27: alasan.

312 10 0
                                    

"apa yang harus kalian jelasin,,haa?" Rachel masih penuh dengan emosinya. Ia tak bisa mengontrol emosinya saat ini.

"Gu- gue."

"Apa,, apa. Ini yang di namakan sahabat?" Yaa seseoran tersebut Adalah Arfan dan Dinda. Mereka berdua sedang berjalan bareng dan lebih parahnya lagi mereka bermesraan di tempat umum.

"Gue sama Arfan cuma ngerjain tugas aja Lo Jangan salah paham dulu," ujar Dinda yang juga kebingungan harus menjelaskan apa.

"Ngerjain tugas? Emang kalo ngerjain tugas harus di mall terus kalian mesra Mesraan gitu. Ini yang dinamakan ngerjain tugas?" Ujar Rachel tak habis pikir dengan penjelasan Dinda.

"Chel kamu jangan salah paham gini. Kita nggak ngapa ngapain!" Kini ganti Arfan yang memberikan penjelasan.

"Nggak ngapa-ngapain gimana, jelas jelas Lo sama Dinda mesra mesra di sini!" Rachel semakin memuncak kemarahannya ia baru tahu seseorang yang selama ini ia percaya malah berkhianat di belakangnya. Apa lagi Arfan yang berhasil merubahnya menjadi cewek yang baik malah mengkhianati dari belakangnya.

"Selama ini gue percaya banget sama kalian, tapi kenyataannya apa kalian malah berkhianat dibelakang gue. Dan Lo Din Lo sahabat gue dari SMP tapi kenapa Lo malah khianati gue. Hati kalian dimana kenapa kalian tega?" Rachel ingin menangis tetapi ia tahan karena ia tak mau menunjukkan kesedihannya.

"Aku sama Dinda nggak ada hubungan apa-apa Chel. Percaya sama aku, aku nggak mungkin khianati kamu!" Penjelasan dari Arfan lagi.

"Udah cukup kalian bohongi gue lagi. Selama ini gue sangat percaya sama kalian sampai Sampai gue marahin Farah yang udah curiga sama kalian. Farah dari kemarin udah Curiga sama kalian tapi gue tetep percaya sama kalian, karena gue pikir kalian adalah sepasang partner yang harus selalu bareng, gue cuma mikir Sampai situ doang gue nggak mau mikir yang aneh aneh. Tapi apa? Kalian malah hancurin kepercayaan gue! KALIAN PENGKHIANAT!!" Ujar Rachel yang sudah berada di ujung kemarahannya ia sungguh kecewa kepada orang kepercayaannya ini.

"Udah,,udah cukup Chel gue ngaku." Ujar Dinda sambil menitihkankan air matanya. "Sejak gue sama Arfan di pasangkan sebagai partner ketua dan wakil OSIS kita selalu dekat dan gue nggak bisa lagi nahan perasaan gue terhadap Arfan-,"

"Nahan? Jadi selama ini Lo nahan perasaan sama Arfan?" Tanya Rachel sedikit terkejut.

"Iya, dari dulu sebelum Lo pacaran sama Arfan gue udah naruh hati sama Arfan tapi gue berusaha nyingkirin perasaan itu saat gue tau kalo Lo sama Arfan pacaran. Tapi sejak gue dipasangin jadi ketua dan wakil OSIS kita mulai dekat dan perasaan itu muncul lagi secara tiba-tiba. Tapi, gue masih berusaha nahan lagi perasaan itu karena gue tau Arfan milik sahabat gue yaitu Lo. Tapi Arfan peka sama perasaan gue dan Arfan juga ndeketin gue dan semenjak itu gue sama Arfan menjalin hubungan secara diam diam." Jelas Dinda yang berusaha menahan tangisannya.

"Apa? Jadi sebelum camping Lo sama Arfan udah jalin hubungan?" Tanya Rachel kaget dan ia juga masih dengan emosinya yang sangat memuncak.

"Iya,"

"Tapi kenapa kalian seakan-akan nggak pacaran. Kalian hanya terlihat sebagai partner ketua dan wakil OSIS aja. Kenapa kalian menutupinya seperti ini?"

"Karena kita nggak mau kalo Lo tau dengan hubungan diam diam ini. Kita nggak mau nyakitin Lo!"

"Apa dengan kalian nutupin ini kalian nggak nyakitin gue,,haa?kalian lebih baik jujur dari pada kaya gini. Kalo kalian emang saling cinta gue bisa mundur bukannya kalian malah pacaran diam diam. Itu malah nyakitin perasaan gue!" Rachel berusaha agar ia tidak menangis. Dan Refan yang sudah berdiri di belakang Rachel ia hanya diam saja. Ia juga tak habis pikir dengan arfan dan Dinda. Ia pikir arfan dan Dinda adalah orang baik tapi kenyataannya mereka adalah orang yang berkhianat.

Rachel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang