Ternyata kau tak lebih dari sekadar fantasi.
Kau, persimpangan itu, malam itu, hujan itu, semua, fantasiku.

Tata kembali,
Tata kembali,
Tata kembali,
Hidup bukan untuk berfantasi.
Ingatanku muak memuat sensasimu.
Lagipula, kini sudah ada partisi.
Jangan mencari celah, lagi.

LANGKAH KAKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang