36: Musuh!

216 3 2
                                    

Hari ini adalah hari tersial bagi Rachel. Bagaimana tidak? Rachel bangun kesiangan sehingga ia harus buru buru menyiapkan peralatan sekolahnya, setelah semua sudah siap dan Rachel pun sudah siap ternyata mang Daman sopirnya tidak bisa mengantarkannya karena sakit Abangnya pun juga belum pulang dari semalam membuat Rachel berdecak kesal. Alhasil Rachel harus berangkat menggunakan mobilnya sendiri, setelah sampai ke garasi Rachel baru ingat mobilnya sedang berada di bengkel karena ada beberapa mesin dari mobilnya rusak. Rachel semakin kesal lalu ia melihat jam yang berada dipergelangan tangannya. Gawat!! Jam sudah menunjukkan pukul 6.48 yang artinya sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

"Gawat, gue bisa bisa telat nih!" Rachel langsung berlari menuju halte namun bus juga tak kunjung datang membuat Rachel semakin khawatir jika ia telat. Mungkin dulu disaat ia belum berubah telat adalah hak yang biasa. Tapi, tidak dengan sekarang Rachel tak mau mengulangi hal seperti dulu! Telat setiap hari dan hukuman sudah menjadi langganan nya setiap hari.

Rachel memutuskan untuk berlari dari halte dekat rumahnya menuju sekolahnya, ia tak menghiraukan kakinya yang masih sakit. Yang ada di otaknya sekarang ia harus cepat cepat sampai di sekolah sebelum bel masuk berbunyi. Namun sepertinya bel masuk sudah berbunyi, Rachel melihat gerbang sekolahnya sudah tertutup dan murid murid lain pun sudah tidak ada yang berlalu lalang. Namun sepertinya aneh, Rachel melihat dari balik gerbang sepertinya sekolah ini sangat sepi. Tak ada murid satu pun yang nampak satpam yang biasanya selalu berjaga di gerbang pun tak ada.

Rachel benar benar bingung sekolah ini sangat sepi yang biasanya banyak murid yang berlalu lalang setelah bel masuk berbunyi untuk menuju ke kelasnya masing-masing kini tak ada sama sekali!!

Rachel menepuk jidatnya dengan tangganya ia benar benar lupa bahwa hari ini hari Minggu, yang artinya sekolah libur. Rachel menghentak hentakan kakinya ia juga kesal sendiri dengan dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia lupa bahwa hari ini hari Minggu? Sedangkan ia sudah berlari lari dari rumah menuju sekolahnya agar ia tidak telat. Dasar pelupa!

"Hihh kenapa sih gue sial Mulu! Kemarin gue ditabrak sama Arfan sekarang gue udah buru buru buat sekolah ehh ternyata hari Minggu!! Sial banget sih hidup gue!! Rachel berjalan untuk kembali kerumahnya, ia berusaha mencari taksi namun belum ada satu pun taksi yang lewat.

Saat Rachel sedang berjalan santai dengan seragam putih abu-abu nya ada sepasang kekasih yang berjalan menghampiri Rachel, sepertinya mereka sedang berolahraga.

"Hai chel." Sapa cewek itu lalu dibalas anggukan dan senyuman canggung dari Rachel. Dan cowok yang berada disebelah cewek itu menatap Rachel dengan aneh!

"Ngapain Lo pake seragam sekolah, inikan hari Minggu?"  Tanya Arfan dengan nada sewot. Sepasang kekasih itu adalah Arfan dan Dinda orang yang dulunya sangat dekat dengan Rachel namun berbeda dengan Sekarang.

"Serah gue seragam seragam gue kenapa Lo yang sewot?!"

"Kalo Lo pake seragam itu dengan bet nama sekolah kita dan Lo ngelakuin hal yang engga bener sekolah kita yang namanya jadi jelek. LO TAU NGGA ITU??"

"Ya santai kali kenapa Lo nyolot," Rachel menekankan suaranya diakhiri kalimat nya.

"Udah lah yang kenapa jadi ribut!" Ujar Dinda kepada Arfan.

" Tau tu, bilangin ke cowok Lo kalo jadi orang jangan semaunya sendiri dan bilangin jangan pernah urusin hidup orang lagi!!" Rachel lalu meninggalkan mereka berdua. Dan kebetulan ada taksi yang lewat di depan Rachel, Rachel pun langsung menaiki taksi tersebut dan taksi tersebut berjalan menuju rumah Rachel.

...

Hari Minggu kemarin yang membuat Rachel sial sudah berubah menjadi hari Senin yang sangat dibenci oleh semua murid. Bagaimana tidak? Hari dimana kita harus berangkat pagi dan harus melaksanakan upacara dibawah terik matahari yang sangat panas.

Rachel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang