Langit begitu cerah dan panas matahari pun begitu terik mereka menjalani hukuman dengan wajah kesal lebih tepatnya Rachel yang paling kesal pasalnya gara gara murid baru itu Rachel selalu sial belum sembuh luka yang ada dikakinya sekarang malah harus menjalani hukuman dari Bu Ani.
"Ini semua gara gara lo kenapa sih Lo selalu bikin gue sial,"ujar Rachel masih dengan tangan terakat dan membentuk seperti orang hormat.
Hening,orang yang berada disampingnya tidak mengeluarkan sepatah kata pun.
"Lo punya kuping gak sih?"tanya Rachel kesal
"Apa??"tanyanya dengan ketus
"Gue lagi bicara Lo malah diem aja kayak orang gak bisa bicara!"
Hening,tidak ada jawaban lagi dari seseorang yang berada disampingnya.
"Lo tuli apa gimana sih?"ujar Rachel kesal sambil melihat seseorang yang berada disampingnya.
Rachel semakin dibuat kesal oleh seseorang yang berada disampingnya, namun seseorang disampingnya malah tertawa kecil dibalik wajah menunduk nya tetapi masih dengan posisi hormat.
Lama mereka berdiri didepan tiang bendera namun keberuntungan tak memihak kepada mereka karena pelajaran Bu Ani tak kunjung selesai karena masih ada jam tambahan sebelum bel istirahat berbunyi.
Keringat Rachel sendari tadi Sudah membasahi keningnya karena matahari begitu terik dan tidak ada semilir angin sedikit pun, Rachel kepanasan tak ada benda apa pun yang menutupi wajahnya yang semula putih bersih sekarang sedikit memerah karena terpapar sinar matahari.
Sedetik kemudian Rachel merasakan ada benda yang menutupi kepalanya dari atas dengan cepat Rachel mendongak keatas dan benar ada tangan kekar yang menutupi kepalanya sehingga Rachel merasa nyaman karena tangan tersebut dapat sedikit menutupi kepalanya dari panasnya matahari.
"Arfan,"ujar Rachel setelah mengetahui tangan tersebut adalah tangan milik Arfan.
Benar seseorang itu adalah Arfan kekasih yang selalu menjaga Rachel.
"Kenapa lagi kok bisa dihukum?"tanya Arfan dengan lembut dan masih dengan posisi tangannya menutupi kepala Rachel.
"Gara gara murid baru songong ini,"ujar Rachel menunjuk Refan dengan tangannya.
"Kenapa jadi gue,"ujarnya ketika Rachel menunjuk dirinya.
"Ya semua ini salah Lo!!"
"Dikelas tadi yang liat liat gue siapa?elo kan?"
"Ge'er banget Lo,"
"Udah udah kalian gak usah berantem lagi,dan Lo Refan jangan ganggu pacar gue lagi!"ujar Arfan memperingati Refan.
Tak lama bel pertanda istirahat pun berbunyi Rachel bernapas lega dan Arfan mengajak Rachel kekantin untuk mengisi perutnya yang masih belum terisi oleh makanan,dan Refan entah kemana ia Sekarang karena setelah bel istirahat berbunyi ia langsung pergi tanpa ada sepatah kata pun.
Sekarang Rachel dan Arfan sudah berada dikantin, disusul oleh ketiga sahabat Rachel dan ketiga sahabat Arfan sekarang meja mereka sangat ramai hingga murid yang duduk disebelah meja mereka sedikit terganggu.
"Chel kenapa sih Lo sama Refan gak bisa akur padahal dia ganteng cool pula kalo jadi gue mah gue Pepet terus tu orang,"celutak Farah ketika mereka sedang makan makanan yang ia pesen tadi.
"Kalo gue gak suka ya gak suka lagian tu orang pembawa sial buat gue!"ujar Rachel masih kesal sambil memotong bakso yang ada didepannya.
"Masih ganteng an gue kali tu murid baru,"celutak Verry dengan pedenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel ✓
Teen FictionSiapa yang tak kenal Rachel cewek cantik yang selalu mengundang perhatian semua orang karena tingkah nya yang khas sering membuat keributan dan tak jarang juga mendapatkan hukuman dari guru guru yang mengajarnya. Tanpa disangka ia berubah menjadi le...