19: camping part 1!

158 6 0
                                    

Suasana di bus sangat ramai semua bernyanyi dengan penuh semangat meskipun suara yang dinyanyikan mereka tidak begitu bagus namun mereka tetap bernyanyi tanpa ada rasa malu.

Rachel pun yang awalnya kesal dan marah akhirnya juga ikut bernyanyi dengan gembira, bus terus melaju hingga melewati jalan yang berkelok-kelok karena hampir memasuki wilayah perhutanan Dan pohon pohon yang berada disepanjang jalan membuat semua murid tak sabar untuk sampai di Hutan yang akan dibuat untuk camping.

Disaat semua sedang menikmati pemandangan dari pepohonan yang ada dijalan, bus tiba tiba berhenti mendadak peserta camping kaget begitupun dengan panitia camping juga ikut kaget karena refleks, badan mereka ikut memantul kedepan.

"Ada apa pak?" Suara Rachel yang nyaring dari belakang karena posisi duduknya yang jauh dari kursi pengemudi.

"Saya juga tidak tau, tapi kalian tenang saja saya akan mengecek keadaan bus!"pak sopir mencoba menenangkan semua murid dan turun dari bus untuk mengecek apakah baik baik saja atau ada masalah dengan bus yang dikemudikannya.

Setelah beberapa menit pak sopir tak kunjung naik ke dalam bus, Arfan akhirnya memutuskan turun dari bus untuk menghampiri pak sopir.

"Ada apa pak?"tanya Arfan yang baru saja turun dari bus dan melihat pak sopir yang sedang berjongkok dan mengecek ban bus tersebut.

"Kelihatannya bannya bocor,"jawab pak sopir yang masih berjongkok.

"Kok bisa pak bukannya tadi sebelum berangkat sudah dicek?"

"Tadi sebelum berangkat semua sudah saya cek dan bus nya aman semua, mungkin tadi dijalan ada paku terus mengenai ban depan jadinya bannya bocor,"

"Ada ban serepnya pak?"tanya Arfan lagi.

"Ada,"

"Nanti saya coba bantuin betulin pak, tapi saya mau ngasih tau temen temen yang lain dulu,"jawab Arfan dengan sopan lalu melangkahkan kakinya menaiki bus untuk memberitahukan kepada teman-temannya kalo bus yang mereka tumpangi bannya bocor.

Arfan mengambil mikrofon lalu mengumumkan bahwa bus yang mereka tumpangi bocor dan mereka semua harus turun dari bus agar bus bisa diperbaiki dan mereka bisa melanjutkan perjalanan.

Setelah mendengar pengumuman dari Arfan mereka semua kecewa karena perjalanannya terhambat dan mereka harus menunggu sampai bus selesai diperbaiki. Dengan rasa kecewa mereka akhirnya turun dari bus dan menunggu ditepi jalan, ada beberapa anak yang membantu pak sopir ada juga yang hanya duduk-duduk dan memainkan handphone.

Setelah menghabiskan waktu hampir satu jam bus akhirnya selesai diperbaiki semua peserta camping  sudah berada di bus dan mereka melanjutkan perjalanan menuju hutan meskipun hari sudah mulai gelap tak memutuskan semangat mereka untuk sampai ke tempat tujuan.

"Tau gini gue kagak ikut camping!"ujar Refan yang satu satunya murid dari awal tidak ingin mengikuti kegiatan ini. Ia terpaksa mengikuti kegiatan ini karena ia tak mau terkena masalah dari pihak sekolah karena kegiatan ini bersifat wajib.

"Gue malah bersyukur banget kalo Lo nggak ikut camping,"ujar Rachel sinis sambil memalingkan wajahnya.

"Kenapa sih lo nyaut aja? Orang gue lagi ngomong sendiri!"

"Situ gila ngomong sendiri,,haa?"

"Serah gue bibi bibir gue, apa urusannya sama Lo?"

"Kenapa sih gue harus duduk sama orang nyebelin tingkat akut kayak Lo!!" Rachel mulai kesal moodnya seketika hancur.

"Kalo Lo nggak mau duduk sama gue tinggal pindah aja!"

"Kalo boleh pindah dari awal gue udah pindah, dan nggak mungkin gue masih disini!" Rachel memalingkan wajahnya menatap jendela ia menutup telinganya dengan earphone agar tidak bisa mendengar suara dari Refan ia juga menutup mukanya dengan jaket yang ia bawa dari rumah.

Rachel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang